Masalah terberat

969 67 2
                                    

Rencana hari ini adalah menemui Pita sepulang kerja. Aku sudah mengabari Haico kalau aku akan telat pulang, bahkan mungkin sampai malam. Karena ini adalah masalah yang serius. Jadi estimasiku nanti, akan terjadi perdebatan yang lumayan cukup memakan waktu antara aku dan Pita. Aku tahu Pita akan teguh pendirian untuk mempertahankan hubungan ini. Aku mengenal wataknya banget, dia sangat tergila-gila padaku.
Aku tutup toko jam 5 sore dan sudah aku chatt Pita untuk ketemuan setelah Maghrib. Karena Pita overtime di kantornya sampai jam 7 malam. Untung saja dia mengendarai motor ke tempat kerja jadi aku enggak harus bersusah payah untuk menjemputnya.
Kami memutuskan untuk bertemu di cafe yang biasa kami kunjungi.
............
"Hai, Zof !" sapa Pita.
"Hai.. " jawabku. Kami seperti asing satu sama lain. Entah hanya perasaanku saja atau memang benar adanya kami seperti teman yang sudah lama tidak bersua.
Segala surat-surat pendek Al-quran ku baca dalam hati. Dengan tujuan supaya Allah membantuku agar Pita bisa menerima keputusanku dengan lapang dada.
"Kamu udah makan ? Aku pesan dulu ya." ujarnya.
"Ya udah pesan aja ." timpalku.
Sambil menunggu makanan datang,, ku pandangi wajah Pita, wajah yang telah kukenal dan cukup menghiasi hatiku 10 tahun belakangan ini.

"Kenapa, Zof ! Kok melihatku seperti itu ?" tanyanya bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, Zof ! Kok melihatku seperti itu ?" tanyanya bingung.
Akhirnya pesanan makanan kami pu datang.
"Kita makan dulu ya, Pit,, " ajakku untuk menyantap hidangan makanan yang sudah ada di atas meja.
Setelah selesai makan, aku melanjutkan rencanaku.
Aku hela nafas perlahan...
"Pit, aku tahu kamu telah mengisi hari-hari ku sudah cukup lama." ucapku dengan penuh hati-hati.
"Iya.. Terus ?"
"Apa sih yang kamu rasakan dari hubungan kita selama ini ?" tanyaku.

"Hubungan kita baik-baik saja,, aku kenal kamu sudah cukup lama, kamu memang cuek dan kurang perhatian terhadapku. Tapi memang sifat muasal mu itu selalu dingin dengan perempuan.. Tapi aku juga tahu hati mu baik dan selalu mengutamakan orang-orang sekitarmu. Kakak-kakakmu, ibumu, adikmu Haico daripada kepentingan pribadimu sendiri yaitu aku pacarmu. Itu sudah cukup untuk menilai tipe pria apa kamu ini?! .. Kamu pria yang sangat mencintai keluarga dan aku sangat menghargainya. " jelasnya panjang sekali. Aku terenyuh mendengarnya...begitu Pita sangat sabar menghadapiku meskipun dia harus menghadapi kecuekan Ku.
Semakin enggak tega aku  meneruskan niatku 'tuk memutuskan hubungan ini.
Tapi di satu sisi aku tak kuasa menahan hadirnya sesosok Haico yang tiba-tiba menjelma menjadi perempuan dewasa yang aku cari-cari selama ini. Dan ternyata Haico lah yang bisa membuat hidupku berwarna dalam menjalani hari-hari ku dengan ceria.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY SEXIEST SISTER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang