Restart

11 0 0
                                    

"ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sebelum semuanya terlambat" Gyunji menoleh kearah Dareum, "aku melihat ibu mu, 30 Agustus . saat aku pergi ke stasiun TV pertama kali, aku melihatnya terbaring dijalan, namun aku tidak bisa berbuat banyak, aku belum mengenalnya, aku tidak sempat membantunya, bahkan saat kau menangis aku tidak menenangkan mu"

Gyunji mematung menatap Dareum tanpa berhenti menatapnya.

"lalu? lagipula itu bukan salah mu kan, mungkin memang sudah waktunya ibu ku kembali, Jangan menyimpan itu dan merasa bersalah" Ucap Gyunji sambil tersenyum tipis

Dareum menatap Gyunji dalam sampai mengerutkan dahinya, setetes air mata mengalir jatuh ke pipinya, Gyunji mengusap air mata itu "sudah jangan menangis" ucap nya kemudian memeluk tubuh Dareum.

"apa kamu tidak merasa kes..." belum sempat Dareum menyelesaikan omongannya Gyunji memberanikan dirinya untuk mencium bibir Dareum. 

Mereka berdua bertukar pandang , 

Wajah Gyunji terasa panas dan merah, "m..maaf aku kurang ajar" ucapnya dan segera masuk kedalam rumahnya meninggalkan Dareum yang terpaku dengan kejadian yang baru saja terjadi.


"Aish bodohh, dasar Ahn Gyunji bodohh" kutuknya pada dirinya sendiri sambil menyembunyikan wajahnya kedalam selimut. 

Dareum yang terbaring di kasurnya hanya terpaku menatap langit langit kamarnya.


keduanya terlihat malu dengan apa yang terjadi semalam, bahkan mereka sama sekali menghindari kontak mata satu sama lain.

"CUT!! kita ulang lagi ya, Dareum-ssi tolong Fokus" 

Wajah Dareum justru memerah "Dareum-ssi? kau baik baik saja? Wajah mu memerah" tanya salah satu make-up artis 

Kini Wajah Gyunji ikut ikutan memerah malu dengan kejadian semalam.


"Gyunji-ssi kita perlu bicara" Gyunji menoleh kebelakang dan melihat Dareum "soal apa?" tanya Gyunji gugup. 

"bukannya aku sudah meminta maaf kemarin?" lanjut Gyunji, "

"kenapa tiba tiba kamu mencium ku?" tanya Dareum lagi . "Karna ... karna kamu berisik" jawab Gyunji

"aku minta maaf kalau itu membuat mu keberatan dan menganggu Dareum-ssi" ucap Gyunji lagi sambil menundukan badannya 

"tidak, aku tidak keberatan" ucap Dareum

DEG

Gyunji membulatkan matanya, Pipi nya pasti sudah semerah tomat sekarang 

Dareum membuang wajahnya "sebenarnya, saat pertama melihat mu menangis entah perasaan apa yang tiba tiba muncul untuk melindungi mu" lanjutnya

Gyunji masih mematung menatap Dareum tak percaya, "Ah maaf aku sudah keterlaluan" ucap Dareum dan membalikan badannya untuk kabur dari situasi itu

GREBB

Gyunji mengengam tangannya, ia menariknya dan memeluk tubuh yang lebih tinggi darinya itu.

Dareum membulatkan matanya, ia terdiam dalam pelukan Gyunji.

Jantung mereka berdebar lebih cepat dari sebelumnya.

Dareum akhirnya kembali memeluk tubuh Gyunji dalam dekapan nya.


Pengambilan gambar kembali dimulai Di scene ini, Dareum akan bernyanyi di sebuah panti asuhan tempat gadis yang ia sukai. 

"ayo kita mulai take scene 105" arah sang sutradara , 

Gyunji memberanikan dirinya untuk melangkah mendekati Dareum "i..ini Scene yang paling ku suka Dareum-ssi, lakukan se natural mungkin saja, kamu pasti bisa" ucap Gyunji sambil tersenyum ramah sambil mengepalkan kedua tangannya kearah Dareum memberikan semangat, Dareum menganggukan kepalanya dan tersenyum kembali kepada Gyunji.


"Action!"


Dareum mulai menyanyikan lagu Soundtrack dari web-drama ini sambil menatap kearah semua anak anak panti asuhan,

mata nya terus bergerak hingga akhirnya ia menatap Wajah Gyunji yang sedang menatapnya kembali, Gyunji tersenyum malu dan membuang wajahnya melihat kearah monitor, 

Dareum tersenyum sambil kembali memainkan gitarnya .


"Cut!, terima kasih untuk hari ini" ucap Sutradaranya sambil bertepuk tangan


"Kamu ada acara nanti? ayo kita pergi?" tanya Yookjae pada Gyunji, Gyunji tersenyum malu 
"Gyunji-ssi akan mengantar ku pulang" Dareum tiba tiba muncul diantara keduanya.
"kenapa?.. Kenapa Gyunji-ssi harus mengantar anda Dareum-ssi?" tanya Yookjae 
"apa aku salah? bukan kah itu sudah termasuk dalam perjanjian?.. ayo Gyunji-ssi" ucap Dareum sambil menarik lengan Gyunji untuk segera menjauh dari Yookjae, namun Yookjae menahan lengan Gyunji.

Dareum dan Yookjae bertukar pandang an yang membara dari mata mereka, Gyunji menatap mereka berdua dalam diam dan melepas kedua tangan yang melekat di lengannya . "Aku akan pulang sendiri" Gyunji yang marah pun pergi dari tempat itu meninggalkan mereka ber2.


"kenapa aku harus ada diposisi kaya gini sih" ucap Gyunji pada Jia disambungan telephonenya sambil berjalan menuju halte bus terdekat. "jadi maksud mu mereka menyukai mu?" tanya Jia, "entah lah, entah lah" ucap Gyunji kesal sambil menendangkan-nendang kakinya . 
"sebagai teman mu, aku hanya ingin bilang pilih saja yang menurut mu terbaik, kau suka pada Yookjae itu? dan apa kau akan baik baik saja jika berpacaran dengan Dareum?", langkah Gyunji terhenti, hati dan fikirannya berfikir keras dengan ucapan Jia barusan.

'sesunguhnya aku menyukai Dareum, saat ia menangis di hadapan ku, itu mengemaskan tapi menghawatirkan. namun hidupnya sebagai seorang artis, aku bisa saja selalu bersembunyi dari semua media agar karier nya tidak hancur' 

Tatapan Gyunji kosong, fikirannya justru menjadi kacau.

"Gyunji-ssi" panggil seseorang dari arah belakangnya


A Song For Me (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang