Cemburu 2

294 23 0
                                    

Boy x Boy

Melihat kondisi Wonwoo yang masih syok, ia memutuskan membawa dalam gendongannya dan duduk di sofa. Ia menepuk-nepuk pelan punggung Wonwoo guna menenangkan tangisnya yang belum mereda. Mingyu juga membisikkan kata maaf berulang kali, merasa sangat bersalah pada Wonwoo.

Wonwoo akhirnya tertidur karena lelah menangis. Mingyu yang merasa tangannya sedikit kebas memilih berbaring di sofa dengan Wonwoo yang tidur di atas tubuhnya. Ia juga merasa mengantuk melihat Wonwoo yang pulas tertidur dan cuaca mendung siang ini yang mendukung untuk tidur siang. Ia dengan mudah terlelap menyusul Wonwoo yang lebih dulu terlelap.

.
.
.

Mingyu terbangun mendengar suara pintu yang diketuk dari luar. Ia bangun berhati-hati dengan mendekap tubuh Wonwoo erat, karena istrinya masih terlelap.

"Masuk" ucap Mingyu mempersilahkan orang yang mengetuk pintu tu u tuk masuk.

"Maaf sajangnim, saya hanya ingin menyampaikan jadwal Anda hari ini sudah selesai" ucap sekertaris utamanya bernama Jeonghan.

"Hyung aku sudah pernah bilang, kalau cuma ada kita kau boleh memanggil namaku saja" ucap Mingyu pada Jeonghan sedikit kesal karena kebiasaan Jeonghan yang lupa akan perintah itu.

Jeonghan adalah istri dari sepupu Mingyu yang bernama Sengchoel. Saat pertama kali Jeonghan menjadi sekertarisnya, ia tidak tahu bahwa Jeonghan dan sepupunya itu sudah berpacaran. Ia mengetahui Jeonghan pacar dari sepupunya saat mereka menikah. Dan Mingyu tidak menyangka bahwa kekasih dari sepupunya itu bekerja dengannya. Dari itu, Mingyu langsung memberi tahu Jeonghan jika hanya ada mereka berdua, maka Jeonghan boleh hanya memanggil namanya.

"Ahh baiklah. Ehh kenapa mata Wonwoo sembab Mingyu?" ia terheran saat melihat Wonwoo tidur di pangkuan Mingyu dan lebih terkejut lagi saat melihat mata Wonwoo yang sembab seperti habis menangis. Jeonghan tidak mengetahui kejadian di ruang meeting tadi karena ia tidak ikut masuk ke dalam ruangan. Sebelumnya ia sudah meminta izin kepada Mingyu untuk tidak mengikuti meeting hari ini. Ia meminta izin untuk datang ke kantor agak siang.

"Tidak apa Hyung, hanya salah paham sedikit. Tadi klien yang ingin berkerja sama dengan kita tiba-tiba mencium pipiku dan Wonwoo tadi yang ikut masuk ke ruangan meeting melihat itu semua langsung menangis" jelasnya.

"Astaga! Kasihan sekali Wonwoo. Lalu apa kau menerima kerja sama dengan klien tadi?" ia penasaran dengan sikap klien yang tidak sopan tadi, apakah Mingyu tetap ingin menjalin kerja sama.

"Tidak akan hyung, karena ia sudah membuat Wonwoo menangis, aku tidak akan menyetujui kerja sama ini" ia marah terhadap sikap kliennya tadi yang jika ke depannya ia setujui untuk bekerja sama, maka kemungkinan kejadian tadi suatu saat akan terulang kembali. Ia tidak mau menyakiti hati Wonwoo jika ia menyetujui untuk berkerja sama dengan kliennya tadi.

"Syukurlah! Ku kira kau akan tetap menyetujui kerja sama ini" ia lega mendengar jawaban dari Mingyu.

Wonwoo terusik dari tidurnya, samar-samar mendengar suara perbincangan suaminya dan ia mendengar ada orang lain lagi di ruangan ini selain dirinya dan Mingyu, yang ia yakini itu adalah klien Mingyu tadi.

Wonwoo mendongakkan kepala menghadap Mingyu. "Mingyu~kenapa orang yang menciummu tadi masih disiniiii? Bukankah tadi kau bilang kalian tidak ada hubungan apa-apa?" ia bertanya pada Mingyu dengan mata yang berkaca-kaca siap meluncurkan air matanya.

Mingyu menunduk dan langsung melihat istrinya yang bersiap akan menangis lagi. "Astaga! Bukan sayang~itu Jeonghan Hyung yang kemari" jelasnya pada Wonwoo.

Wonwoo lantas menoleh melihat apakah itu benar Jeonghan Hyung yang datang.

"Ohh!! Hyungie" ucap Wonwoo dengan senyum mereka di bibirnya.

"Aigoo aigoo~~ kenapa Wonwoo menangis?"

"Tadi klien Mingyu mencium pipinya, aku tidak suka melihatnya!~~" rajuknya mengingat sikap dari klien Mingyu tadi.

"Sudah ya~sekarang klien tadi tidak akan pernah datang kemari lagi" jelas Jeonghan pada Wonwoo.

Wonwoo menengok pada suaminya meminta penjelasan. "Benar itu Mingyu?"

"Yang dikatakan Jeonghan Hyung itu benar sayang~" sambung Mingyu. Belum selesai ia akan memberikan penjelasan, ia mendengar suara perun yang kelaparan

Krukk krukk

Wonwoo menunduk malu karena perutnya berbunyi sangat keras. "Mingyuuu~aku lapar"

Jeonghan dan Mingyu hanya tersenyum menanggapi perkataan Wonwoo. Ketiganya memutuskan untuk makan siang bersama, di selingi dengan candaan dari ketiganya.













Minggu, 15 November 2020
Kabupaten Semarang







Bucin Manja [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang