Benar saja dua hari setelahnya, saat ketujuh pemuda itu libur panjang sekolah. Mereka melancarkan wisatanya ke pulau Jeju. Merefresh otak kata Jungkook.
Pada pukul delapan pagi, mereka bertujuh sudah ribut diruang tunggu bandara. Menanyakan apa saja yang dibawa satu sama lain, bertaruh apa yang akan dilakukan Yoongi disana selain rebahan dan membaca buku. Yang kalah harus mentraktir daging untuk enam perut karet.
"OKE DEAL LAH, GUE YAKIN SI BANG YOONGI MAH PAGAWEANNA REBAHAN AS ALWAYS!" Itu Taehyung yang bersuara, menantang sengit Jimin yang terpancing emosi.
"HEH MAUNG, AING YAKIN BANG YOONGI BAKAL IKUT MANCING SAMA BANG SEOKJIN !" Jimin tak kalah sengit dari Taehyung. Tersenyum miring, saat mendapati tatapan berapi-api dari si penantang.
Sedangkan dua orang yang disebut tengah duduk santai dengan airpods terpasang apik pada kedua telinga masing-masing. Ogah gue dengerin debatan unfaedah curut-curut kata Yoongi saat mulai mendapat sinyal bahwa ketiga curut itu sudah ricuh.
"Jam sembilan ya ges, jam sembilan. Inget!" Seokjin melepas sebelah airpods nya, saat memberi tahu keenam orang yang pikunnya bukan main. Setelah mendapat anggukan setiap masing-masing orang, ia kembali memasang airpods nya lagi.
"Seok, sini dong. Berdiri terus, gak pegel apa?" Namjoon menarik-narik tangan Hoseok pelan.
"Gak"
"Dih jutek amat mas nya, kenapa sini cerita sama Aa' Namjoon"
Hoseok mendengus geli, "Aa', Aa'. Jijik banget lo dipanggil Aa'!"
"Heh itu panggilan si Bunda tau. Wah lo durhaka ya ke Bunda gue!"
Hoseok menoleh, mendapati pelototan dari Namjoon. Ia tahu, bahwa arti dari mata yang seperti hampir keluar itu hanya sebuah candaan. Jadi ia terkekeh pelan, sembari mendudukkan dirinya disamping Namjoon. "Aduh, kalo masalah Bunda sih. Gue gak bisa berkata apa-apa nih, maafin gue dong!"
Namjoon tersenyum simpul, membawa Hoseok kedalam rangkulan hangatnya. Dan langsung ditepis kasar oleh Hoseok. "Pegang-pegang bae lo!!"
"Hehe, sorry . ." Hoseok mendengus kesal, lalu mengalihkan wajahnya dari pandangan Namjoon.
"Boarding boarding!" Seokjin mengarahkan keenam manusia itu untuk mengikutinya.
"Ih gue deg-degan deh. Jantung gue jedag jedugnya gancang pisan" Hoseok bersuara, sembari memegang dada sebelah kirinya.
"Norak lo" Yoongi menatap Hoseok malas, yang mendapat decakan tak suka dari Hoseok.
"Tapi serius jantung gu-"
"Udah ah gak usah takut gitu, kan ada gue." Namjoon menggenggam tangan kanan Hoseok yang semula berada diatas dada kirinya. Lalu tersenyum lebar pada Hoseok.
Hoseok mendengus malas, mencoba untuk melepaskan tangannya dari genggaman Namjoon. Tapi, bukannya terlepas justru Namjoon semakin mengeratkannya.
"Lepas dong bangsat, gue bukan anak kecil ya!!" Hoseok masih berusaha melepaskan genggaman erat itu.
"Gak. Kata Bunda, kalo ada orang yang lagi ketakutan. Gue harus genggam tangannya, kata Bunda juga genggaman gue enak, anget"
"Itu kan kata Bunda lo, kata gue mah beda lagi"
"Beda gimana? Lo jadi tambah deg-degan gitu?"
Hoseok menolehkan kepalanya, memasang raut wajah geli dan jijik. "Deg-degan? Karena lo? Hahahaha!! Gak mungkin lah! Gue deg-degan kalo mau lomba, event sama ujian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Band • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionJika musuh memisahkan, apakah cinta akan menyatukan? Kim Namjoon dan Jung Hoseok, kedua pemuda yang tidak pernah akur. Selalu adu mulut tak ingin kalah saat bersua. Tapi keduanya ada didalam sebuah Band yang sama. Akankah, keduanya melupakan permu...