Akhirnya saat bahagia itu tiba..
Pernikahan sakralku dan Haico hari ini di gelar.
Seperti mimpi buatku bisa mempersuntingnya,, gadis kecilku yang ku jaga sejak dulu, kini berubah menjadi perempuan dewasa yang akan mengurusiku dan anak-anakku nanti.
Aku sangat kangen dengannya. Sudah sekitar seminggu, aku enggak bertemu dengannya.
Ini permintaan dari ibuku untuk menuruti kebiasaan leluhurnya, yaitu 'pingitan' dimana setiap pasangan yang mau menikah dilarang bertemu dulu satu sama lain sampai hari H tiba. Aku enggak tahu alasannya apa, enggak mau tahu juga tentang mitos-mitos seperti itu.
Dan untuk pingitan kali ini, ibuku meminta aku dan Haico menjalaninya selama satu minggu untuk itu.
Kami hanya menuruti apa yang di suruh olehnya, meskipun bertolak belakang dengan keinginanku dan gaya pikiranku yang modern.
Bisa dibayangkan di saat menggebu-gebunya diriku untuk bisa selalu berdua dengan Haico tapi ternyata harus di tahan dulu untuk enggak bertemu selama seminggu.
Alhasil, kami hanya bisa berkomunikasi lewat chatt saja.
Kata ibu " nanti kamu akan rasakan sensasinya saat bertemu Haico pertama kali dari selama kalian berdua di pingit."
Semoga omongan ibu itu benar adanya..
Kami berdua akan menikah dengan menggunakan adat internasional,
Ini permintaan dari Haico..
Katanya ia ingin memakai gaun pengantin bak putri yang ada di dalam dongeng.
Aku hanya menuruti calon pengantinku saja.
Buatku memakai adat manapun juga,
Yang terpenting sekarang ini adalah memiliki seluruh hidupnya Haico selamanya.Kami memutuskan resepsi pernikahan ini di gelar di aula terbuka perumahan Haico yang lumayan luas dan indah, karena di kelilingi taman bunga yang bagus..
Tidak ingin bermewah-mewah cukup se-simple mungkin kami kemas, karena tujuan kami adalah mengadakan pesta pernikahan untuk berbagi dengan warga kampungku dan sekitar komplek. Supaya mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan yang aku dan Haico rasakan.Proses ijab kabul dilaksanakan jam 10 pagi di masjid At-taubah, masjid di dekat rumah Haico.
Masjid yang menjadi saksi bisu kenakalan kami berdua di saat Ramadhan tiba, saksi dimana kami belajar mengaji sama-sama ..
Saat itu, aku menuntun Haico kecil untuk pertama kali belajar mengaji, tentu saja bukan aku yang mengajarinya karena ada ustadz yang mengajari kami mengaji.
Tetapi aku membimbing dan mendampinginya selama proses itu berlangsung.Perasaanku kini campur aduk, deg-degan, excited , apalagi untuk menghafal kalimat kabul..
God,, kalau di suruh memilih untuk saat ini, aku lebih memilih berada di depan para dosen saat sidang S1 ku dulu.Momen kabul nanti, sangat sangat menguras konsentrasiku, meskipun kalimatnya hanya sebaris.
...........
Semua orang satu persatu memasuki masjid, termasuk Pak Penghulu yang akan menikahi kami berdua.
Yang kulakukan hanyalah mengatur jiwa dan otakku supaya tenang dan bisa lancar saat pengucapan kabul nanti.
Dan ...
Haico datang, memakai gaun pengantin putih cantik, yang terlihat pas di tubuhnya.
Benar kata ibuku, selama seminggu enggak ketemu dengannya membuat fantasi di dalam tubuhku bergejolak..
Aku dan Haico pun sama-sama tersenyum. Kami seperti sepasang burung merpati yang baru bertemu pertama kali.
Enggak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir kami berdua, hanya terpana, terpukau, terpesona dan kangen ....
Mata kami sudah mengatakan segalanya.
Mengatakan bahwa rasa kangen kami sudah menumpuk..
Akupun bisa merasakan apa yang saat ini Haico rasakan.Haico pun duduk di sampingku untuk bersiap mendampingiku saat pengucapan kabul nanti.
" saya terima nikah dan kawinnya Haico deshita binti Dani Prastya dengan mas kawin emas seberat 11 gram dibayar tunai."
Tarikan satu nafasku membuatku berhasil mengucapkan kabul dengan sukses.
"S A H. " ucap Pak Penghulu.
Alhamdulillah,, lega sekali mendengarnya..
Mengenai mas kawin emas 11 gram, itu adalah permintaan dari Haico sendiri.
Angka 11 adalah jarak umurku dan Haico yang terpaut 11 tahun.
Haico pernah berkata:
" beda umur kita 11 tahun, tapi jarak itu enggak akan menghalangi gue sama Abang buat bersatu dan angka 11 itu bakalan jadi salah satu saksi saat kita menikah nanti."Akupun memasangkan cincin berlian ke jari manis Haico, begitupun sebaliknya.
Lalu ku kecup keningnya di depan semua orang yang ada disini.
Bibir Haico yang memerah karena lipstik itu mempunyai magnet yang bisa menarik bibirku untuk menyentuhnya.
Ku kecup bibirnya seperkian detik sebagai pemuasan hasrat di hatiku.
Haico nampak terkejut lalu kami berdua pun tertawa kecil di ikuti tawa orang-orang yang ada di sekitar kami.
Malu sih,, tapi biar saja he..he..
"Nice action " bisik Haico padaku.
"Hot actionnya nanti malam ya." jawabku menggodanya.
Kami pun sama-sama tersenyum saling berpandangan.Enggak akan pernah tahu, siapa jodoh kita nanti
Terkadang orang yang enggak pernah terbesit di pikiran kita, ternyata dia lah jodoh terbaik yang dikirimkan Tuhan untuk kita
Ingin kita menyangkalnya..
Karena beranggapan, dia enggak akan mungkin menjadi teman hidup selamanya
Tetapi justru yang kita anggap mustahil itu adalah jawaban dan kiriman Tuhan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXIEST SISTER 2
FanfictionCerita kali ini menjelaskan bagaimana kelanjutan hubungan Haico dan Azof dan bagaimana caranya Azof memutuskan hubungannya dengan Pita dengan caranya sendiri tanpa harus melukainya.