☠Chapt.3

35 10 1
                                    


Tok tok tok



























Tok tok tok































TOK TOK TOK!!!

"Eh eh anjim! Apa apa hah? Apa?!" latah Lino sembari menyibak selimutnya kasar. Dia mengerjapkan matanya. Mengusap wajahnya pelan ketika ia menyadari bahwa suasana masih gelap

"Apaan sih? Tadi suara apaan?" gumam Lino sembari menatap bingung ke sekitar kamarnya

Kamar dengan nuansa kuno itu menjadi terkesan ngeri apalagi terlihat sebuah bayangan hitam dari celah bawah pintu

Lino mengerutkan dahinya. Dia tidak salah lihat kan? Ada bayangan hitam diluar kamarnya. Bayangan itu terlihat besar dan seperti berdiri tepat di depan pintu kamar

Dia tidak berani beranjak dari kasur. Matanya terus menatap kearah depan. Lalu tak lama, bayangan itu menghilang

Lino akhirnya bisa menghela nafas dengan lega. Dia hanya berusaha untuk berpikiran positif agar ia tak merasa takut

Ia menatap jam dinding tua berbahan kayu yang digantung diatas pintu. Pukul 02.00. Lino merasa tidak enak. Hawanya tiba tiba menjadi dingin. Ia memeluk dirinya sendiri dengan kedua tangan. Berusaha meredakan hawa dingin yang semakin menusuk kulitnya

"Jin, Hyunjin! Bangun bentar!" pinta Lino sembari menggerakkan dengan pelan tubuh Hyunjin yang kini tertidur pulas di sampingnya. Namun tak ada pergerakan apapun dari Hyunjin

"Hemeh bener," gumam Lino kesal lalu beralih menatap Jisung yang tidur di sofa. Kamar yang mereka tempati memang ada fasilitas sofa yang lumayan besar

Ya, mereka harus tidur bertiga. Dikarenakan mereka datang rombongan kayak orang mau tawuran, dan juga fasilitas kamar tidur terbatas. Jadi setiap kamar diisi tiga orang

Dan untuk itu Lino, Hyunjin, dan Jisung memilih untuk tidur di kamar yang sama

Dikarenakan jarak kasur dengan sofa lumayan jauh, Lino mau tidak mau harus turun dari kasurnya dan menghampiri Jisung yang tertidur dengan aneh di sofa

Bagaimana tidak aneh? Kedua kakinya terangkat keatas, sedangkan kepalanya menggantung di bawah. Bahkan bantal yang ia pakai terjatuh ke lantai

Sudah bisa dipastikan, bangun tidur nanti badannya akan sangat sakit. Dengan langkah gontai, Lino menghampiri Jisung

"Jisung! Sung! Bangun elah njir!" pinta Lino dengan cara yang sama seperti ia membangunkan Hyunjin. Ia gerakkan tubuh besar Jisung dengan sekuat tenaga

Namun hal yang terjadi pada Hyunjin, kini terjadi pada Jisung. Tak ada pergerakan barang sedikitpun

Lino merasa aneh. Suara ketukan pintu tadi jelas terdengar cukup nyaring. Sampai sampai Lino yang tengah bermimpi mengendarai kuda itu sontak terbangun. Dan mimpinya pun terpaksa berhenti

Memang lagi kosplay jadi pangeran berkuda

Tok tok tok

Lino menolehkan kepala. Pintu itu kembali diketuk. Lino meneguk salivanya, kini rasa takut mulai menyelimuti dirinya

Perlahan langkah Lino membawanya mendekat kearah pintu. Penasaran akan siapa orang yang iseng mengetuk pintu kamarnya tengah malam seperti ini

"Si-siapa?" tanya Lino dengan suara bergetar

Hening

Tak ada yang menjawab. Namun suara ketukan itu terus terdengar. Bahkan berulang kali tanpa henti, dan lama kelamaan pintu itu diketuk dalam tempo yang cepat dan bersuara nyaring sekali

Knock KnockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang