Happy Reading guys...
Semoga kalian suka...
Hari minggu, hari yang paling di tunggu-tunggu oleh banyak orang. Tak terkecuali bagi Silvia. Setelah melalui banyak hari di sekolah bersama tugas-tugas yang menumpuk kalau terus di biarkan . Ya Silvia sekarng masih sekolah, Bersama sang pacar yang merangkap sebagai kakak kelasnya. Mereka sekolah di SMA GARUDA. Salah satu sekolah swasta yang berada di jakarta. Sekarang Silvia kelas XI IPA 1, sedangkan Angga kelas XII IPA 1.
Mereka pertama kali bertemu pas MPLS atau yang paling sering di sebut sebagai MOS. Silvia yang hari itu hari pertama MPLS terlambat, dihukum langsung oleh Angga yang pada saat itu menjabat sebagai ketua OSIS. Setelah masuk masa sekolah, kelas yang satu jurusan dan satu ruang sering belajar bersama, yaitu kelas X IPA 1, XI IPA 1 dan kelas XII IPA 1. Bagi kelas XII mereka mengulang pelajaran kelas X dan XI, Bagi kelas XI mereka konsultasi masalah pelajaran dan mengulang pelajaran kelas X, begitupun dengan kelas X mereka konsultasi jikalau ada mata pelajaran yang kurang dimengerti. Darisitulah mereka mulai dekat.
Hari ini silvia berniat merefresing otaknya dengan jalan-jalan dan bermain ke MOL bersama sahabatnya yang bernama Anggia Septia Atmaja. Angga bersahabat dengan Silvia sejak mereka SD sampai sekarang. Setelah bersiap-siap Silvia lansung menuju mobilnya dan bergegas ke rumah Anggia yang berada beberapa blok dari rumahnya menggunakan mobil kesayangannya.
Suara klakson Silvia tanda ia telah sampai dari depan rumah Anggia. Tak lama kemudian muncullah Anggia dari dalam rumah, dan langsung memasuki mobil.
“yuk” ucap Anggia sambil memesang setbelt. Setelah selesai mereka langsung menuju MOL seperti rencana awal.
Sesampainya di MOL mereka langsung menuju time zone. Disana mereka bermain macam-macam, mulai dari melempar bola basket, menangkap ikan menggunakan pancingaan dan banyak lagi permainan yang mereka mainkan. Setelah puas mereka memutuska untuk makan di cafe langganan Silvia, yaitu cafe Anak Zaman Now. Begitulah nama cafe itu. Begitu memasuki cafe, Silvia langsung dipanggil Satria, sahabat karib Angga yang juga menjadi sahabatnya.
“ SILVIA!” panggil satria berteriak. Teriakan itu sontak membuat sebagian pengunjung menoleh ke arah mereka. Axel yang berada disebelah Satriapun merasa malu. Sangat malu. Entah dimana dia menemukan sahabatnya yang satu itu.
Silvia yang mendengar namanya di sebutpun, mencari siapa yang memanggilnya. Setelah menemukan siapa yang memanggilnya, Silvia pergi memesan makanan dan minumannya dan langsung menuju meja favoritenya bersama sahabat-sahabatnya itu dan langsung mengambil posisi duduk di kursi favoritenya di ikuti Anggia yang duduk disamping Silvia. Disana sahabat-sahabatnya telah berkumpul semua mulai dari Angga sang pacar, Satria, Axel, Rara, Putri dan tak ketinggalan Garry adik dari Silvia. Satria, Axel, Dan Angga setu kelas. Begitupun Rara, Putri dan Silvia, mereka juga satu kelas. Kecuali Garry yang kelas X IPA 1.“Dari mana aja loe sil? Siapa yang ada di sebelah loe? Kenalin dong!” ujar Satria beruntun.
“selow dong. Nanyanya satu-satu susah Silvia mau jawab” ucap Rara.
“Serah gue dong. Napa loe yang sewot”ujar Satria sakartis.
“Gue kan bantuin Silvia”ujar Rara santai. Satria yang hendak membalas perkatan Rara itupun dipotong Putri.
“Udah dong gak malu sama umur? Udah gede juga masih aja kelakuan kaya bocah. Yang bocah aja nggak kaya gitu” Beginilah jika Satria dan Rara udah kayak Tom and Jery Putri yang bakal melerai.
“Siapa yang loe bilang kayak bocah?” tanya Garry ke Putri
“Umur aja tuaan gue dari pada elo” sambung Garry. Memang tuaan Garry dari putri. Karena Garry dan Silvia mulai masuk sekolah SD umur 8 tahun, tidak seperti yang lain yang mulai masuk sekolah saat umur 7 tahun.
“Anggia kenalin ini Satria, ini Axel, ini Rara, ini Putri, dan ini Angga?” ucap Silvia sambil memperkenalkan sahabat-sahabatnya satu-persatu ke Anggia.
“Gue Anggia. Salam kenal” ucap Anggia sambil mengulurkan tangannya. Dan disambut oleh yang lain.
Lagi asik-asiknya ngobrol, obrolan mereka terhenti oleh suara pelayan yang mengantarkan pesanan mereka. Mereka pun makan dengan khidmat, tanpa ada suara sedikitpun. Anggia yang dari mulai makan terus melihat kearah Angga. Angga yang merasa diperhatikan mendonggak seketika.
Anggia yang ketahuan mengalihkan pandangannya. Angga pun melanjutkan kegiatan memakan makanannya yang sempat tertunda itu. Setelah merasa Angga tidah memperhatikannya lagi, Anggia pun kembali menatap Angga dengan tatapan memuja.“ tu cowok gateng banget. Tapi sayang dia dingin, dinginnyan galahin kulkas rumah gue. tu cowok namanya siapa ya? Anga, Anda, Angga. Ah ya namanya Angga kalo nggak salah. Ngomong-ngomong dia udah ada yng punya gak ya?”Batin Anggia bertanya-tanya sambil terus menatap Angga. Sedangkan Angga yang sedari tadi di tatap pun merasa risih, atas tindakan Anggia. Axel yang menyadari itupun membuka pembicaraan untuk mengalihkan perhatian Anggia.
“ Anggia loe sekolah dimana?”
“ Di SMA ANAK BANGSA” jawab Anggia.
“kelas berapa?” tanya Axel lagi.
“XI IPA 1”
Tak terasa sudah dua jam lamanya mereka berada disana. Mereka bercerita banyak hal ditanbah lagi mendengan cekcok Satria dan Rara yang bagaikan Tom and Jery memak tak ada habis-habisnya. Sampai Angga angkat suara.
“ Pulang yuk, udah sore lagian mama gue udah nyuruh pulang” ucap Angga sambil berdiri, yang di ikuti oleh yang lain. Merekapun menuju ke parkiran setelah membayar pesana mereka. Setelah sampai di parkiran, mereka pun kembali kerumah masing-masiang.
***
Maaf kalau banyak typo.
Jangan lupa vote and comment guys..
Karna itu sangat berharga bagi aku..
Saranghaeyo♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice of love (END)
Short Story"Sil gue boleh nanya gak?" "Boleh. Emang mau tanya apa?" Balas Silvia sambil tetap fokus menyetir. "Gue......" " loe gila?" ucap Garry tak percaya dengan alasan silvia memutuskan Angga. " Iya gue gila... " Bagaimana kisah mereka? Kalau mau tahu Ceri...