"semua anak hilang itu merupakan anak yang tinggal atau pernah tinggal di hope orphanage."
mataku tidak bisa beralih dari ruangan yang baru saja aku masuki beberapa detik yang lalu. ini sangat berbeda dari ekspetasiku. dipikiranku, jonathan akan membawaku ke ruang kerja nectar yang dipenuhi oleh alat-alat elektronik canggih, tapi yang aku dapatkan malahan perpustakaan yang digabungkan dengan ruang kerja dengan victorian style.tidak mau terlihat norak, aku mengalihkan tatapanku ke meja panjang yang sudah diduduki oleh empat orang pria. aku berjalan menghampiri mereka, mengikuti jonathan yang sudah terlebih dahulu menaruh kardus di atas meja.
jonathan berdiri di ujung meja dan menarik lenganku pelan. "ini special agent athena oliver dari fbi. dia akan bekerja dengan kita mulai sekarang."
keempat orang tersebut saling bertatapan selama beberapa saat, sebelum pada akhirnya dalston menyapaku dengan datar. "kupikir kau tidak akan mau."
"aku memang tidak mau," kataku sambil tersenyum kepadanya.
setelah dalston selesai berbicara, salah satu temannya menghampiriku dan merangkulku. "hai cantik, aku jefferson griffiths." jefferson berbicara dengan nada seduktif.
"hai juga tampan," balasku juga dengan nada seduktif. dia pikir hanya dia yang bisa menggodaku? aku juga bisa bung!
"kurasa perkenalan kalian bisa cukup sampai disini." jonathan menarik badan jefferson menjauh dariku.
jefferson yang diperlakukan seperti itu oleh temannya mendengus kesal. "kau tidak seru man!" jefferson kembali duduk kekursinya.
"jangan banyak bertingkah!" jonathan memelototi jefferson. "sudah lah, oliver, ini kenneth dan william." jonathan menunjuk kedua orang yang duduk berhadapan.
aku memberikan senyumku kepada mereka, yang dibalas hanya oleh kenneth. aku pun tidak ambil pusing. aku disini untuk bekerja dan setelah itu kembali lagi ke kantor fbi.
n e c t a r
"jillian smith, berumur tujuh tahun, baru saja diadopsi tujuh bulan yang lalu oleh keluarga smith." aku berdiri di samping layar proyektor. "sebelumnya tinggal di salah satu panti asuhan kecil yang ada di brooklyn." aku menolehkan kepalaku ke arah mereka setelah menjelaskan latar belakang anak yang hilang dan diduga menjadi korban perdagangan anak. tapi tidak ada satupun dari kelima pria yang sedang duduk itu mendengarkan. mereka semua malah sibuk dengan urusannya masing-masing.
aku menghela napas kesal dan mematikan proyektor dan mengambil berkas lalu duduk di meja yang ditunjukkan jonathan sebagai meja kerjaku.
bahkan tidak ada satupun dari mereka yang sadar dengan cahaya proyektor yang hilang.
aku membuka berkas dan membaca semua data diri dari jillian smith, si anak malang yang baru saja mendapatkan kebahagiaannya tapi harus hilang lagi karena diculik orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐄𝐂𝐓𝐀𝐑
Fanfic[𝐟𝐭.𝐧𝐜𝐭] 𝐛𝐮𝐧𝐜𝐡 𝐨𝐟 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐞𝐥𝐢𝐠𝐢𝐛𝐥𝐞 𝐛𝐚𝐜𝐡𝐞𝐥𝐨𝐫𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐨𝐧𝐞 𝐟𝐞𝐝𝐬 𝐰𝐞 𝐜𝐚𝐥𝐥𝐞𝐝 𝐭𝐡𝐞𝐦 𝐧𝐞𝐜𝐭𝐚𝐫 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐧𝐞𝐜𝐭𝐚𝐫, 𝐭𝐡𝐞𝐲 𝐚𝐭𝐭𝐫𝐚𝐜𝐭 𝐞𝐯𝐞𝐫𝐲 𝐢𝐧𝐬𝐞𝐜𝐭, 𝐢𝐧𝐜𝐥𝐮𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞 [𝐦𝐚�...