06

207 36 2
                                    

Udara pagi yang sejuk membuat Jungwon cukup kedinginan dengan tubuhnya yang hanya di lapisi kaos hitam selengan yang bisa dibilang cukup tipis.

Tatapannya menjuru ke taman rumah sakit yang nampak damai.

Jujur saja ia ingin merutuki dirinya yang sangat cengeng semalam, hingga matanya menjadi cukup bengkak sekarang.

"Anying!!!" Teriak seseorang membuat Jungwon terhuyung jatuh akibat kaget.

"Aduh..." Jungwon mengeluh kesakitan.

Matanya menengadah menatap orang yang membuatnya terkaget subuh subuh begini.

"LO!!" Teriak keduanya bersamaan.

Buru buru Jungwon bangkit sembari menatap Ngalang gadis berhodie biru itu.

"Lo ngikutin gue kan!!" Teriak cewek itu nyaring.

"Apa apan, Lo yang ngikutin gue pasti."

"Halah, ngaku Lo!!"

"Heh, Lo yang ngaku Dugong!! Teriak Jungwon tak kalah ngegas.

"Di bilang ngaku yah ngaku!!"

"Elo yang ngaku bajigur!!"

"Dari kemarin Lo yang ngotot nganterin gue!! Gimana nggak curiga!!"

"Heh, seenak jidat Lo, gue udah sering ada di sini yah!!"

"Cih, emang minta di geprek pala Lo!!"

"Apasih gue nggak ngikutin Lo NJING!!!"

"Ngapain Lo kaget tadi hah? Kayak diciduk dispet!! Apalagi klo bukan ngikutin gue!?"

"Gimana nggak kaget setan!! Lo teriak subuh subuh !!"

"Alasan!!"

"Kalau bukan alasan apalagi markonah supaya Lo percaya?!!!"

Gadis itu menyatukan kedua jarinya menatap jengah Jungwon.

"Intinya gue nggak percaya!! Lo ngikutin gue!!"

"Jubaedah, emang Lo segitu maunya diikutin sama gue hah!!"

"Nggak lah!!"

"Yaudah atuhh, gue nggak ngikutin Lo!! PD jangan dipelihara!!"

Gadis itu mendengus kasar.

"Intinya Lo ngikutin gue!!" Ucapnya lagi tak mau kalah.

Jungwon menghela nafas, bisa bisanya ia bertemu cewek segila ini.

Sungguh petaka!!

Jungwon tak habis pikir tangannya bergerak menarik tangan gadis itu meninggalkan taman.

Langkah mereka mengarah ke gerbang rumah sakit.

Gadis itu berjalan terseok Seok akibat tarikan jungwon yang menyeretnya tanpa ampun.

"Lepesinn gila!!"

Jungwon hanya diam dan masih menyeret gadis itu.

"Sari roti, roti sari roti ~~"

Suara nyanyian yang tak asing itu membuat Jungwon tersenyum.

"Bang roti 2!!" Pesan Jungwon tanpa menghiraukan gadis yang masih memberontak oleh genggamannya.

"Lepesin gila!!"

"Sakit anying, lepesin!!"

Jungwon agak meregangkan pegangannya tapi tetap saja tak membuat gadis itu bisa kabur dengan mudah.

Jangan salah meski badan jungwon dan mukanya terlihat imut, dia memiliki kekuatan lebih.

Bukan kekuatan buat jadi power renger!

Buktinya ia bisa ngangkat beban berat, bahkan manusia pun bisa di angkat.

"Lepe...s....aaejdk..." Mulut gadis itu serasa eror tatkala jungwon menyumbat mulutnya dengan roti yang ia pesan.

"Nih makan, biar nggak ngawur, gue tahu Lo laper."

Bagai peramal, nampaknya jungwon bisa mengalahkan dilan yang tahu kalau gadis di hadapannya itu memang sedang lapar.

Meski nampak kesal gadis itu tetap mengunyah roti yang Jungwon sumbatkan kemulutnya.

"Lo emang sialan!!" Bentak gadis itu usai rotinya tertelan sempurna.

Belum sempat mengoceh lagi Jungwon kembali menyumbat mulut gadis itu dengan roti.

Benar benar lucu sampai Jungwon terkekeh.

"Sialan gini Lo suka kan?!" Selidik Jungwon.

Mata gadis yang mengunyah itu melotot tajam.

"Jangan salah paham, maksudnya suka di kasi makan roti gratis!" Elak Jungwoon kembali tersenyum menampakkan giginya.

Gadis itu memutar bola mata malas, memilih diam tatkala roti yang di pesan Jungwon sudah benar benar habis.

"Jungwon, .... Udah nggak usah cemberut, intinya gue nggak ngikutin Lo. Traktiran tadi tanda ajakan pertemanan gue." Ucap Jungwon mengulurkan tangannya.

Gadis itu nampak berfikir sejenak hingga akhirnya membalas jabatan tangan Jungwon.

"Gyuri..."

🔥🔥🔥

28-Desember-2020




GOMAWOYO (YANG JUNGWON ENHYPEN)✔{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang