09

190 33 5
                                    

Again and again aku rekomendasiin lagu ini, 🎶lonely bol4🎶

Selamat membaca ^^

Rintik hujan turun tanpa permisi membuat Jungwon dan Gyuri segera berlalu meninggalkan pemakaman itu.

Mereka kemudian melangkahkan kaki melawan rintik hujan ke arah rumah sakit.

Jungwon hanya ingin pamit dulu ke neneknya sebelum bergegas untuk latihan lagi.

"Nih." Jungwon menyodorkan sebuah bunga yang nampak indah ke Gyuri.

Gyuri mengangkat kedua alisnya heran.

"Jangan Gr! Bukan buat nembak Lo itu!!"

"Heh, Lo aja deh yang kayaknya banyakan berharap!" Kesal Gyuri.

"Dahlahh, serah." Ucap Jungwon memutar bola matanya kesal.

"Noh terima aja." Lanjut Jungwon memberi bunga paksa.

"Kalau Lo ngerasa sendiri, liat aja tuh bunga. Itu tandanya gue ada buat Lo sebagai teman."

"Ingat, bukan teman hidup!! Teman B aja!!" Ketua Jungwon bagai anak kecil.

"Hufttt, iya iya, semerdeka Lo!"

"Ini bukan jadi pertemuan terakhir kita kan yah!" Seru Jungwon.

"Iya, iya. Kapan kapan gue yang bakal traktir Lo deh!!"

"Okeyy, janji."

Jungwon lalu mengangkat jari kelingkingnya membuat Gyuri geleng geleng kepala.

"Lo kayak anak anak aja, apaan sihh!!"

"Lo nggak boleh sedih sedih!!"

"Gue ada buat Lo."

"Jungwon ada buat Gyuri." Ucap Jungwon tersenyum.

Ia meninggalkan Gyuri yang masih mematung mendengar ucapan Jungwon dengan seutas senyum.

Ia benar benar bahagia, akhirnya bisa merasakan apa itu teman.

"Pokoknya Lo harus traktir gue banyak!!" Tegas Jungwon lalu berlalu ke arah gedung di mana neneknya di rawat.

Yah, rumah sakit itu cukup besar dan gedung tempat Gyuri cukup jauh dari gedung di mana tempat nenek Jungwon berada.

"Jungwon!!"


"Jungwon!!!!"


"Jungwon!"

"Jungwon!!" Teriak salah seorang suster membuat Jungwon terperanjat kaget.

"Ada apa suster Jihyo?!" Seru Jungwon panik.

Jungwon menatap suster cantik itu, ia nampak terengah engah berusaha mengatur nafasnya tak karuan.

Yah dia suster yang menjaga nenek Jungwon sejak 3 bulan yang lalu.

"Nenek... Ne.. ne.. K nenek.. drop!!" Seru suster Jihyo. Tergagap diikuti gemetar.

Ia menatap sorot mata Jungwon yang tampak benar benar hampa dan sangat shock.





***




Jungwoon tak lagi mendengar ucapan suster Jihyo selanjutnya, ia memilih berlari secepat mungkin ke ruangan neneknya.

Tubuhnya tercekat, ia membeku melihat dokter Choi terus berusaha menolong neneknya sekuat tenaga.

Tanpa di minta air matanya terjun,

GOMAWOYO (YANG JUNGWON ENHYPEN)✔{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang