The Moon Is Beautiful, Isn't It?

5.7K 329 138
                                    

Disclaimer : Naruto—Masashi Kishimoto

Pairing : Madara & Hinata

WARNING : OOC, ABAL, IDE PASARAN, TYPO BERTEBARAN, GAJE NGGAK KARUAN, DLL, DSB.

DON'T LIKE, DON'T READ!

»»🌺««

Musim panas adalah musim yang paling kubenci. Kenapa? Tentu saja karena hawanya yang terlampau panas mampu membuatku merasa seolah tengah dikukus. Lebih-lebih malah seperti di panggang diatas tungku perapian yang masih menyala membuatku merasakan perih akibat rangsangan terik matahari yang seolah membakar kulitku secara langsung.

Saat musim panas tiba. Hal biasa yang kulakukan adalah bekerja lalu bermalasan dirumah tanpa mau melakukan kegiatan apapun. Liburan? Oh ayolah.

Siapa yang mau ke pantai pada saat musim panas seperti ini? Disana pasti akan penuh dengan sekumpulan manusia udik yang beperilaku layaknya manusia goa, tak terkendali. Kenapa aku bilang begitu? Tentu saja karena kumpulan manusia itu akan memenuhi bibir pantai dengan segala atribut yang mereka bawa!

Sebenarnya keluargaku memiliki pulau pribadi. Bahkan aku sendiri juga memilikinya tapi sekali lagi. Mau aku memiliki sepuluh pantai pribadi pun, jika aku malas ya tetap saja malas.

Aku adalah bungsu dari tiga bersaudara. Dan keseluruhan dari kami adalah laki-laki. Kedua kakakku sudah menikah dan memiliki anak yang sayangnya harus kukatakan jika anak-anak mereka juga bergender laki-laki. Entah apa yang menimpa nenek moyang kami dulu hingga keluarga kami tak diberkahi oleh kemunculan seorang dewi tapi malah dilimpahi kemunculan sukuna yang membuat mataku iritasi.

Aku dan putra tertua kedua kakakku memiliki selisih umur yang terbilang sedikit. Tiga tahun, bukankah itu lucu? Disaat usiaku menginjak angka tujuh, kedua kakakku justru memiliki anak yang lebih pantas menjadi adikku.

Aku ingat cerita dari kedua kakakku yang mengaku malu karena memiliki adik di usia mereka yang sudah menginjak angka dua puluh, haha. Kedua kakakku merasa jika Ayah sengaja menghadirkan diriku karena tak ingin ditinggal mereka yang hendak menikah pada saat itu.

Tapi siapa peduli?

Aku hadir itu takdir. Dan aku menjadi yang paling dimanja karena aku yang terkahir. Bukan hanya oleh Ayah dan Ibu. Bahkan kedua kakakku juga memanjakanku hingga kini tapi...

Bukankah saat ini mereka sudah berlaku diluar zona kemanjaan yang biasanya mereka limpahkan padaku?

Hei! Sudah tahu aku tidak suka pantai tapi mereka tetap memaksaku untuk ikut berlibur bersama ke pantai! Jika pun iya ingin memaksaku seperti ini bukankah seharusnya mereka membawaku berlibur ke pantai pribadi? Kenapa justru membawaku ke pantai umum yang disana pasti akan penuh sesak dengan kemunculan berbagai macam jenis manusia dari yang udik hingga super udik?

Apa gunanya membeli pantai pribadi jika tak di pakai, hah?!

"Bisakah kau berhenti memasang wajah seram seperti itu, Madara?" itu kakak tertuaku, Kagami Uchiha.

Dia duduk dikursi sebelah kemudi dan membiarkan kakak keduaku, Fugaku Uchiha yang menyetir.

"Hn." sahutku tanpa minat.

Aku jujur dengan itu. Aku benar-benar tak memiliki minat dalam liburan ini yang ku cap sangat menyebalkan. Tapi sayang beribu sayang. Apa yang bisa kulakukan jika kedua kakakku beserta istri mereka bersikeras membawaku dalam liburan keluarga kecil mereka?

"Jangan seperti itu. Kau bisa menodai kemurnian seorang Uchiha dengan ekspresi sembelitmu yang tak kunjung menemui ujung itu, Paman."

Ususmu sembelit!

ONESHOT MADAHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang