Chapter 3

192 21 1
                                    

ʀᴜʀɪ ᴘ. ᴏ. ᴠ

Aku masih tidak menyangka aku harus pergi ke Tokyo dan masuk Sma Khusus. Aku tau aku berkemampuan Khusus namun aku tidak pernah sekalipun terpikirkan aku akan dipaksa masuk ke dalam sekolah ini.

SMA Jujutsu Metropolitan, adalah sma pembasmi 'kutukan', dan merupakan sma yang memiliki murid murid yang bisa dikatakan juga memiliki 'kemampuan khusus'.

Iya benar aku memiliki kemampuan khusus, kemampuanku ini diberi nama 'Saintess' karena memang dia memiliki efek seperti itu. 'Saintess' sendiri di dalam kisahnya merupakan seorang pendeta wanita yang sangat kuat, merupakan anak kesayangan dewa dan dewi juga memiliki kekuatan 'suci'.

Dan aku memiliki semua itu, semua ciri ciri seorang saintess makan dari itu kekuatan milikku disebut saintess. Aku tidak tau kenapa aku dimasukan ke dalam sekolah pembasmi para kutukan.

Karena jujur aku tidak pernah mencari masalah dengan kutukan dan juga di tempat kami (panti asuhan) tidak pernah terdapat kutukan sekalipun, karena kutukan itu tidak akan bisa muncul disitu.

Alasannya karena itu merupakan tanah (wilayah) milik salah satu dewi yang menyayangiku, dan tempat itu dilindungi oleh dewi tersebut. Jadi walaupun aku tidak ada dia itu aku yakin semua orang disana akan baik baik saja karena dilindungi oleh sang dewi.

Aku bisa melindungi diri menggunakan senjata untuk jarak jauh maupun jarak dekat aku bisa tuh bertarung dengan tangan kosong, aku juga bisa bertarung dengan senjata.

Karena kekuatan saintess miliknya aku bisa menguatkan serangan milikku dengan cara menguatkan badanku sendiri menggunakan kekuatan saintess.

Kalo untuk mata pelajaran dan juga ilmu pengetahuan aku tidak jauh beda dengan anak anak yang seumuran denganku, ya walau masih jauh dengan kepintaran Norman, Ray dan juga Emma yang dulu di usianya yang beranjak 5 tahun sudah bisa membuat robot dan menemukan alat elektronik baru dengan pengetahuan miliknya.

(Ray, Norman, dan juga Emma umurnya 10 tahun ya btw)

Aku sampai sekarang masih tidak mengerti alasan kenapa aku dimasukan kesini, tapi ya sudahlah mungkin ini untuk kebaikanku juga iya kan? Iya-in aja deh.

Ahh masih ada sekitar 30 menit lagi sampai kereta mencapai Tokyo. Untuk pakaian sekokahku sendiri menurutku lumayan unik.

Well walau ini pertama kalinya aku melihat pakaian sekolah, namun entah kenapa aku merasa ini lumayan unik. Pakaian serba hitam yang seperti akan pergi ke pemakaman seseorang ini lumayan keren menurutku.

Aku mendapat sebuah tudung Hoodie berwarna hitam dengan atasan seperti bagian kimono, lengannya juga panjang seperti lengan kimono dan dari perut ke paha nyaris ke lutut rok bergaya garis garis (ngerti nga sih maksudnya? Rok kayak punya nobara itu loh ).

Ahh kurasa aku sudah terlalu banyak berpikir, aku akhirnya sudah sampai disini, di Tokyo..... Entah kenapa sekarang aku merasakan sesuatu yang membuat diriku entah kenapa bersemangat, aku lagi Excited mungkin?

Aku mengambil koper ku dan bergegas turun dari atas kereta. Ahh..... Ramai....ಥ‿ಥ.

Astaga, dulu saat umurku delapan tahun aku pernah diajak ke sebuah festifal di kota terdekat bersama mama Isabella. Dan ramainya tidak seramai ini yaampun......

Pusing kepalaku, aku berusaha jalan keluar dari kerumunan manusia itu dengan cara yang lumayan ekstrem yakni menabrak semua tumpukan manusia itu.

Namun pada akhirnya aku kalah dan baris saja mati terinjak oleh kumpulan manusia itu kalao aku tidak diselamatkan oleh seorang- entahlah kayaknya laki laki sih yang menarikku keluar kerumunan ini.

Beautiful Butterfly~~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang