Marah

343 26 0
                                    

Boy x Boy

Rencana Wonwoo Selasa siang ini adalah menemani Mingyu perjalanan bisnis dan tidak lupa berlibur juga. Namun yang di dapat Wonwoo hanya raut cemberut suaminya. Setelah sampai disebuah villa di Jeju, Mingyu hanya mendiamkan Wonwoo. Mingyu akan menjawab hal-hal penting saja tidak lupa dengan wajah datarnya.

Mingyu masih mendiamkan Wonwoo sampai siang hari. Awalnya Wonwoo biasa saja dengan sikap suaminya, namun lama-lama Wonwoo merasa sebal karena tidak diperhatikan oleh suaminya.

"Mingyuuuuu~"

Mingyu tidak merespon Wonwoo disampingnya, hanya fokus melihat tayangan tv di depannya.

Tidak ada respon dari suaminya, Wonwoo hanya menundukkan kepalanya. Kedua matanya berkaca-kaca siap meluncurkan air mata.

Tidak mendengar suara dari istrinya, Mingyu lantas menoleh ke samping, dimana istrinya duduk. Ia mengamati Wonwoo yang hanya menundukkan kepala, betapa terkejutnya bahwa istrinya itu menahan tangisnya.

"Kenapa menangis?" Mingyu bertanya dengan muka datar.

Wonwoo menegakkan kepalanya dan melihat kearah Mingyu. "Kau mengabaikan ku~~" isakan masih keluar dari bibirnya.

Mingyu meraih kepala Wonwoo untuk bersandar di dadanya. Mengelus rambut Wonwoo dengan pelan, menunggu isak tangis istrinya berhenti.

"Sudah tenang?" tanya Mingyu tidak menghentikan usapan pada rambut dan punggung Wonwoo.

Isak tangis masih keluar dari mulut Wonwoo meski pelan. Mingyu setia mengusap punggung dan rambut Wonwoo dengan pelan. Hampir 15 menit Wonwoo menangis.

Setelah Wonwoo benar-benar tenang, ia bertanya kepada Mingyu " kenapa mengabaikanku~~, aku tidak suka diabaikan~" jelasnya sambil menarik-narik baju yang di pakai Mingyu.

Mingyu hanya menatap datar pada Wonwoo. Merasa tidak ada jawaban yang diinginkan, Wonwoo kembali menarik-narik baju yang di pakai Mingyu "Mingyuuuuu~"

Helaan nafas keluar dari mulut Mingyu. Ia menatap lekat wajah istrinya, menimbulkan semburat merah pada pipi putih istrinya karena malu ditatap secara intens oleh sang suami. Mingyu berusaha menahan tawa melihat wajah lucu istrinya.

"Aku mengabaikannya karena tadi istriku tidak mau mendengarkan suaminya yang melarang makan ice cream terlalu banyak." jelas Mingyu dengan nada kesal.

Wonwoo mencebikkan bibirnya mendengan alasan Mingyu yang mendiami dirinya. "Tapi ice itu enak Mingyuuu~~ sekarang aku mau lagiii~ayo belikan Mingyuuuu~" ucap Wonwoo semakin menjadi saat Mingyu mengingatkan kembali cita rasa ice cream yang ia makan tadi.

Mingyu membelakkan mata, terkejut mendengar jawaban dari istrinya. Istrinya itu bukan merasa takut atau bersalah, namun dengan polosnya jawaban itu keluar dari mulut istrinya seakan itu bukan salahnya.

Memejamkan mata sebentar, merasa pening pada kepala mendengar jawaban polos istrinya. Ia hanya takut istrinya akan jatuh sakit setelah memakan banyak ice cream.

"Untuk hari ini sudah ya makan ice creamnya, besok baru boleh makan lagi, oke sayang~".

"Tapi janji besok makan ice cream lagi~~ aku mau 4 kotak ice cream~"

"Iya boleh"

Mingyu memilih menuruti kemauan istrinya, dari pada istrinya menangis tidak dituruti kemauannya.




Rabu, 11 November 2020
Kabupaten Semarang

Bucin Manja [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang