Obrolan serius

920 74 2
                                    

Masalah besar sudah terselesaikan. Kini kutapaki lembaran cintaku yang baru dengan Haico.
Bismillah......
Semoga kisahku berjodoh dengannya, walaupun usia kami terpaut jauh sekali.
Ku buka mataku di fajar hari ini. Sambil masih tiduran ku bayangkan ulangan-ulangan kejadian hari-hari kemarin di atas tempat tidurku ini. Tiba-tiba ponselku bergetar, ada tanda pesan masuk.
Siapa jam 5 subuh sudah chatt diriku?
HAICO !!?
'pagi sayang .. Semangat beraktifitas hari ini ..😘'
Ih pakai emoji kiss .. Aku pun merasa tersanjung, gadis ini tiba-tiba saja memanggilku 'sayang' ..
Hanya dengan chatt seperti ini saja bisa membuatku tersenyum lebar dan membangkitkan semangatku di hari ini..
Ah,, rasa ini, rasa yang enggak pernah kutemukan saat bersama Pita.
Sepertinya tingkah laku ku kembali lagi ke jaman SMA dulu . he..he..
'Terimakasih Sayang'
Hanya kalimat itu yang bisa aku balas.
Aku enggak pandai merangkai kata-kata manis untuk perempuan.

Aku bergegas mandi, sholat, sarapan lalu..
"Zof, sepertinya kamu lagi senang ya? Tanya ibuku melihat tingkah aneh ku pagi ini.
Aku hanya tersenyum dan meluapkan perasaanku kali ini dengan mencium pipinya.
"Aku berangkat dulu ya bu, assalammu'alaikum ..!" ucapku dan salim padanya. Aku melihat ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, mungkin bingung dengan sikapku.
'tenang bu, putramu yang ganteng ini sedang jatuh cinta..' he..he.. Batinku.

Hari ini agendaku sangat sibuk sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini agendaku sangat sibuk sekali. Karena harus menemani klien lama yang akan kerja sama dengan tokoku.
Sepertinya Pak Dani mendapatkan tender yang besar kali ini.
Aku diminta untuk ikut serta dengannya dalam meeting bersama dengan klien di salah satu restoran terkemuka di Jakarta.
Sekalian aku belajar dari Pak Dani bagaimana cara menghadapi klien besar. Untung saja Haico tadi menyemangati, jadi kebahagiaanku double kali ini.
Lumayan lama meeting hari ini, karena banyak sekali detail-detail yang harus kami bahas.
Tetapi aku puas karena banyak mendapatkan ilmu perbisnisan Cat dari Pak Dani.
Meeting pun selesai pada pukul 5 sore.
"Kamu enggak usah balik lagi ke toko, Zof .. Tadi Ayah udah telepon Mirna supaya tutup toko sore saja. Jadi kamu bareng Ayah aja pulangnya.." ajak Pak Dani kepadaku.
"Tapi motor saya gimana, Yah ?" tanyaku. Karena aku menaruh motor di Toko.
"Biar saja di Toko, besok Haico saja yang mengantarmu berangkat ke Toko. Jadi kamu besok bisa pulang naik motor kamu. "
"Ok,, Yah !" timpalku.
Ayah menyerahkan kunci mobil padaku, jadi otomatis akulah yang akan mengemudikan mobilnya.
Sepanjang perjalanan di dalam mobil, kami banyak sharing Soal pekerjaan.
Namun entah ada angin apa, tiba-tiba saja terbesit dipikiranku untuk membicarakan tentang hubunganku dengan Haico kepada Pak Dani.

"Yah,, saya dan Haico sudah resmi berpacaran. Bukan status abang adik lagi loh, Yah !" aduku sambil tersenyum agak sedikit malu.
"Iya,, Ayah tahu.. Haico memberitahu Ayah semalam."
Loh,, anak itu ternyata nyolong start terlebih dahulu dariku.
Hmmm...
"Terus, Yah .. Menurut Ayah, gimana kalau saya berniat untuk menikahi Haico ? Maksud saya, saya ingin menikahi Haico !" jelasku tanpa keraguan.
Entah apa yang ada di benakku, sehingga aku bisa berani to the point ke Pak Dani..
Yang menempel di otakku sekarang ini hanyalah wajah lucu serta body Haico yang langsing dan seksi saja.

 Yang menempel di otakku sekarang ini hanyalah wajah lucu serta body Haico yang langsing dan seksi saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku betul-betul tergila-gila pada gadis itu.
Haico yang seksi, aku ingin sekali memiliki tubuhnya secara utuh dan enggak mau melihat dia bekerja menjadi model lagi.
Sungguh aku enggak rela melihat tubuhnya menjadi konsumsi publik.
Hanya di depanku saja, Haico boleh terlihat seksi.TITIK...
"Kamu gentle sekali, Zof ! Kalau Ayah ijinkan kamu menikahi Haico, apakah kamu sudah siap dengan segala resikonya?" tanya Pak dani.
"InshaAllah,, sudah saya pikirkan matang-matang, Yah !"
"Saya siap membimbing dan memanjakan Haico sampai selamanya !" tegasku tanpa ragu sedikitpun.
Boleh dibilang, jiwaku nih seperti pangeran Diponegoro dalam memimpin perang di medan perang..he..he..
Pak Dani tertawa melihat keberanianku yang enggak main-main ini.

MY SEXIEST SISTER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang