☠Chapt.7

37 9 0
                                    

Upin dan Ipin inilah dia~
Kembar seiras itu biasa~
Upin dan Ipin ragam aksinya~
Kami senangi siapa jua~
Upin dan Ipin---SHOPEE PI PI PI!

"Ih, Seungmin! Kenapa diganti?!" Jisung berdiri di hadapan Seungmin dengan tatapan kesal. Seungmin yang hanya rebahan santai sambil menonton televisi itu mengernyitkan alisnya bingung

"Apaan?"

"Acaranya kok diganti?! Gue mau lihat upin ipin!" dengan gerakan paksa, Jisung merebut remot televisi yang digenggam Seungmin

"Balikin! Gue mau lihat Rumpi!" rengek Seungmin menarik kaki kanan Jisung membuat pria bermarga Han itu terjatuh

"Sakit bego!!" teriak Jisung memukul punggung Seungmin dengan heboh

"Apaaan sih rame rame gini?" suara itu menghentikan aksi Jisung dan Seungmin yang sedang beradu pukulan. Mereka menatap Changbin yang baru saja keluar dari kamarnya

"Eh, Bang? Sudah baikan?" tanya Jisung mengabaikan Seungmin yang masih menatapnya kesal

"Ya lumayan sih. Tapi masih agak sedikit sakit," jawab Changbin dan duduk dengan perlahan di dekat Seungmin

"Oh ya, Min,"

"APA?!" bentakan Seungmin membuat Jisung dan Changbin terkejut. Rupanya Seungmin masih marah pada Jisung karena merebut paksa remot televisi

"Santai bosku! Gini, gue cuma mau tanya--"

"Gak punya tanya," jawaban Seungmin memotong pembicaraan Jisung. Lagi lagi Jisung geram dengan Seungmin dan memukul punggung Seungmin itu sekali lagi

"Dengerin dulu weh!" Seungmin hanya mengusap punggungnya yang nyeri sembari menatap Jisung sinis

"Kemarin gue lihat lu di halaman belakang marah marah gak jelas. Kenapa?" pertanyaan Jisung membuat Seungmin terdiam kaku. Jisung menatap Seungmin lekat berusaha mencari jawaban, begitu juga Changbin yang hanya diam menyimak

"Hm, itu..."

"Gak ada yang lu sembunyiin kan?" sial! Seungmin semakin panik

"Gak ada lah. Gue cuma lagi akting kemarin, hehe," Seungmin menjawabnya dengan lirih dan terkesan ragu. Jisung semakin tak mengerti dengan Seungmin sekarang

"Jujur! Lu gak nyembunyiin sesuatu kan?"

"Apaan sih? Ya nggak lah! Haha,"

Jisung terdiam melihat Seungmin yang tiba tiba saja tertawa. Seperti ada yang disembunyikan, tetapi Jisung tak tahu itu apa














































"Gimana?"

"Apa itu akan berhasil?"

"Tapi, cara itu bukannya agak berbahaya?"

"Bagaimana jika yang lain tahu? Gue harus bilang apa?"

"Sembunyiin rahasia?"

"APA?! LU GILA?!"

"Bang Lino!" Lino terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya. Ia menatap Hyunjin yang sekarang sedang menatapnya dengan pandangan kosong

Dengan segera Lino mematikan panggilan teleponnya dan memasukkan benda pipih itu ke dalam kantung celana

"Eh, Hyunjin? Ngapain malam malam diluar?" Lino melangkahkan kakinya mendekat kearah Hyunjin. Pria Hwang itu hanya berdiri diam di depan pintu utama

"Siapa tadi?" pertanyaan Hyunjin membuat Lino terdiam

"Siapa apanya? Gue tadi kan sendirian disini. Lagipula sudah larut malam. Ayo masuk! Tidur! Duh, gue ngantuk nih!" Lino menguap kecil sembari menutup mulutnya dengan tangan. Ia langkahkan kakinya memasuki pintu rumah, nmun saat berpapasan dengan Hyunjin, tangan Lino dicekal

"Mengalihkan pembicaraan.." Lino menolehkan kepala mengarah ke Hyunjin

"Maksud lu?"

"Itu kan yang lu lakuin sekarang? Mengalihkan pembicaraan," kini Hyunjin berdiri menghadap Lino. Tatapannya tajam membuat Lino sedikit ngeri

"Apaan? Lu berani sama gue? Ayo gelud!" Lino sudah mengangkat tangannya ingin memukul Hyunjin dengan ekspresi muka seperti orang marah. Tak disangka, tangan kanan Lino dicekal Hyunjin untuk kedua kali

"Gue lagi gak mau bercanda," ucapan itu terkesan tajam dan dingin. Sekarang berkebalikan, bukannya Hyunjin yang takut dengan Lino, tetapi Lino yang sekarang takut dengan Hyunjin

"Jin! Lu gak kesambet kan?"

"Jawab pertanyaan gue! Tadi siapa yang lu telpon?" Lino tertawa kecil sembari memegangi perutnya. Ia menertawakan Hyunjin yang kini menatapnya dengan pandangan bingung

"Lu itu kayak pacar posesif tau gak? Ya elah, kepo bener sih?" jawaban Lino bukannya membuat Hyunjin puas, tetapi membuat Hyunjin emosi

"Siapa tadi?!!"

"Teman kuliah gue! Puas lu?!" Hyunjin terdiam dengan teriakan Lino. Ia melepas cekalan tangan Lino begitu saja

"Dahlah, gak guna ngomong sama lu. Mending gue masuk, bye!" pamit Lino dan melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam rumah, masih sempat sempatnya dia melambaikan tangan pada Hyunjin

Namun baru beberapa langkah Lino berjalan, dia teringat sesuatu. Dengan segera dia membalikkan tubuhnya untuk menemui Hyunjin lagi

Namun...

"Hyun--"

"Loh? Hyunjin kemana?"

















































"Jadi, tadi yang gue lihat benar? Gue gak salah lihat, kan? Kaki Hyunjin tadi gak napak tanah,"

cr : frdina_

-----------------------------------------------------------

Hai kita balik lagi nih,maaf lama ga update soalnya kita berdua lagi musimnya ujian

Jangan lupa vote dan komennya yah..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Knock KnockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang