Happy Reading guys...
Semoga kalian suka...
Didalam mobil yang di kendarai Silvia sangat hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Merasa suasana canggung, Silvia berniat menghidupka radio. Niatnya itu ia urungkan karena tiba-tiba Anggia ingin bertanya kepada Silvia
“Sil gue boleh nanya gak?”
“Boleh. Emang mau tanya apa?” Balas Silvia sambil tetap fokus menyetir.
“Tentang Angga”
“Emang Angga kenapa?”
“Nggak kenapa-napa sih. Sil kayaknya gue suka sama Angga deh”Seru Anggia sambil membayangkan Angga. Silvia yang mendengar itu sontak menginjak rem mobilnya mendadak.
“ Sil kalo mau mati jangan ngajak-ngajak dong. Gue belum mau mati, gue masih mau ngejar cinta Angga!” cerocos Anggia sambil mengusap-ngusap dahinya yang membentur kaca depan, yang untungnya tidak terlalau keras.
“ aduh sakit” Silvia yang mendengar itu panik seketika.
“ Aduh sorry Gi gue gak sengaja. Parah gak? Perlu kedokter gak? Loe gak geger otakkan? Gak amnesiakan? Aduh gue harus gimana nih?”
“ udah santai aja nggak segitunya juga walaupun sakit sih”ujar Anggia yang melihat sahabatnya terlalu berlebihan.
“ jadi gimana”sambung Anggia lagi.
“apanya?” Tanya silvia bingung.
“Angga itu orangnya gimana? Rumah nya dimana? Nama lengkapny apa? Yang loe tau lah”
“ gue nggak tau banyak tentang dia. Namanya Angga Raccaka Kurnia, orangya pendiam kalo diluar tapi hangat kalo udah ngumpul sama semua sahabatnya dan keluarganya.” Sambil menjalankan mobilnya yang sempat terhenti, mulailah mengalir cerita tentang Angga dari Silvia dan di dengarkan dengan Antusias oleh Anggia.
Tepat sampai di depan rumah Angia, cerita itupun berhenti.
“Sil dia udah punya pacar belom” ucap Anggia. Ucapan Anggia tersebut sangat menyakitkan bagi Silvia.DEG...
“Gue harus bilang apa? Nggak mungkinkan gue bilang gue gue pacar Angga? Kalo gue bilang apa respon orang lain nanti”ujar batin Silvia bingung.
“nggak tau Gi, soalnya kalo masalah pribadi dia tertutup banget orangnya” Ucap Silvia. Angga memang tertutup banget sama orang lain kecuali dengan Silvia dan keluarganya, Axel, Satria, dan orangtuanya.
“Comblangin gue sama dia ya? Ya? Ya? Please!” ujar Anggia memohon sambil menangkupkan kedua tangannya didepan dada.
Silvia yang melihat itupun tak tega harus menolak. Tapi jika dituruti, bagaiman dengan keadaan hatinya dan Angga nantinya? Apakah Angga akan setuju dengan rencananya?. Itulah yang ada di fikiran Silvia. Lama menunggu jawaban apa yang akan di lontarkan Silvia, Anggia pun melihat Silvia yang sedang melamun. Entah apa yang ia lamunkan Anggia tidak tau. Anggiapun memanggil Silvia, menyadarkannya dari dunia khaylannya ke dunia nyata.
“ Sil” panggil Anggia
“eh ya” ucap Silvia yang baru tersadar dari dunia khayalannya.
“comblangin gue sama Angga ya” ucap Anggia mengulang permintaannya tadi.
“Gue usahain ya, tapi gue nggak janji ya!”
“sip” ucap Anggia sambil mengacungkan jempolnya ke Silvia, sebelum keluar dari mobil Silvia. Silvia pun langsung menjalankan mobilnya kerumah.
***
Maaf kalau banyak typo.
Jangan lupa vote and comment guys..
Karna itu sangat berharga bagi aku..
Saranghaeyo♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice of love (END)
Short Story"Sil gue boleh nanya gak?" "Boleh. Emang mau tanya apa?" Balas Silvia sambil tetap fokus menyetir. "Gue......" " loe gila?" ucap Garry tak percaya dengan alasan silvia memutuskan Angga. " Iya gue gila... " Bagaimana kisah mereka? Kalau mau tahu Ceri...