Lets Walk even Rough

12 0 0
                                    

"bagaimana mimpi buruk mu? masih suka terjadi?" ucap Ibu Dareum pada anaknya itu, "ya begitulah eomma, tapi ibu tidak perlu khawatir" jawab Dareum sambil tersenyum pada ibu nya.

'Mimpi buruk? kenapa?' Gyunji bertanya tanya pada dirinya namun ia hanya terdiam melihat kebahagiaan di depan matanya nya itu sambil tersenyum.


Gyunji Terdiam menatap Dareum yang sedang fokus menyetir mobilnya, "Kenapa? aku tau aku tampan" ucap Dareum yang membuat Gyunji membuang mukanya kearah jendela 'wah, percaya diri banget orang ini'.


*

Gyunji menatap layar monitor yang terhubung dengan kameranya, Pengambilan gambar hari pertama sudah dimulai, "NG!" ucap sutradara itu "ulangi lagi dengan ekspresi yang lebih kuat" ucap nya, "lighting siap" "Audio roll" "Camera.. Action"

Dareum mulai melakukan aktingnya . yang membuat beberapa Staff wanita bahkan tersenyum malu.

"NG! okay bagus, kita lanjut ke Scene berikutnya" ucap Sutradara itu sambil berpindah ke tempat lain untuk pengambilan gambar lain.

Gyunji menghampiri nya dan memberikannya minum, "minum ini" ucapnya, Dareum menerima botol itu dan meminumnya 


Minggu pertama pengambilan gambar terasa menyenangkan, semuanya berjalan mudah tanpa kendala, Gyunji merasa senang dengan apa yang ia kerjakan. rating untuk episode pertama dan kedua juga cukup bagus.


Semua Crew berfokus pada adegan yang sedang di ambil, Gyunji menatap layar monitor dan meneliti tiap akting yang dilakukan Dareum.

Namun matanya tertuju pada besi berat yang di pasang tepat berada di belakang Dareum, entah bagaimana papan itu tidak terpasang dengan baik, Gyunji yang melihat itu segera mendekati SET tempat Dareum berdiri, ia berlari menuju Dareum dan mendorong nya ketika besi berat itu jatuh, "Dareum-ssi awas!" 

BRUKK

Gyunji terjatuh hingga kepalanya terbentur lantai, untung saja Tangannya berada di leher Dareum sehingga, Dareum tidak mengalami luka. "Yakk Gyunji-ssi??" ucap Dareum yang melihat Gyunji tak sadarkan diri, Semua Crew berlarian mendekati Gyunji dengan khawatir, "Gyunji-ssi! bangun!" ucap Dareum sambil menggendong Gyunji menuju kendaraannya "Cepat bawa kerumah sakit" 

Gyunji Pun ditangani dirumah sakit yang tak terlalu jauh dengan lokasi pengambilan gambar itu, gurat wajah Dareum terlihat sangat khawatir "apa kau baik baik saja Dareum-ssi?" tanya staff lainnya yang menunggu Dokter memeriksa Gyunji. 

"Gyunji Baik baik saja, dia hanya sedikit mengalami Shock karena kepalanya terbentur lantai" jelas sang dokter,

"Cih dasar bodoh" ucap Dareum kesal sambil menatap Gyunji yang masih terbaring ditempat tidurnya, perlahan mata Gyunji terbuka "Dareum-ssi kamu gak apa apa kan?" ucap Gyunji yang masih terbaring ditempat tidurnya "masih saja mengkhawatirkan orang" "kita harus segera syuting" Gyunji berusaha Untuk bangun dari tempat tidurnya , "kau gila? kau sudah bisa berdiri?" omel Dareum yang kesal pada Gyunji. 

Mereka pun pergi menuju lokasi Syuting tadi, Gyunji sesekali memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit berat, "apa masih sakit?" tanya Dareum, Gyunji hanya menggelengkan kepalanya "aku baik baik saja, kepala ku keras kok" "memang, kepala mu keras" ucap Dareum "lain kali hati hati dasar bodoh" lanjutnya, "apa kamu tidak akan bilang terimakasih? kenapa malah memaki ku" ucap Gyunji sambil menatap Dareum sinis.


Dareum bersiap untuk pengambilan gambar berikutnya

Dareum yang sedang di berikan sedikit make-up sesekali melirik ke arah Gyunji, perasaannya sangat Khawatir terhadap laki laki itu.

Dareum pun mendekati Gyunji  dan bertanya "kamu yakin baik baik saja?", "aku baik baik saja, ah iya. ini minum untuk mu" ucap Gyunji sambil menjulurkan tangannya memberikan botol minum, "kenapa kamu selalu baik pada ku?" tanya Dareum 

"ayo Dareum-ssi kita lanjutkan pengambilan gambarnya lagi" ucap Pak Han, Botol yang di pegang Gyunji bahkan belum sempat di ambil Dareum, "apa aku salah berbuat baik?" tanya Gyunji pada diri sendiri.

Pengambilan gambar hari itu selesai, "Gyunji-ssi ayo pulang" ucap Dareum padanya, "kau bisa pulang duluan dan istirahat, aku bisa pulang naik taks...." Belum selesai Gyunji bicara Dareum langsung menarik lengan Gyunji menuju mobilnya 

"sebagai asisten ku, kau dilarang menolak permintaan ku" ucap Dareum, Gyunji membulatkan matanya "Aishh yang bener aja" gerutu Gyunji saat lengannya di pegang oleh Dareum. "kenapa? bukannya kau sudah menyetujuinya?" ucap Dareum, "setuju apa?" tanya Gyunji , "Apa benturan tadi membuat mu lupa ingatan?" ucap Dareum kesal "Yak, maksud ku aku kan hanya menyetujui untuk menjadi Asistenmu" 


Dareum memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah Gyunji, "ah, terimakasih untuk tumpangannya Dareum-ssi" ucap Gyunji "Tunggu sebentar, kenapa kamu selalu berbuat baik kepada ku Gyunji-ssi?" tanya Dareum padanya . Gyunji menoleh kearahnya dan mengerutkan dahinya "ibu ku selalu bilang, kalau kita tidak punya masalah sama orang lain, kenapa kita harus diam dan menyaksikan saja" Jawab Gyunji

"ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sebelum semuanya terlambat" Gyunji menoleh kearah Dareum, "aku melihat ibu mu, 30 Agustus . saat aku pergi ke stasiun TV pertama kali, aku melihatnya terbaring dijalan, namun aku tidak bisa berbuat banyak, aku belum mengenalnya, aku tidak sempat membantunya, bahkan saat kau menangis aku tidak menenangkan mu"

Gyunji mematung menatap Dareum tanpa berhenti menatapnya.

A Song For Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang