Namjoon menatap wajah merah padam milik Hoseok, lalu tersenyum lebar. "Hoseok"
"A-apa?"
"Tunggu gue ya"
Hoseok mengernyit bingung, "Tunggu? Buat apaan?"
"Tunggu gue sampe bisa buat lo bener-bener jadi milik nya Kim Namjoon. Utuh. Gak setengah-setengah kek sekarang" Namjoon terkekeh kecil, seraya mengelus lengan milik Hoseok lembut.
"Kalo gue ketemu sama orang yang lebih-lebih dari elo gimana?" Hoseok tersenyum jahil, sembari menatap wajah Namjoon jenaka.
"Boleh aja, tapi apa dia bisa ngenalin diri lo luar dalem nya gimana?" Namjoon menyeringai, membalas tatapan mata kelam milik Hoseok.
"Emang lo bisa?"
"Bisa"
"Buktiin" Hoseok tersenyum tipis, lalu duduk pada rumput hijau disana.
"Oke kita mulai" Namjoon duduk dibelakang Hoseok, mendekap tubuh pemuda kecil itu dari belakang.
•
•
•
Namjoon menarik napasnya beberapa kali, lalu mengeratkan pelukannya pada tubuh pemuda kecil itu. "Hoseok nya gue, pernah mogok makan tiga hari. Gara-gara protes sama Mama, gamau beda sekolah sama Namjoon katanya"
Hoseok berdecak, lalu menoleh mendapati wajah Namjoon yang tengah tersenyum jahil. "Terus berenti, karena laper diperut kecilnya Hoseok gabisa ditahan lagi"
Namjoon tertawa ringan, "Hoseok nya gue, pernah nangis kejer seharian, gara-gara jatoh dari sepeda punya teteh yang tinggi. Kaki lo belom nyampe kebawah sih"
Hoseok mendengus, "Ya soalnya gue kan belom di beliin sepeda. Kata Mama, nanti kalo gue ranking satu dikelas, baru di beliin! Yauda gue pake sepeda teteh dulu"
"Ranking satu gak?"
Hoseok menggeleng lesu, sembari merengut. "Nggak..."
Namjoon tergelak, lalu mengecup puncak kepala milik pemuda kecil itu. "Terus, Hoseok nya gue pernah ngerasa gak pede. Gara-gara ngeliat orang lain, yang punya bakat lebih bagus dari dia."
Hoseok mengangguk kecil, memilih untuk diam dan menatap mentari yang beberapa menit lagi akan hilang dari permukaan. Angin berhembus kencang, berirama mengiringi perkataan Namjoon yang menenangkan raga nya.
"Hoseok nya gue, udah ngelewatin banyak hal yang berat banget. Ngehadepin semuanya sendirian, waktu teteh udah nggak ada... Hoseok nya gue berjuang sendiri buat Mama, ngelindungin Mama pake tangannya sendiri"
Namjoon meraih kedua tangan pemuda kecil itu, lalu mengecup telapak tangannya beberapa kali. "Lo hebat, lo kuat. So, please jangan pernah nyerah. Lo masih ada banyak orang yang sayang sama elo. Mama, temen-temen, Bunda, Ayah... Dan gue"
Hoseok melepaskan pelukan pemuda jangkung itu, lalu bangkit dari atas rerumputan disana. "Namjoon"
"Iya?"
Hoseok membalikkan tubuhnya, menatap mata pemuda jangkung itu yang berkilau terkena sinar mentari sore. "Gue sayang sama lo"
"Gue tau" Namjoon tersenyum tipis, lalu ikut bangkit dari atas rumput. Merangkul Hoseok untuk berjalan keluar dari hamparan bunga putih itu.
•
•
•
"Nginep terus ih!" Hoseok menghentakkan kakinya sebal, berjalan masuk menuju kamar mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Band • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionJika musuh memisahkan, apakah cinta akan menyatukan? Kim Namjoon dan Jung Hoseok, kedua pemuda yang tidak pernah akur. Selalu adu mulut tak ingin kalah saat bersua. Tapi keduanya ada didalam sebuah Band yang sama. Akankah, keduanya melupakan permu...