ᴬᵘᵗʰᵒʳ ᴾ. ᴼ. ⱽ
Ruri sekarang sedang dalam perjalanannya menemui Mama, mama sepertinya tengah berada di taman belakang. Karena sekarang sudah waktunya anak anak untuk berjemur pagi.
Berjemur pagi sangat sehat bagi tubuh manusia, jadi setiap pagi di panti asuhan akan diadakan sesi berjemur tentu saja sambil bermain juga.
Dan mama hanya bertugas untuk menjaga anak anak yang bermain. Sedangkan biasanya yang akan menjaga sambil bermain adalah Ruri namun kali ini dia tidak akan ikut bermain.
Dia akan bertemu dengan mama.
Sekarang ruri sudah bisa melihat surai hitam malam milik mama dari kejauhan, Ruri tersenyum tipis melihat surai hitam mama yang dikepang kesamping kanan itu.
Ruri berjalan perlahan ke arah mama, sampai tepat berada di belakang mama dan hendak membuka suara...
" Ruri...... Ada yang ingin mama bicarakan kepadamu sayangku..... "
Jelas mama dengan nada serius membuat senyuman tipis milik ruri luntur dan digantikan dengan ekspresi serius.
" Apa itu ma? "
Tanya Ruri dengan nada serius.....
" Mama..... Mama memasukanmu ke dalam sekolah—"
-mama-"—aPa!?-----
Tapi kan ma aku nga mau sekolah, diajarin mama aja aku sudah pinter ko—"
-Ruri-" Ruri dengarkan dulu sampe selesai kalo orang tua lagi bicara "
-mama-" Ok mah..."
-Ruri-" Jadi mama memasukanmu kesekolah, lebih tepatnya sekolah khusus..... .. Nama sekolahnya adalah SMA Jujutsu Metropolitan di Tokyo"
-mama-" Tapi kan ma aku nga berkebutuhan khusus— "
-Ruri-Ruri tetep kekeh dalam pendiriannya yang nga mau masuk ke sekolah. Kalo dia sekolah dia nga bakal ketemu sama adik adik imut dan lucunya dalam waktu lama, apalagi di Tokyo..... Dia bahkan tidak bisa bertemu adik adiknya saat pulang sekolah!! Dia hanya bisa melihat adiknya saat libur sekolah, itu tidak sangat adil dan dia tidak akan tahan tidak bertemu adiknya dalam waktu selama ini.
" Iya kamu memang bukan berkebutuhan khusus, mama nga bilang kamu bakal masuk ke dalam Sma anak anak berkebutuhan khusus mama bilang kamu bakal masuk ke dalam sma anak anak berkemampuan khusus "
-mama-Jelas mama panjang kali lebar khusus untuk putri cantiknya itu.
" Ooh...... Tapi aku tetep nga ma— "
-Ruri-" Ssttt untuk yang satu ini kamu nga bisa nolak permintaan mama, karena kamu akan dijemput di-stasiun kereta di Tokyo lusa. Jadi kamu akan berangkat besok. Untuk barang juga persiapan sudah mama siapkan di dalam koper di dalam kamar mama. Uang jajan akan mama berikan setiap bulan dan untuk pakaian sekolahnya sudah ada di mama juga, untuk yang kali ini Ruri- chan tidak bisa dan tidak boleh menolaknya "
-mama-Jelas mama dengan senyuman di bibirnya dan eye-smile miliknya yang entah kenapa mengeluarkan aura yang menyeramkan dan membuat Ruri langsung kicep seketika.
" Nah, sekarang Ruri- chan kembalilah menjaga Inosuke yang pingsan, aku mendengar suara benturan yang lumayan keras tadi saat memandikan rui- kun, aku yakin itu diakibatkan oleh Inosuke. Tolong rawat Inosuke yah "
-mama-Jelas mama, dan dengan perintah itu ruri langsung bergegas kembali ke ruang tempat Inosuke dirawat tadi. Berterimakasih kepada Emma yang menjaga Inosuke untuk beberapa saat dan membiarkannya untuk ikut berjemur bersama yang lainnya di taman belakang.
Ruri duduk di kursi sambil menunduk ke bawah, menatap kosong lantai kamar rawat Inosuke. Dia benar benar tidak suka pergi kesekolah, kenapa? Pertama dia tidak akan bertemu dengan adik adiknya kedua dia tidak akan bermain dengan adik adiknya ketiga ini akan berlangsung sampai libur sekolah disana—
Akhhh malam ini dia harus menggunakan waktu luanya bersama semua adik adiknya tanpa terkecuali.
~Malam harinya~
Malam harinya Ruri benar benar menghabiskan waktunya bersama semua adik adiknya. Dia bahkan menggendong Rui, si bungsu tanpa mau menaruhnya di atas ranjangnya sekalipun.
Dan itu pasti sudah disadari oleh semua anak anak panti yang lain, mau secara sadar ataupun tidak pasti mereka tau ada yang aneh.
" Rui..... Gomenn'ne Nee-san harus pergi, ya.... Gomen.... "
-Ruri-Bisik Ruri kecil dengan suara lembut miliknya di telinga Rui yang tengah tertidur di gendonganya. Tentu saja ruri tidak sadar akan itu karena dia sedang tertidur.....
Ruri merasakan bajunya ditarik, dan itu berhasil menarik perhatiannya. Dia menunduk ke bawah dan melihat—
" Zenitsu- kun? "
-Ruri-"... Uw..... Nee-san akan pergi......? "
-Zenitsu-Ujar zenitsu dengan suara serak dan nada bergetar miliknya, owh jangan lupa mata besar nan bulat yang terlihat dapat kapan saja meneteskan liquid bening yang sudah bergenang di mata besar cantik imutnya, yang sudah siap keluar kapan saja dari matanya itu.
" Huaaaaaaa hueeeeeee Nee-san jangan pergi huhuhuhuhu (´;д;') "
-zenitsu-Tangis zenitsu pecah membuatnya menjadi perhatian semua yang ada di dalam ruangan itu tak terkecuali semua anak panti yang lainnya.
Ruri yang melihatnya jadi panik melihat Zenitsu yang menangis, tambah panik lagi saat melihat Rui yang tidur di gendongannya mulai terbangun diakibatkan suara keras yang dibuat zenitsu yang menangis.
" Nee-san jangan pergi hueeeee "
-zenitsu-Dan saat itulah Ruri ter-ingat salah satu kemampuan adik laki laki berambut kuningnya itu, Zenitsu memiliki kemampuan pendengaran yang tajam.
Dia dapat mendengar suara yang sangat kecil dengan sangat jelas bahkan degupan jantung seseorang, dan menebak perasaan seseorang dengan akurat hanya dengan mendengar degupan jantungnya.
Jika suara degupan jantung saja bisa dia dengar pasti gumaman seorangpun bisa dia dengar dengan jelas.
Dan malam itu, Ruri pada akhirnya menjelaskan bahwa dia akan pergi besok kepada semua adik adiknya dan terjadilah acara menangis berjamaah, awalnya Ruri nga nangis dan berusaha nenangin adik adiknya.
Namun pada akhirnya dia juga ikut nangis juga, alasannya karena terbawa ✨suasana ✨.
~Keesokan harinya, subuh~
Ruri masih terlihat sangat tidak rela dengan keadaannya yang akan segera berangkat ke Tokyo sekarang. Sekarang Ruri sudah berada di dalam sebuah taksi yang akan membawanya ke kota untuk menaiki kereta ke Tokyo.
Kan sudah dijelaskan tadi bahwa Ruri itu berada di sebuah desa, bukan didekat sebuah desa lebih tepatnya di panti asuhan dekat hutan jadi jika dia mau ke kota terdekat untuk menaiki kereta dia harus berjalan sekitar 30 menit-an untuk ke desa, dan dari desa ke kota terdekat untuk menaiki kereta ke Tokyo sekitar 1 jam-an.
Dan sekarang jam sudah menunjukan pukul setengah enam pagi. Ruri mendengar pengumuman bahwa kereta tujuan Tokyo miliknya akan segera berangkat dan dia harus segera masuk sebelum ketinggalan.
Ruri yang sudah memakai seragam sekolah bernuansa hitam miliknya sekarang dengan membawa sebuah koper yang berisi barang barang yang sudah disimpan mamanya.
Ruri dengan masih wajah yang cemberut masuk ke dalam kereta dan duduk di tempatnya. Perjalanan dari kota tersebut ke Tokyo memakan waktu sekitar 2 jam-an jadi kemungkinan Ruri akan sampai ke Tokyo sekitaran jam setengah delapan-an.
ᴬᵘᵗʰᵒʳ ᴾ. ᴼ. ⱽ ᵉⁿᵈ
Bersambung~
ᴅɪʙᴜᴀᴛ : 15 November 2020
ᴅɪᴘᴜʙʟɪꜱ : 11 Desember 2020
ᴅɪ-ʀᴇᴠɪꜱɪ : ----
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Butterfly~~
Fanfiction{Jujutsu Kaisen x Kimetsu No Yaiba x Yakusoku No Neverland x Oc} seorang gadis cantik biasa yang hanya mau hidup tenang di panti dengan adik adiknya, 'terpaksa' harus pergi ke kota dan melakukan misi (sekolah) dari Ratu sekaligus 'mama' disana...