Author pov
Sudah dua hari Melody dan Ayu berbaikan.
Ayu semakin lengket ke Melody. Eh, tepatnya Melody yang semakin "Apa - apa sama Ayu"
Kadang, cucu bungsu keluarga Darmawangsa itu merasa heran. Kalau begini, mana yang dibilang orang-orang kalau Kak Mel nya ini galak?
"Tungguin Ayu. Awas ya kalau ditinggal!"
Tapi ya bener juga sih. Kadang Ayu merasa ngeri sendiri kalau teteh nya satu itu sudah bertitah. Kayak auto nurut gitu. Padahal tau sendiri kan? Pecicilannya dan bawelnha Ayu kayak apa.
"Iya Kak." Bahu Ayu melorot pasrah. Perasaan dari tadi dirinya engga kemana-mana. Kemarin-kemarin pun juga, mesti nungguin.
Cuman, pas habis kejadian dikantin itu, esok paginya gadis manis bergigi gingsul itu sempat berangkat mendahului Melody. Ya bukannya apa, dirinya keburu ada janji sama Cidut nya.
Melody yang sedari tadi sibuk merapikan kamar mereka, melipat selimut dan menata kembali kasur keduanya, begitu selesai langsung beranjak ke hadapan Ayu.
Ditelitinya lagi kelengkapan seragam sekolah milik Ayu.
Ada fakta unik yang baru dia temukan tentang bocil unyunya itu.Seragam sekolah Ayu memiliki bordiran khusus dibagian dalamnya. Seperti huruf braille.
Dan Ayu juga selalu menggantung baju seragamnya per stel dan akan mengelompokan outfit miliknya berdasarkan warna.
Hemm, cukup unik kan?
"Udah siap dek?" Tanya Melody begitu dirinya selesai mengamati paras rupawan Ayu.
Entah mengapa, rasanya begitu candu memandangi wajah elok gadis yang lebih muda darinya itu. Terutama bagian matanya. Melody selalu merasa tenggelam ketika miliknya bersitatap dengan manik hazzel Ayu.
Kadang Melody bertanya-tanya, benarkah gadis rupawan didepannya ini memiliki kekurangan seperti itu?
"Udah kak."
"Yuk berangkat." Ajak Melody sambil menggandeng lengan Ayu.
"Ayok!" Balas Ayu penuh semangat.
Hari ini hari Jum'at, salah satu hari yang selalu disukai oleh para siswa GIS. Sebab, hari ini mereka hanya akan mengikuti kelas yang mereka minati saja.
Seperti Melody yang hanya akan mengikuti kelas biologi tingkat III (tiga) dan Ayu matematika tingkat I (satu).
Sistem GIS memang memiliki metode pembelajaran dan standar penilaian kelulusan yang agak berbeda dari sekolah pada umumnya. Tidak ada satupun mata pelajaran yang menjadi beban bagi para siswa GIS.
Ujiang kelulusannya pun tidak sama dengan sekolah lain. Ujian Tingkat Akhir (UTA) sebutan untuk penilaian kelulusan siswa kelas 3 di GIS, levelnya cukup setara dengan ujian nasional, bahkan diatasnya.
Biasanya, para siswa yang lulus UTA akan mudah memilih atau otomatis terpilih sebagai penyandang calon mahasiswa di 8 universitas yang menjalin partnership dengan GIS.
Universitas itu adalah Edinburgh University, ETH Zurich, California Institute of Technology (Caltech), National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University (NTU), University of Pennsylvania, University of Tokyo, and Australian National University.
Semua instansi perguruan tinggi itu berkenan menampung bakat setiap anak yang berbeda dan dikhususkan dari awal. Sehingga, para siswa tidak akan minder dan mampu berkompetisi dengan lulusan – lulusan sekolah ternama lain diseluruh dunia.
Well, GIS memang sedikit berbeda kan?
"Cieeee mepet teroosss.." Goda seorang gadis berwajah chinesse dengan muka tengilnya, Naomi Prasetya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hand me : My lullaby (Revisi)
FanfictionGIS : Golden Indiee School merupakan sekolah binaan yayasan keluarga besar Darmawangsa yang terletak didua kota besar di Indonesia, Bandung dan Yogyakarta. Jika GIS Bandung merupakan sekolah umum yang bertujuan untuk komersial, maka berbeda dengan G...