Tring Tring Tring
Suara bel masuk membuat semua siswa menghentikan aktifitasnya dan segera masuk ke kelas. Begitu pun dengan anggota ALTAREX, maka lain halya dengan keempat inti ALTAREX mereka memilih menuju ke rooftop sekolah. Itulah kebiasaan mereka akan membolos sampai bel pulang berbunyi. Setelah sampai di rooftop mereka langsung melakukan aktifitas mereka masing-masing seperti Farel memilih tidur di sofa yang sengaja di simpang untuk bersantai para anggota. Marchel memilih membaca novel yang sempat di pinjamnya di Perpustakaan. Rafa dan Rafly lebih asik membalas dm di ig mereka. Itulah yang mereka lakukan kadang mereka bercanda gurau sampai bek pulang sekolah berbunyi.
Sementara itu Amel dkk memilih menuju ke kelas karena guru yang akan mengajar dikelas mereka adalah pak usman guru ips sekaligus wakil kepala sekolah yang terkenal killer dan kedisiplinannya jika ada siswa yang terlambat 1 menit saja maka dilarang mengikuti pelajaranannya sampai bel berbunyi.
sungguh kejam kau wahai guru :vSetelah mereka sampai di dalam kelas. Datanglah pak usman dan langsung memberikan materi dan tugas. Kelas menjadi hening. Tidak ada yang berani bersuara jika pak Usman yang mengajar mereka memilih mengerjakan tugas yang telah di berikan.
Hingga suara bel berbunyi dan mengema di seluruh sekolah. Semua siswa/i berhamburan keluar kelas. Begitupun dengan Amel dkk
Semua siswa keluar kelas Amel dkk sedang bersiap-siap.
"Mel lo pulang sama siapa?" tanya Malya sambil membereskan alat tulisnya."Aku pulang naik angkot," jawab Amel
Malya yang sedang membereskan alat tulisnya pun menoleh. "Bareng kita aja Mel kebetulan Cyndi bawa mobil" sahut Malya yang diangguki 2 sahabatnya.
"Enggak deh kan jalur rumah kita beda lagian aku nggak mau repotin kalian" jawab Amel yang menolak ajakan semua secara halus.
"kita antar kok mel sampai dirumah lo. Lagian enggak ngerepotin juga kok" ucap Aisyah
"Enggak deh makasih atas tawarannya aku pulang sendiri aja. Kalau gitu aku pulang dulu yah dahhh" jawab Amel sambil keluar kelas dan meninggalkan ke 3 Sahabatnya.
Mereka berempat yang melihat amel keluar. Hanya bisa menghelas napas. Mereka tau bahwa Amel tidak ingin merepotkan mereka berempat tapi apa salahnya jika mengantar Sahabatnya pulang dengan selamat.
"Yah udah yuk kita pulang. lain kali kita paksa Amel." ucap Uni dan mereka langsung menuju parkiran.
Setelah amel keluar dari kelas dan langsung menuju ke halte yang berada di dekat parkiran sekolah. Amel yang kebetukan melewati para inti dan anggota Altarex memilih tersenyum tipsi.
"ehh siapa tuh kok gue belum pernah liat?" tanya Rafa
"dia tuh anak baru dikelas gue." jawab reski sang ketua kelas ipa 3 sekaligus anggota Altarex dan balas anggukan oleh Rafa.
"Dedek gue manis banget."
"Duh senyumnya neng geulis pisan."
"Iya walaupun senyumnya tipis."
"Enggak nyesel gue sekolah disini siswi cantik-cantik semua cuyyy."Begitulah ucapan para anggota lain. Sedangkan Farel? Hanya memasang wajah datarnya.
Amel terus berjalan dan memilih duduk di halte sambil menunggu angkot. Sambil menunggu Amel melihat siswa/i yang berlalu lalang bahkan sekolah mulai sepi dan hanya sebagian yang sedang menunggu jemputan. hingga matanya terkunci di arah siswi yang sedang di jemput oleh kedua orang tuannya.
"kapan aku juga bisa merasakan hal seperti itu diantar Dan dijemput ke sekolah"
"Aku juga mau seperti itu walaupun hanya ayah hiks hiks hiks."
"hahha... miris sekali hidupmu Amel"
"ada sesak didada yang tidak bisa ku tahan. Ada rindu yang tak terbalaskan. Ingin rasanya ku memelukmu walau hanya sebentar. AYAH."
"KENAPA SEMUANYA HARUS TERJADI PADAKU KENAPA TIDAK ORANG LAIN SAJA YANG LEBIH KUAT DARIKU."
"AKU TAU SESEORANG TIDAK AKAN DIBERIKAN COBAAN YANG MELEWATI BATAS KEMAMPUAN SESEORANG. TAPI AKU SUDAH TIDAK KUAT MELEWATI SEMUNYA HIKS HIKS AKU HIKS SUDAH HIKS LELAH."
Amel yang melihat itu pun tidak kuasa menahan air matanya. Air mata yang sedari tadi di tahanya kini lolos dengan bahu yang bergetar menandakan kalau dia sedang menangis.
Terkadang dia juga heran bagaimana caranya agar keluarganya menyayangginya lagi dan peduli kepadanya.Apakah dia mati saja agar semua orang peduli ?.
Apakah dia harus menanggung semuanya?. Jika dia bisa merubah takdir mungkin semuanya tidak akan terjadi.Beberapa menit kemudia angkot datang dan amel langsung naik tidak lupa juga dia menghapus air matanya. Dia harus menyimpan tenaganya karena ketika sampai kerumahnya air matanya akan keluar lebih banyak dan membuat tenaganya akan terkuras.
Menangis pun membutuhkan tenaga yang banyak.Disisi lain ada seseorang yang melihat itu heran mengapa gadis itu tiba-tiba menangis hanya karena melihat siswi tersebut. Ada Banyak pertanyaan yang terpedam di benaknya. Apa yang membuatnya menangis? Apa yang sedang dia pikirkan sampai-sampai dia menangis? Ada apa dengannya? Siapa yang membuat air matanya jatuh?.
Gue akan mencari tau semuanya. Tidak akan ada yang membuat air matamu terbuang sia-sia Bathinnya.Hallo gaess saya kembali lagi
Makasih buat yang masih setia di cerita saya
Duhh sayang kalian semua dehh ❤❤😍
Thank You So Much💙Aku titip salam buat yang disana 🤗❤
You are mine far away
|• HAPPY READING •|
Typo bertebaran heheh ✌😅
Jangan lupa vote and comment
See you next part ❤🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Teen FictionSeorang gadis berjalan dengan tatapan kosong dan air mata yang terus mengalir dari mata indahnya. Mengingat kejadian di mana dirinya diusir oleh keluarga sendiri. Dirinya ditampar, dihina, dituduh, diperlakukan tidak layak, bahkan dianggap sebagai p...