☠Chapt.5

29 9 1
                                        

"Lix, lu mau kemana?" tanya Changbin ketika ia melihat Felix sudah berpakaian sangat rapi dan wangi

"Mau keluar sebentar," pamit Felix dan berjalan kearah pintu keluar rumah. Dengan segera Changbin memakai sepatu favoritnya dan menyusul Felix yang sudah jalan lebih dulu

Felix yang menyadari ada orang di sampingnya, kini menoleh. "Ngapain, Bang?" tanya Felix bingung

"Ikutlah! Bosen gue dirumah," kekeh Changbin menunjukkan deretan giginya yang rapi. Felix hanya mendengus malas. Ia tak peduli dengan Changbin, dia hanya ingin jalan jalan

"Lix, kita mau kemana?" tanya Changbin ketika mereka sudah berjalan hampir separuh jalan. Felix hanya mengedikkan bahu. Tampak dari wajah tampannya, pria itu tak bersemangat sama sekali

Changbin merasa aneh dengan perubahan sikap Felix yang tiba tiba. "Lix, lu sehat kan?" tanya Changbin sedikit ragu

"Ya sehatlah. Lu pingin gue sakit?" sarkas Felix sembari melirik Changbin

"Wehh, santai bosku! Gue kan cuma tanya," bela Changbin. Jalan jalan sore kali ini benar benar buruk, menurut Changbin

Felix beda sekali. Dia benar benar berbeda dari biasanya. Atau mungkin dia sedang ada masalah?

"Lix, lu ada masalah?" tanya Changbin. Ia hanya berusaha menaruh simpati pada Felix, karena ekspresi Felix benar benar....

...Changbin tidak tau harus menggambarkannya seperti apa

Antara sedih, senang, gelisah. Changbin curiga Felix punya gangguan jiwa

Merasa tak ada jawaban, Changbin kembali bertanya, "Lix! Felix!"

"APA SIH BODOH?!" teriakan dan suara berat Felix berhasil membuat Changbin terkejut. Changbin tidak menyangka, Felix seperti orang yang berbeda

"Lu--lu kenapa? Lu kayak bukan Felix," ucap Changbin lirih

"Woi kalian!!" suara teriakan seseorang dari belakang membuat keduanya menoleh. Hyunjin berlari menghampiri mereka dengan membawa sebuah kantung plastik

Changbin dan Felix terpaksa menghentikan langkah kakinya untuk menunggu Hyunjin datang

"Kalian daritadi gue panggil panggil! Kenapa gak ada yang nyaut?!" kesal Hyunjin. Napasnya terengah engah, peluhnya begitu deras membanjiri wajah. Bahkan kaos berwarna biru tua yang sedang dipakainya pun basah oleh keringat

"Lu manggil kita? Perasaan gak ada yang manggil dah tadi," lirih Changbin bingung. Hyunjin segera menatap Changbin dan Felix bergantian

"Gue manggil kalian daritadi, goblok! Makanya telinga dipasang jangan ditinggal dirumah!" kesal Hyunjin dan Changbin hanya terkekeh kecil

"Yaudah deh maaf, itu apaan yang lu bawa?" tanya Changbin menunjuk sebuah kantong plastik berwarna hitam yang masih setia digenggam Hyunjin

"Oh ini? Tadi sama Bangchan disuruh nganter ke tetangga sebelah. Nih kalian aja deh yang nganter, hehe," jawab Hyunjin menyerahkan kantung plastik itu pada Changbin

"Lah kok jadi gue?"

"Banyak cincong ya kamu itu. Cepetan antar, gue pulang dulu sist, babay!" pamit Hyunjin dengan gaya alaynya. Changbin hanya geleng geleng kepala melihat tingkah abnormal Hyunjin

Tak lama dari arah berlawanan, muncul sebuah motor dengan kecepatan yang begitu tinggi



















































"Bang Changbin, awas!!"










































Knock KnockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang