8

1.1K 118 2
                                    

sesampainya dirumah, kakak beradik itu langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa, dengan kaki kanan Hendery menindih kaki kiri Haechan

"berat hyunggggg~" rengek Haechan sambil mencoba mendorong kaki hyungnya 

"aku lelah, banyak sekali hadiah yang harus diantar" keluh Hendery sambil menegakkan tubuhnya menghadap Haechan

"mana hadiah untukku?" tanya Hendery sambil menyodorkan tangannya

"tak ada, uang ku sudah habis untuk membeli hadiah untuk teman-temanku" ujar Haechan

"kau melupakanku?!" ucap Hendery dengan raut wajah yang dibuat-buat

"aku bercanda hyung" ujar Haechan sambil terkekeh kecil, tangan mungilnya bergerak mencari barang yang dimaksud

"ini untukmu, spesial" ujar lelaki tan itu sambil menyerahkan kotak berukuran kecil berwarna emas yang memberikan kesan elegan

"wahhh, kau memang yang terbaik!" seru Hendery sambil memeluk kencang adiknya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya kekanan dan kekiri

"aaaa sakit hyung" ujar Haechan, ayolah ia merasakan remuk diseluruh tubuhnya karena penyakitnya ini


.

.

.

.


lelaki berkulit tan bertubuh kurus itu berjalan, mengendap-endap masuk ke dalam kamar orang tuanya yang kini hanya dihuni oleh sang ayah

dengan nekat lelaki itu merebahkan tubuhnya di samping sang ayah yang sudah tertidur lelap

para pelayan bilang bahwa ayahnya telah diberi obat penenang dan sedikitttt obat tidur, karena itu ia merasa aman

ia harus menjalankan semua bucket listnya bukan? 

Mata bulatnya menatap sang ayah yang tengah tertidur lelap

"hai ayah" bisiknya senang, akhirnya ia bisa berdekatan dengan sang ayah walaupun dalam keadaan tidur

"ayah, Haechan sayang ayah. maaf kan Haechan tidak bisa menjaga ibu ya, ayah mau kan memaafkan Haechan?"

 "jika ayah memaafkan Haechan, Haechan janji akan menjadi anak yang baik dan pintar, Haechan juga janji akan sembuh, supaya kita dapat berkumpul seperti dulu lagi, saat ibu masih ada" ujar Haechan pelan sambil tersenyum

"ayah juga harus sembuh supaya tidak meminum obat lagi,biar Haechan saja yang meminum obat" ujarnya dengan senyum

tangan kurus pucatnya bergerak mengusap wajah lelah ayahnya dengan gemetar

"ayah, Haechan takut. bagaimana jika Haechan tidak sembuh. dokter Park bilang kemungkinan Haechan sembuh hanya 5-10%"

"bila nanti Haechan tidak bisa sembuh ayah tak perlu takut lagi karena Haechan akan menjaga ibu disana. ibu tidak akan kesepian lagi yah" ujar Haechan. cairan sebening kristal perlahan turun dari sudut matanya

"dulu ayah bilang Haechan tidak boleh sering menangis ya? hehehe maafkan Haechan ya yah" ujarnya sambil menghapus air matanya yang terus mengalir

"hari ini ijinkan Haechan tidur dipelukan ayah ya, karena Haechan harus menceklis semua bucket list yang Haechan buat" ujarnya dengan nada lucu

"Haechan sayang ayah" ujarnya sebelum menenggelamkan wajahnya di dada sang ayah


.

Last Christmas (MARKHYUCK) //ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang