Semuanya serius mempelajari not not di partitur mereka sambil memainkan alat musik mereka masing-masing. Begitu pun Melinda yang terus melatih suaranya ke nada tinggi dan rendah berulang-ulang.
(30 menit kemudian)
"Ok semuanya, karena Jungwoo mau lanjut latihan basket lagi buat lombanya nanti dan Liana belum bisa ikutan latihan, kita akhiri saja dulu pertemuan hari ini. Sekarang semuanya boleh bubar." jelas Melinda.
'Lagi lagi yang ngejelasin kak Melinda. Sebenernya ketua di sini siapa sih?!' batin Liana.
"Heh! Malah bengong lu. Entar kesambet lho" ucap Jisung sambil menggoncang bahu Liana.
"Oh dah pulang ya" ucapnya melihat yang lain sudah mulai keluar ruangan.
"Gua chat abang gua dulu" ucapnya sambil mengambil hp dari tasnya.
"Kan dah gua bilang gua yang anter lo balik. Udah lo ikut gua aja yaaa" rengek Jisung.
"Mo nganter kok maksa?" ucap Liana sambil berjalan ke gerbang sekolah yang diikuti Jisung.
"Plislahhh. Terakhir gua nganter lo dah lamaaaa banget" rengeknya LAGI.
"Ya elah, baru juga setahun lu gak berangkat-balik sekolah ma gua" ucap Liana malas lalu memasukkan kembali hpnya ke dalam tas.
"Setahun tuh lama jamilah" sewot Jisung.
"Ya udah, iya iya. Lu boleh anter gua balik. Tapi jangan sampe ketahuan abang gua lagi ya kek dulu. Nanti dimarahin lagi lu" ucap Liana serius lalu mulai membelokkan arah langkahnya ke parkiran motor siswa.
"Iya iya. Abang lo terlalu overprotective ke elu sih. Jadi susah gua berangkat-balik sekolah bareng lo. Dahal abang lo jadi enak kalo gua yang anter lo bolak-balik ke sekolah. Jadi hemat bensin di kan" gerutu Jisung.
"Iya sih. Tapi alesannya juga logis cuy. Kita kan masih sekolah alias masih di bawah umur. Belum boleh ngegas di jalanan lah" ucap Liana SOK bijak.
"Iyain ajalah. 1 overprotective, 1nya lagi terlalu penurut" ucap Jisung sambil mengambil helmnya.
"Hehe"
Skip-->
"Dah di sini aja, Cung. Nanti malah ketahuan abang gua kalo terlau deket rumah" ucap Liana sambil menepuk bahu Jisung.
"Astaga ini masih jauh. Masih 3 blok lagi jumintennn" kesal Jisung.
"Lu bisa berenti ganti nama gua gak? Nama dah bagus bagus Liana, lo malah ganti jadi juleha, jamilah, juminten. Malah jadi kek penyinden gua tau gak" ucap Liana kesal.
"Iya deh mangap. Tapi ini kan masih 3 blok lagi. Masih jauh elah" ujarnya.
"Udah gak papa. Daripada ketahuan"
"Ketahuan apa?"
"Eehh kak Yuta..." ucap Liana nyengir melihat kakaknya sudah ada di belakangnya.
"Cepet pergi sana!" bisik Liana pada Jisung.
"Ehm misi ya kak. Pulang dulu" ucap Jisung pelan hampir tidak kedengaran.
"Bentar Sung"
"Gas Cung!!!" teriak Liana memotong perkataan Yuta.
Jisung pun langsung ngegas dan melaju ke rumahnya mendengar teriakan Liana.
"Kakak jangan marahin Jisung yah. Kan dia baek mau anterin adek pulang..." ucap Liana sambil menunduk dan meremas ujung roknya.
"Ya udah, sini naik" suruh Yuta sambil menepuk jok belakang motornya.
Liana pun langsung naik ke motor Yuta lalu pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Biola [Hiatus]
Fiksi RemajaKisah seorang gadis cantik yang sangat suka bermain biola. Dengan bakat dan kesukaannya itu, dia masuk grup band yang ada di SMAnya. Di sana ia punya teman baru bahkan doi baru. Tapi sayangnya, ada yang bermuka 2 di sana dan mulai banyak masalah yan...