03. Kakak Baru

367 37 10
                                    

"Dek.... Ish!"

"Adek..."

"Dek ayu, ihh..."

Viny cukup kewalahan menghadapi sikap pundung Ayu.
Si Adik masih betah mendiaminya dari semalam dan lebih memilih mengobrol dengan dua temanya saat ini, Shani dan Gracia.

Iya sudah 23 jam 40 menit, Ayu ngambek ke Ving perihal kemarin. Katanya, baru afdol dimaafkan kalau minimal sudah 24 jam. Jadi berhubung kemarin siang sehabis istirahat berulahnya, maka
Haru menunggu beberapa menit lagi.

Kantin yang menjadi tempat tujuan mereka kali ini terasa sepi.
Hanya ada beberapa murid kelas 12 yang memang sedang jadwalnya mereka untuk istirahat siang.

Sedikit informasi saja, sistem pembelajaran GIS agak berbeda dengan sekolah pada umumnya. Ada perbedaan pada jam istirahat untuk masing - masing tingkatan. Selain itu, mereka juga menerapkan sistem sks dan konsentrasi minat. Sehingga jadwal KBM nya lebih mirip dengan anak kuliahan.

"Ya Allah Dek Ayu.. kak Viny salah apasih sampe dicuekin begini." Kata Viny yang masih tak sadar dengan ulahnya.

Ayu hanya melirik sekilas, lalu melengos kembali mengajak ngobrol Shani dan Gracia. Ya meskipun, kedua temannya itu juga harap-harp cemas bakal diamuk sama ketua OSIS mereka itu.

Yaps, Viny memang menjabat sebagai ketua OSIS di GIS Jogja.

Hilih, masih enggak nyadar dia, tambahin apa ya! ngedumel Ayu dalam hati.

Diberi tatapan begitu, Viny semakin kelimpungan merengek ke Ayu. Gadis yang sempat mencuri hati warga GIS Bandung karena wibawanya itu, seketika berubah menjadi sosok anak kecil yang butuh permen.

"Dek.. maaf deh. Kakak minta maaf ya.. serius.. Jangan cuekin kakak gini ihh. Bilang aja napa, salahnya kakak apa." Tambah Viny yang semakin membuat Ayu bergeser sepuluh senti menjauh darinya.

Kak Inyi nyebelin iih! Gak peka banget! Ayu malah makin pundung sendiri.

"Astaghfirullohalazim Ya Allah.." Sebut Viny kesekian kalinya. Sosok kakak itu mendadak migrain karena tingkah ngambek adiknya yang kelewat biasa.

Ampun Yu.. kapok Kak Viny kapok! Viny menatap anak - anak GIS lain didepannya. Pandanganya memohon meminta bantuan.

Yupi dan Beby yang melihat ekspresi langka Sang ketua OSIS dambaanmya begitu, menjadi terkekeh sendiri. Sedangkan Ayan masih acuh tak acuh sambil makan snack kentang miliknya.

"Kak Viny yang sabar ya.."

"Orang sabar disayang Tuhan Kak."

Begitulah Beby dan Yupi memberikan semangat kepada ketuanya. Mereka sangat tau, akan sekelabakan apa sosok ketua garang dihadapannya ini bila berhadapan dengan si Nabilah Ayu Putri Darmawangsa.

"Iya Vin, sabar aja. Dah, jangan berisik Ayana mau tidur." Sahut Ayana begitu selesai memakan snack kentangnya. Dirinya pun langsung mencari posisi pewe dibahu Beby.

"Kak Viny bawel deh. Awas keriput!" Sambung Ayu tiba - tiba yang langsung membuat Viny berubah dongkol dan beraksi menggelitik tubuh adiknya itu.

"Ihh, nyebelin deh, nyebeliin..." Serang Viny tanpa ampun.

"Aduhduuhh.. Hahaha. Haha, ihh kakak ihh. Hahaa." Ucap Ayu yang tergelak karena tak kuasa menahan geli. Badanya sudah serong sana serong sini menghindari jari Viny yang menggelitiki perutnya.

"Ampuun!" Minta Ayu yang dibalas cuek oleh Viny.

"Nggak ada ampun ampunan. Rasain, rasaiin..." Tambah Viny yang semakin brutal menggelitik Ayu. Satu tanganya pun berhasil memegang pinggang Ayu dan menguncinya dalam dekapannya, membuat Ayu susah melepaskan diri.

Hand me : My lullaby (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang