Siswa-siswi kelas XII IPS 2 sebagian sudah pulang, sedangkan sebagian lagi masih ada yang bermain game online, ada yang bergosip, dan ada juga yang sedang mempersiapkan barang untuk pulang.
"Ra nanti lo balik naik apa? Dijemput Pak Maman?"
"Naik metromini La."
"Yah jadi nggak enak gue kalo bareng Riza."
"Tidak masalah La."
"Kalian mau kemana?" Aksa mencoba bergabung dalam pembicaraan.
"Kita mau belajar bareng Sa." balas Riza
"Ohh..."
"Eh iya Sa lo naik motor kan? Lo ikut aja supaya Dara ada barengan." ujar Vanila.
Dara langsung menatap Vanila tajam ia memberi isyarat kepada Vanila tentang penolakannya "Jangan geleng-geleng gitu Ra nanti kepala kamu sengklek. Yuk sama Aku." Aksa langsung menarik tangan Dara.
Tapi bukan Dara namanya kalu hanya menurut saja. Dara melepaskan cekalan Aksa dengan sekali hentakan. "Saya naik metromini saja."
"Yaudah kalo gitu aku ikut naik metromini juga."
"Tidak perlu, saya bisa sendiri."
"Lah? Kamu kepedean orang motorku bensinnya habis. Daripada dorong motor mending naik metro sama Dara."
Dara tertunduk pipinya merah merasa dipermalukan oleh Aksa. "Yaudah terserah" kemudian ia pergi meninggalkan kelas.
"Susul Dara Sa." pinta Vanila.
Aksa langsung melesat mengejar Dara. Aksa melihat Dara sudah sampai gerbang sekolah Gila cepet banget tuh cewek Aksa berlari kecil supaya dapat sejajar dengan Dara.
"Ra!"
Dara semakin mempercepat langkahnya ia melewati halte bus di depan sekolahnya. "Dara!" panggil Aksa.
Langkah mereka sudah sejajar. "Ra.. hhh ya ampun kamu jalannya cepet banget hhh"
"Saya tidak meminta kamu untuk mengikuti saya."
"Ini kita mau kemana Ra? Kok nggak naik dari halte depan sekolah aja."
"Saya mau mampir ke McDonalds dulu."
"Fast food lagi? Ra jangan sering-sering makan fast food."
"Saya mau beli untuk camilan nanti. Bi Yuri sedang belanja bulanan."
"Oalah. Yaudah ayo." Aksa langsung menarik lengan Dara, mengajaknya berlari. Berkali-kali Dara mencoba untuk melepaskan tetapi cekalan Aksa cukup kuat.
"Nah udah sampe Ra hhhh. Duh capek juga ya Ra."
Wajah Dara nampak letih karena berlari dengan Aksa, tapi ia tidak mengeluh. Dara berjalan masuk ke gerai makanan siap jadi tersebut. Para pegawai yang sudah mengenal Dara sesekali melempar senyum kepadanya lalu terkejut ketika melihat lelaki yang berjalan di belakang Dara.
"Sore kak, ada yang bisa dibantu?"
"Big Mac tiga, Chese Burger satu, chicken bitesa lima, fried fries empat, Iced Coffe Float tiga, Mcflurry Oreo satu."
"Oke saya ulangi ya Big Mac tiga, Chese Burger satu, chicken bitesa lima, fried fries empat, Iced Coffe Float tiga, Mcflurry Oreo satu."
"Iya mbak."
"Oke totalnya tiga ratus enam ribu kak."
"Ini mbak." Dara mengeluarkan tiga lembar uang seratus ribu dan satu lembar uang lima puluh ribu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabitah
Teen FictionKesempatan kedua? kalian percaya itu? Bagi saya itu hanyalah pemikiran dari orang-orang yang tamak. Mereka ingin kembali lagi kepada kisah yang lama dan memaksa agar semuanya kembali seperti semula