KEPINGAN HATI ~ LIMA

8 1 0
                                    

Rima udah dateeng guys.. Yang udah nunggu Rima siapa yaa???

Vote dan komen yaaaa..

Happy reading..

🍁🍁🍁

Rima keluar dari ruangan yang menjadi tempat sidangnya. Sementara didepan, sudah ada ketiga sahabatnya ditambah dengan beberapa temannya dari ukm yang sama, fotografi. Rima yang menggunakan kemeja putih, rok hitam, sepatu pantofel yang kembar dengan milik bundanya-sepatu PSK Persit, dan jilbab segitiga putih.

"Gimana Rim?" tanya Tya-teman satu ukm nya. Rima lebih dulu memandang mereka semua.

"Lulus!" kata Rima semangat, semua yang ada disitu langsung mengucap syukur. Lalu teman-teman perempuan dan sahabat Rima berebutan memeluknya.

Mereka membawa Rima menjauh dari pintu ruang sidang, lalu memakaikan Rima selempang yang bertuliskan "Alya Akrima R. F., S. Psi.". Yah mereka terpaksa menyingkat namanya karena terlalu panjang. Selain itu mereka juga memasangkan Rima selempang dari snack-snack, dan slayer dari ketiga sahabatnya, "Selamat cenayangku", ide siapa kalau bukan dari si jail Aira. Mereka juga memasangkan Rima flower crown, dan memberi Rima Flower bouquet yang merupakan titipan dari sang kakak--Arsena, yang bertugas di Serang. Sedangkan teman-temannya memberikan snack bouquet.

"Nih Rim, snack bouquet ini dari kita. Kalo flower bouquet ini titipannya Mas Sena." Rima menerima flower bouquet yang lumayan besar dari Rani. Digantung juga pesan dari Sena.

Selamat Rima-ku sayang...
Selamat ya, udah jadi sarjana, semoga ilmunya berkah dan bermanfaat buat kehidupan Rima kedepannya, buat keluarga, dan buat orang-orang disekitar Rima.

Mas kasih ini atas saran dari temen Mas.. Sekali lagi selamat ya.. Jangan telpon Mas kalo ntar kamu udah nerima hadiah ini, soalnya Mas udah berangkat tugas ke Papua lagi!

Peluk jauh,
Serda Arsena Afriza Firdausi W.

Rima tersenyum, mas Sena nya memang paling hobi menghilang setelah memberinya kejutan.

"Rim foto dulu doong!" Aira berkata sedikit berteriak, merusak suasana haru yang dirasakan Rima. Segera Rima mengusap matanya yang berair.

Segera teman-temannya mengambil tempat dengan Rima yang berada di tengah. Mereka berpose dengan gaya bebas merayakan gelar Sarjana Psikologi yang diraih Rima. Setelah puas mengambil foto, Rima meminta tolong pada Fahmi--teman satu ukm nya untuk mengambil fotonya sambil memeluk flower bouquet dari sang Kakak.

Setelah puas mengambil foto, mereka berpindah ke kantin untuk mengisi perut. Sedangkan Rima sibuk diajak bikin boomerang lah, selfie lah, dkk.

Setelah selesai, mereka berpindah lagi ke rumah Aira. Memasuki rumah besar bermodel minimalis milik Aira, mereka disambut foto keluarga Aira yang dicetak besar dengan formasi lengkap keluarganya--papa, mama, kak Agung, kak Arkenzi, Kak Arza, dan Rima. Selain itu, disana juga terpajang foto-foto kakak Rima yang kini sudah berdinas diluar kota bahkan pulau karena profesinya sebagai abdi negara.

Rani langsung merebahkan dirinya di karpet empuk ruang tengah Aira, sedangkan Rima dan Ayu duduk di sofa bed.

"Kalian duduk aja dulu, gua ambilin minum ya?"

"Nggak usah repot-repot Ra, tapi kalo ada sirup nggak apa-apa sekalian es nya!" kata Rani lalu nyengir.

"Ye, popok bayi, gitu katanya nggak usah repot-repot Ra." balas Aira sambil menirukan gaya bicara Rani.

"Kan gue menyarankan aja, biar gue dan yang lain betah dirumah lu."

"Ye bedon, kalo lu mah dimana aja betah!" ejek Rima.

KEPINGAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang