5

10 5 0
                                    

 Happy Reading guys...

Semoga kalian suka...

    Setelah kejadian di hari minggu, Silvia menghindari semua sahabat-sahabatnya tak terkecuali Angga. Kegiatan itu tidak terlalu disadari sahabat-sahabatnya, terlebih lagi Angga. Mereka semua terlalau sibuk dengan urusan mereka.

      Terlebih lagi bagi Angga dan sahabat karibnya yang kelas XII yang sedang sibuk-sibuknya persiapan untuk simulasi yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

       Silvia masih bimbang dengan permintaan Anggia waktu itu. Ia memutuskan ke Bandung, kerumah neneknya yang ada disana untuk menjernihkan fikirannya dengan alasan rindu dengan neneknya. Lagi pula untuk beberapa hari kedepan mereka diliburkan karena kegiatan simulasi kelas XII yang mulai di jalankan.

      Silvia berangkat bersama adiknya Garry pada hari sabtu waktu sepulang sekolah dengan diantarkan kedua orangtuanya sampai ke Bandung. Kedua orang tuanya menginap disana satu hari dan pulang pada hari minggu.

        Selama di Bandung, Silvia mengunjungi tempat-tempat wisata bersama Garry. Selama disana mereka puaskan untuk berwisata kesana kemari mulai dari wisata alam sampai wisata kuliner mereka tempuh dan hampir mengeliling semua tempat wisata yang ada di Bandung.

        Tak terasa sudah satu minggu Silvia dan Garry berada di Bandung. Libur yang semula empat hari menjadi enam hari karena Silvia yang belum mau pulang, dan mengancam kedua orang tuanya tidak mau pulang ke Jakarta dan bertemu dengan orang tuanya lagi jika mereka tidak mengizinkannya menambah jatah libur sekolah menjadi satu minggu. Dan jadilah disekolah Garry dan Silvia absen selama dua hari.

       Dan hari ini Silvia dan Garry pulang ke Jakarta dengan dijemput oleh supir pribadi rumah mereka karena besok mereka akan sekolah. Awalnya Silvia berniat menambah hari liburnya di Bandung, tapi kemudian ia urungkan karena mengingat sudah lama mereka libur dan pastinya dilarang oleh kedua orangtunya. Setelah berpamitan dengan neneknya, Silvia dan Garry serta sang sopir pun mulai meninggalkan halaman rumah sang nenek.

***
 
    Lirik lagu cinta dalam doa dari Souqy itupun mulai mengalun dengan lembut pertanda masuknya panggilan yang muncul dari handphone Silvia.

     Silvia yang saat itu sedang tidur karena lelah dalam perjalanan pun terbangun dan melihat siapa yang menelponnya. Ternyata ibu Anggia yang menelponnya, langsung saja ia terkejut saat ibu Anggia mengatakan Anggia masuk UDG.

       Silvia yang saat itu sudah sampai di daerah Jakarta langsung meminta sopir mengantarkannya ke RS. Kasih Bunda dimana Anggia dirawat.

“ pak kita langsung ke RS. Kasih Bunda pak!” ucap Silvia kepada sang sopir yang hanya dibalas anggukan.

“cepet pak” ucap silvia lagi, tapi sekarang ia sedang panik takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya itu. Garry yang mendengar keributan dari kakaknya sontak terbangun.

“loe kenapa kak?” tanya Garry yang melihat Silvia yang sedang cemas.

“Anggia masuk RS” Setelah mendengar jawaban sang kakak, Garry langsung terdiam. Tidak bertanya apa-apa lagi. Ia tidak ingin kakaknya bertambah panik.

       Sesampainya di RS. Silvia langsung menuju resepsionis tanpa mempedulikan adik dan sopirnya yang masih berada di luar.

“Sus pasien atas nama Anggia Septia Atmaja di ruang mana ya?” tanya Silvia tergesa-gesa.

“ di ruang VIP no.23” Silvia yang mendengar itupun langsung berlari menuju lift untuk menuju ruang VIP yang berada di lantai 5 RS. Itu.

      Sesampainya di depan ruangan yang dimaksud, Silvia melihat Ibu dari Anggia duduk di kursi tunggu yang ada di depan ruangan Anggia dengan mata yang sembab seperti habis nangis. Langsung saja ia menghampiri ibu itu.

“ tan gimana keadaan Anggia?” tanya Silvia harap-harap cemas menunggu jawaban yang akan di lontarkan ibu dari Anggia.

“ Anggia di vonis terkena penyakit Leukimia stadium akhir” ucap mama Anggia sambil menangis. Tak lama datanglah papa Anggia beserta kedua orngtuanya tak lupa Garry dan sang supir  juga berada disana. Papa Anggia yang melihat sang istri yang kembali menangis langsung memeluknya dan menenangkannya. Tak lama setelah itu mereka masuk ke dalam ruangan tersebut.

      Tak terasa hari sudah menjelang malam, Silvia dan keluarga pun berpamitan untuk pulang kerumah.

“ Tante kita pamit dulu ya, hari udah malam. Besok Silvia kesini lagi”

“ Jeng, kita pamit dulu ya . Semoga Anggia cepet sembuh” ucap mama Silvia sambil  cupika-cupiki dengan mama Anggia. Disusul sang papa yang pamit kepada papa Anggia.

***

Maaf kalau banyak typo.

Jangan lupa vote and comment guys..

Karna itu sangat berharga bagi aku..

Saranghaeyo♥️

Sacrifice of love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang