Aku dan Teman Lama ku.

6 0 0
                                    

Hari-hari selanjutnya aku bersama teman lamaku yang ku kira dia menjadi pacarku saat itu. Dari semua perhatian, perlakuannya padaku ternyata hanya jebakan.

Ternyata aku salah satunya, bukan satu-satunya.

Aku kecewa, patah hati serta hancur.
Saat itu yang aku pikirkan hanya dia untuk aku, dia bahagiaku, dia yang membuatku meninggalkan Putra kala itu.

Aku benar-benar hancur.
Setiap malam aku merasa ingin mengakhiri saja hidupku ini karna rasanya terlalu sering disakiti.

Setiap malam aku menangis,
melakukan cutting,
menonjok tembok bahkan
menjedotkan kepalaku ke tembok.

Sehancur itu aku.

Sampai ada saat dimana temanku mensupport aku untuk kembali seperti aku yang dulu, aku yang ceria, bawel, berisik, suka ngegas.

Dan saat itu pula, aku belajar mengikhlaskan apa yang memang bukan untukku.

Kembali dengan kesendirianku,
aku isi dengan bersenang-senang bersama sahabatku, nongkrong, ngopi makan, begadang bareng.

Akhir dari Kisah Singkat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang