Cahaya matahari perlahan menerobos setiap cela di jendela kamar mereka. Jeongwoo yang merasa terganggu segera membuka matanya, berusaha segera mengumpulkan nyawanya yang bertebaran. Haruto masih terlelap nyaman tidur di atas lengan jeongwoo, tangganya memegang pinggang jeongwoo.Jeongwoo sempat tertegun dengan ketampanan haruto yang dilihat dari dekat. Sepertinya jeongwoo mulai jatuh cinta pada haruto. Apakah secepat itu?
Setelah beberapa menit jeongwoo baru tersadar, bahwa ada yang di pikirannya itu salah.
"To" Jeongwoo membangun haruto tetapi tidak ada jawaban. Huh sangat lucu ketika melihat haruto tertidur pulas seperti ini.
"To, bangun. Udah siang ini, kita harus kuliah"
"Mmm ini hari libur woo"
"Ohiyaya. Yaudah awas, gue mau mandi. Mau keluar sama mashi"
"Gamau, udah gini aja sampe sore." Haruto malah mempererat pelukannya pada jeongwoo.
"Lo di kasih hati jangan minta jantung tono, lepas mumpung gue lagi baik"
Haruto nurut terus duduk.
"Nah gitu dong, harus nurut sama gue"
Jeongwoo berdiri berniat pergi ke kamar mandi, tapi haruto menahan tangan jeongwoo.
"Jangan kemana mana. Atau lo keluar sama gue aja"
"Males banget!"
"Woo, kali ini aja" Haruto menatap harap.
"Yaudah mumpung gue lagi baik. Hari ini gue bakal nurutin apa yang lo mau"
"Yang bener?!" Tanya haruto
Jeongwoo ngangguk.
"Termasuk mandi bareng?"
"To, kemarin gue abis beli barbel loh. Jangan sampe tu barbel mendarat di muka lo ya" Jeongwoo tersenyum, senyuman psikopat.
"Galak bener calon uke"
"Enak aja! Gue manly kaya gini juga. Lo tuh cocok jadi Uke gue" Jeongwoo ga Terima di sebut calon uke ceritanya.
"Ah yang bener? Yaudah gue rela ko, asal kita bisa pacaran"
"Dahlah, males gue"
Jeongwoo pergi ke kamar mandi buat mandi, ga lupa bak sama bab dulu.
Sedangkan haruto sibuk senyam senyum sendiri di kasurnya. Haruto gemes banget sama jeongwoo, auranya beda dari uke yang lain yang ngebuat haruto pengen cepet cepet bisa milikin jeongwoo.
Jeongwoo di kamar mandi malah resah sendiri, pasalnya sekarang jeongwoo udah ada rasa sama haruto. Gara gara waktu kemarin jeongwoo ga sengaja liat haruto yang baru keluar dari kolam dan argh jeongwoo suka banget.
"Apa gue coba lagi aja ya? Tapi jangan sampe ketauan papah lagi" Jeongwoo bergumam.
"Tapi gue takut sampe sayang banget sama dia"
"Nanti malah gue galau sampe ubun ubun"
"WOO LAMA BENER DI KAMAR MANDI, NGAPAIN DULU LO"
"Nyiapin sarapan lo dari pembuangan gue, tunggu bentar lagi ya Tono"
"Anjim. Untung sayang"
Ga lama. Jeongwoo keluar.
"Sana cepet mandi, temenin gue beli seblak"
"Masih pagi sayang, jangan makan seblak"
"Bodo"
"Gaboleh sayang, kita beli bubur aja ya. Nanti siang baru boleh beli seblak, tapi pedesnya sebiji cabe doang jangan banyak banyak"
"Sekali lagi lo bilang sayang. Gue ampelas bibir lo!"
"Oke sayang, aku diem"
Jeongwoo merotasikan matanya malas.
Akan segera author selesaikan cerita cerita ini-
°Mi1211.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candramawa' || Hajeongwoo (End)
Fiksi PenggemarJika mereka tidak mengizinkan, maka kita harus mati dan hidup kembali di kehidupan selanjutnya- °2610.