Perjalanan panjang mereka akhirnya dimulai,cukup jauh memang jarak rumah baru mereka,alasannya?karena mereka ingin merasakan udara segar ala pedesaan sewaktu liburan ini sebelum memasuki semester baru
"Lah...kenapa nih?kok nge-lag!" rutuk Felix yang tadinya sedang Mabar game bersama Changbin
"Iya anjir!ga asik banget!mana lagi push rank!" timpal Changbin melempar ponselnya kearah samping
"Ya kalian ya aja yang pada tolol!ini daerah pedesaan!sinyal ya susah!" Lino menatap sinis keduanya yang duduk dibelakangnya
Keduanya hanya menghembuskan nafas kasar dan memainkan hal gabut lainnya,Changbin yang hanya menyecroll beranda ponsel,dan Felix yang malah sibuk memfoto aib Jeongin yang tertidur disebelahnya dan Jisung yang tengah tertidur lelap di kursi belakang bersama Hyunjin dan Seungmin yang tengah sibuk dengan pikiran masing-masing
Hyunjin tengah memikirkan perkataan Seungmin tadi pagi,ini sudah kesekian kalinya Seungmin bertingkah aneh semenjak memasuki bangku perkuliahan,sering menatap ruang kosong dengan jangka waktu lama,dan sering berbicara hal-hal menyeramkan tentang sosok bayangan perempuan itu
"Disini banyak banget cewek yang pake baju item,dari tadi muncul Mulu." suara Lino membuyarkan kegiatan beberapa orang itu kecuali Jeongin dan Jisung yang tengah tidur pulas
"Cewek?" Felix membeo,sebelah alisnya terangkat,pasalnya ia sama sekali tak melihat ada orang dijalanan sepi itu
"Lo lagi mimpi ya Bang?ini tengah hutan kali,mana ada cewek disini." Changbin mendorong belakang kursi Lino pelan
"Serius elah!mata gue belum burem!" protes Lino kesal
Sementara itu,Hyunjin segera merapalkan doa-doa yang ia hafal seperti doa mau makan,ia tak peduli,yang penting sama-sama doa
"Gue udah bilang,ada perempuan Bang." Ucap Seungmin dengan ekspresi datar khasnya
Setelah beberapa lama,mobil mereka pun akhirnya terparkir disebuah pekarangan rumah yang cukup luas
"Wahh asik nih,rumahnya gede." heboh Changbin yang pertama turun dari mobil
"Kok serem..." gumam Jisung lirih sambil merapatkan hoodienya saat melihat rumah besar bergaya klasik dengan cat coklat itu
"Apa yang harus diseremin?ini seru Bang!kan bisa jadi rumah hantu dadakan." ucap ngawur Felix sambil terkekeh pelan yang semakin membuat Jisung parno
Mereka semua langsung memasuki rumah dengan koper masing-masing
Krieet....
Bunyi pintu bercat coklat tua itu seakan menyambut mereka kedalam rumah yang cukup berdebu
"Paling males kalo disuruh beberes." celetuk Felix sambil mengikuti yang lain memasuki rumah
"Ada tiga kamar disini,dua diatas,satu dibawah,kalian pilih aja,gue nanti belakangan." ucap Bangchan yang tengah sibuk mengutak-atik ponselnya
"Sip bang!" mereka pun langsung berhamburan menuju kamar masing-masing
Bangchan keluar rumah menuju kehalaman belakang,berharap mendapat sinyal untuk menelfon sang ayah
"Sial!Bener-bener ga ada sinyal!" gumamnya kesal
Saat sedang kesal-kesalnya tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara dibelakangnya
"Lagi apa Bang?" Hyunjin yang baru saja membereskan barang-barangnya dikamar melihat Bangchan yang tengah berjalan kehalaman belakang rumah
"Gue mau ngasih kabar bokap malah ga ada sinyal."
Hyunjin hanya mangut-mangut sambil membulatkan mulutnya,ia merebahkan dirinya di atas bangku besi yang ada disampingnya sambil menikmati udara sejuk khas pedesaan
"Udahlah Bang santai aja,bokap Lo juga pasti tau Lo baik-baik aja,kan udah gede."
"Tau deh,nyerah gue." Bangchan mendengus kasar,ia ikut duduk di bangku sebelah Hyunjin
"Bang." Panggil Hyunjin yang hanya disahuti deheman dari Bangchan
"Lo ngerasa akhir-akhir ini ada yang aneh ga sih?"
Bangchan menatap sekilas kearah Hyunjin
"Aneh?ga tuh,perasaan Lo aja kali,udah lah gue masuk dulu." Bangchan memilih pergi meninggalkan Hyunjin yang sedang melamun tak jelas
Ditengah keheningan yang melandanya,sayup-sayup ia mendengar seseorang memanggilnya
'Hyun....jin....'
'Hyun...jin...'
"Berisik ah lu Bang!katanya mau masuk,malah manggil-manggil." ucap Hyunjin menanggapi panggilan itu,tapi keheningan kembali melandanya membuat Hyunjin menaikkan sebelah alisnya
"Bang?kok diem?" Hyunjin bangun,mencari keberadaan Bangchan disekelilingnya,namun nihil,ia tak menemukan siapa-siapa lagi disana selain dirinya
"Apa sih?pada ngisengin gue ya?" Kesal Hyunjin berusaha membuang pikiran negatifnya
Sementara itu,Felix,dan Lino tengah membersihkan lantai bawah yang cukup luas itu
"Gila,udah susah-susah gue ngehindarin nyokap biar ga disuruh beberes rumah,malah sama aja disini." rutuk Felix sambil merebahkan dirinya di sofa panjang
"Enak aja Lo malah tiduran!dapur belum beres tuh!" Lino melempar kain lap kotornya ke muka Felix
"Ga asik sumpah Lo Bang!nanti gue beresin,tenang aja,jari jemari Felix mah serba guna." ucap Felix melanjutkan tidur siangnya,tak menghiraukan Lino yang tengah meracau tak karuan sambil pergi ke lantai atas menyusul para adik-adiknya yang lain
Baru saja Felix mulai terlelap,tiba-tiba suara nyaring masuk ke Indra pendengarannya
'AAAAAA.!!!'
Suara teriakan yang nyaring itu membuyarkan kegiatan santai Felix
Pemuda itu langsung terbangun dari posisinya,matanya menoleh kesana kemari mencari objek yang baru saja mengganggu tidur siangnya
"Itu tadi....apa?" gumamnya lirih,bulu kuduknya tiba-tiba saja meremang,ia merasa diperhatikan
Tak ingin berlarut dalam pikiran negatifnya,ia pun segera berlari ke lantai dua menyusul yang lainnya
Ya,perasaan Felix memang benar,ia memang sedang diperhatikan oleh dua bola mata berwarna hitam pekat dengan darah yang mengalir diwajah putih pucatnya,sosok itu berdiri di pojok ruangan yang lumayan gelap dengan senyum mengembang hingga ujung pipi
Cr: gw
______________________________________Jangan lupa vote dan komennya yah abis baca...
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Knock
Horror"Suara ketukan pintu itu selalu terdengar di jam 2 pagi." _________________________________________ (New story' nih,genre?horor dong cuy,hasil collab gw sma @frdina_) Happy reading:)