University life

26.9K 192 5
                                        

Paginya aku bangun, seperti kemarin masih didalam kurungan ini, tetapi pagi ini berbeda, pintu jeruji terbuka
dengan sendirinya. "Apa ada yang salah? Apakah aku sudah bebas?" Ucapku dalam hati dengan girang.

Setelah melihat sekelilingku, tidak ada gadis licik itu disekitar... Aku pun berlari ke arah yang kemarin aku lalui. Cahaya dari ruang yang megah kemarin terlihat, jantungku berdegup sangat kencang. Saat sampai di ruangan itu hal yang tidak aku inginkan pun muncul, Gadis Licik itu duduk dengan manisnya di Sofa yang terlihat mahal... Dia berjalan ke arahku, "Selamat Pagi Anna..." Ujarnya sambil menampakkan senyum liciknya "Jangan memanggil namaku! Gadis Licik!" Balas ku dengan memasang muka yang kusam. "Bukankah hari ini kamu kuliah?" ujarnya. "Ah, itu alasannya Kenapa hari ini berbeda." ucapku dalam hati sambil melirik jam raksasa di ruang megah. "Gawat sudah jam 11.15 aku bisa terlambat!" "Kamar mandi ada di kanan sana." Kata gadis licik sambil menunjukkan arahnya. Tanpa berpikir panjang Akupun berlari kesana, setelah masuk ke Kamar mandi yang ditunjuk tadi, aku terpaku.

Entah mengapa rumah ini terlihat begitu megah, bahkan hingga Kamar mandi pun sangat megah.

Semuanya Telah disiapkan, pakaianku digantung rapi dalam Kamar mandi ini, aku sendiri mempersiapkan diri sambil mencari jalan untuk lari dan keluar melarikan diri, Sayangnya tiada celah untuk melarikan diri. Aku pun keluar dengan berpakaian rapi, Gadis Licik sendiri menunggu didepan. "Pakaian ini bukan milikku, pakaian ini masih sangat baru." Ujarku. "Anggap saja itu hadiah." balasnya dengan senyumnya yang manis seperti biasa. "Hadiah? Aku sama sekali tidak mengerti gadis ini, Gadis ini bilang aku ialah budak, tetapi aku tidak pernah bekerja, melainkan hanya dikurung dibalik jeruji." ucapku dalam hati.

Lucy menarik tanganku dan berlari dengan cepat, Hatiku berdegup kencang. Setiap kali Lucy berjarak sangat dekat dengan ku, ada suatu ikatan yang bisa kurasakan, tetapi aku tidak mengerti.

Dia menarikku hingga keluar dari rumah ini, aku sendiri masih berdiri terpaku saatku lihat rumah yang megah ini, rumah ini terlihat bagaikan istana. "Anna! masuk ke mobil!" teriak Lucy yang sudah didalam mobil. Sial aku terpaku terlalu lama hingga lupa untuk melarikan diri, Aku terpaksa menurut kepasa Gadis Licik ini dan masuk kedalam mobil.

Perjalanan ini terasa sangat panjang, Jantungku berdetak terlalu kencang, Gadis Licik duduk disampingku sambil melihat ke kaca mobil. Suasana dimobil ini sangat tenang, aku jadi merasa tidak nyaman. "Hey, Gadis licik kamu tau kampusku dimana? Lagipula, aku tidak membawa bukuku, dan Masa aku harus memakai Kalung ini ke sekolah" Kataku sambil memegang kalung yang ada di leherku untuk memecahkan keheningan. "Dikursi depan, itu tasmu. Dan kalung itu akan kamu pakai." Kepalanya menghadap kearahku dan jaraknya sangat dekat, jantungku kali ini serasa akan copot "Satu hal lagi, Jangan pernah memanggilku Gadis Licik lagi." Aku pun membalikkan wajahku ke arah kaca mobil untuk menghindari wajahnya.

Setelah perjalanan yang sangat lama Akupun sampai di kampusku "Pheonix University" Akupun turun dengan cepat sambil mengambil tas dibangku depan dan berlari ke koridor kampus.

Banyak bisikan dan suara yang mengarah ke arahku, "Pasti kalung ini." Ucapku dalam hati. tetapi aku tidak memperdulikan itu terlalu panjang, Karena tanpa kalung inipun aku akan tetap menjadi bahan pembicaraan.

Aku adalah murid top di kampus, aku menguasai setiap topik yang diajarkan oleh dosenku, aku juga terkenal dengan kecantikanku, banyak laki-laki yang telahku tolak, dan banyak perempuan yang ku tolak untuk menjadi temanku, Karena aku lebih suka menyendiri dari pada memiliki teman.

Akupun memasuki kelas dan duduk di bangku yang berada di ujung kelas disamping jendela, sepanjang pelajaran yang diajarkan aku tidak memperhatikannya, hingga dosennya pun memanggilku. "Anna, kemana kamu 2 hari yang lalu? Dan kalung macam apa itu? seperti kalung rocker." Akupun terkejut aku kira dosen tersebut akan menanyaiku mengenai Topik pelajaran, dan karena dia Akupun menjadi pusat perhatian dikelas. "Bukan urusanmu!" menjawabnya dengan cuek. "Paman dan Bibimu mencarimu, mereka khawatir denganmu." ujar dosen tersebut. "Mereka tidak pernah mengkhawatirkanku." jawabku cuek lagi. "Anna! anda itu dibesarkan dan tinggal bersama mereka." ujar dosen tersebut dengan nada nasehat. aku tidak mengatakan apapun. "Ah, sudahlah." Ucapnya lalu kembali mengajarkan pelajaran.

Aku sangat benci dosen itu, Dylan. Dia itu sok akrab denganku, oleh karena itu gosip-gosip mengenaiku pun mulai menyebar, Dylan dikenal sebagai dosen yang ganteng, pintar, dan disukai banyak wanita dikampus. tetapi aku tidak bisa melihat kegantengannya, bagiku dia sangat menyebalkan. "Dylan berpacaran dengan Anna." Gosip tersebutpun membuat ku muak.

--

Jam menunjukkan pukul 14.00 sudah saatnya kelas berakhir, aku sendiri merasa sudah bebas dari Lucy. Dylan tiba-tiba muncul dihadapanku, "Anna kau sudah makan siang?" ujarnya dengan nada yang membuatku jijik. aku sendiri dari tadi pagi belum makan, perutku juga laper, tetapi aku sangat benci Dylan dan pastinya aku tidak mau makan bersamanya. Aku mengambil tas ku dan berjalan keluar dari kelas, dan berjalan ke koridor kampus, terdengar bisikan oleh murid kampus lainnya. "Gadis itu manis sekali." Akupun berpikir gadis itu siapa, tanpa ingin memikirkannya Akupun berjalan keluar dari kampus.

"Anna..." suara yang familiar memanggilku. Gadis Licik!!! aku kira aku sudah bebas. "Untuk apa kamu disini?" tanyaku. "Masuk kedalam mobil." Balasnya. Haruskah aku masuk, atau tidak, semua mata dikampus mengarah kepalaku dan Lucy. Aku tidak ingin Lucy malu jika aku tidak masuk ke mobilnya, tetapi untuk apa aku kasiani, dia sendiri ialah gadis licik. Lucypun akhirnya menarik tanganku dan mendorongku naik ke mobil. "Hey!!!" teriakku "Jalan pak." Ucap Lucy kepada supir.

----

Aku tidak tau apa yang akan terjadi lagi, bagaimana caranya aku akan melarikan diri dari gadis licik ini?

Blind SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang