seorang lelaki berkulit tan sedang mengamati gedung besar yang beberapa bagiannya dihiasi dengan ornamen-ornamen Natal yang sangat cantik. tangannya menggenggam jemari milik kekasihnya dan berjalan bersama memasukki gedung itu
"aku selalu merasa tenang jika ada disini" ucap Haechan saat mereka sudah mendudukan diri disalah satu kursi yang tersedia disana
Mark mengusap pelan pipi Haechan sambil tersenyum
lantunan musik Natal terdengar indah di kuping Haechan membuat lelaki itu tersenyum secara tidak sadar
"aku suka suasana Natal" gumamnya lagi yang tentu saja dapat didengar oleh Mark
lelaki berdarah Canada itu merangkul sang kekasih
"aku akan membuat Natal mu selalu berkesan" ujar Mark sambil mengecup pipi Haechan
.
.
.
.
"hyung maukah kau mengantarku ke makam ibu?" tanya Haechan saat mereka berdua sudah duduk manis didalam mobil
"aku ingin mengucapkan Merry Christmas pada ibu" lanjutnya
"kau yakin? cuaca sedang buruk sekarang ujar Mark sambil menoleh kearah Haechan
"aku mohon" ujar lelaki manis itu sambil menatap Mark dengan mata berbinar
"baiklah" ujar Mark sambil menahan gemas
Mark melajukan mobilnya membelah jalanan bersalju sambil sesekali melirik kekasihnya yang sedang asik memandang keluar jendela
Haechan mengigit bibirnya kala rasa pening dan sakit disekujurnya menderanya jauh lebih sakit dari yang selama ini ia alami
matanya berkaca-kaca menahan sakit. dengan gerakan patah-patah lelaki itu menyenderkan tubuhnya di kursi mobil sambil memejamkan matanya
tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai dipemakaman Ten
"hyung" panggil Haechan lemas sambil menarik ujung baju Mark saat lelaki itu akan membuka pintu mobil
dengan gerakan cepat Haechan mencium Mark tepat dibibirnya, matanya terpejam menikmati setiap sentuhan yang mungkin akan ia rasakan untuk terakhir kalinya
bibir keduanya bergerak melumat satu sama lain, menyalurkan rasa cinta yang besar. ciuman yang paling tulus yang pernah Haechan berikan pada Mark
lelaki berkulit tan itu memutus ciuman itu dan menatap Mark dalam sambil tetap menangkup wajahnya
"aku mencintai mu hyung" ujar Haechan dengan air mata yang perlahan mengalir
jantung Mark berdetak dua kali lipat saat menatap Haechan tepat di dalam matanya
Haechan kembali memajukan wajahnya dan mengecup lama dahi Mark dan mengecup sekilas bibir manis kekasihnya itu
lelaki manis itu menghapus jejak air matanya dan turun dari mobil tanpa berbicara apapun lagi. ia berjalan gontai menyusuri jalan setapak, diikuti Mark dibelakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Christmas (MARKHYUCK) //END
Fanfictionjika saja aku tahu,jika saja aku menyadarinya,dan jika saja aku lebih memperhatikanmu, ku yakin saat ini kau masih berada disampingku, berjalan bersama ku meski terseok-seok "kau lah alasanku untuk tetap bertahan"