Empat

6.4K 865 71
                                    

.
.
.

Fakultas Kedokteran tiba-tiba menjadi gempar. Ya, hari ini kembali diberikan kejutan yang cukup menggemparkan setelah kemunculan Kim Mingyu di sana kemarin, hari ini digemparkan oleh Seungcheol.

Choi Seungcheol.

Seungcheol yang hari ini berkunjung ke Jurusan Kedokteran Hewan bersama Jeonghan dan menemui Wonwoo di kelasnya. Perlu digarisbawahi bahwa Seungcheol menemui Jeon Wonwoo dan tahu di mana kelasnya.

Bisik-bisik halus terdengar ramai. Alasannya, orang-orang menjadi bertanya-tanya bagaimana Jeon Wonwoo bisa mengenal Seungcheol dan Jeonghan. Wonwoo selama ini terkenal sebagai mahasiswa yang cukup tertutup dan memiliki sedikit teman. Begitupun sahabat Wonwoo, Lee Jihoon. Laki-laki itu hari ini tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya karena kehadiran Seungcheol dan Jeonghan di kelas mereka.

"Seungcheol? Jeonghan? kalian kok bisa kenal sih sama Wonwoo?"

"Iya nih. Wah tumben lho kalian nyamperin Wonwoo."

"Ngapain sih nyamperin Wonwoo? kok tumben?"

"Seungcheol, Seungcheol..."

"Duh kalian semua berisik! Terserah gue dong mau ngapain! Mau nyamperin Wonwoo kek, ngobrol kek, ngasi tambahan kuliah kek, ngajak main kek, terserah gue dong! Berisik aja lo semua!" Galak. Iya, Choi Seungcheol memang galak. Apalagi sama cewek-cewek centil. Dia paling benci sama cewek-cewek tidak jelas hidupnya dan hanya bisa cari perhatian padanya atau mengurusi urusan orang lain.

Wonwoo terkesiap setelah mendengar omelan Seungcheol pada cewek-cewek yang sedari tadi ribut. Jeonghan hanya tersenyum mengejek ke arah mereka termasuk Wonwoo, yang membuatnya merasa sedikit takut.

"Wonwoo, bisa ikut gue bentar nggak? Ada yang mau gue tanyain." pinta Seungcheol. Nada suaranya sudah sedikit melunak, tapi masih dingin. Memang sudah pembawaannya yang seperti itu atau bukan, namun Wonwoo masih merasa sedikit takut dan canggung. Apalagi, Jeonghan yang berdiri di sebelahnya menatap Wonwoo dengan tatapan datar.

"Iya, Cheol. Ji, bentar ya aku keluar bentar. Jagain tasku." Pinta Wonwoo pad teman sebangkunya. Jihoon hanya mengangguk pelan sambil berdehem. Dia berdoa semoga Wonwoo tidak nangis setelah ngobrol dengan Seungcheol.

"Han, lu tunggu bentar ya di sini. Ntar gue balik lagi." Jeonghan mengangguk dan duduk di kursi Wonwoo.

Wonwoo dan Seungcheol duduk di salah satu bangku panjang di koridor jurusan Kedokteran Hewan. Masih dengan beberapa pasang mata yang mengawasi mereka. Tapi Seungcheol berusaha santai dan tidak peduli. Hanya Wonwoo saja yang berdoa dalam hati untuk keselamatan dirinya.

"Wonwoo, mengenai charity-nya Mingyu, lo nggak terlibat apa pun kan sama dia?" Tanya Seungcheol. Nada bicaranya sarat akan kecurigaan pada kedekatan Wonwoo dan Mingyu yang menurutnya cukup tiba-tiba.

Wonwoo mengerjapkan mata tanda dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Seungcheol. Seungcheol menghela nafas panjang.

"Won, lu nggak paham ya? Maksud gue, lu nggak ada maksud apa-apa kan ikutan charity Mingyu. Hmmm gini maksudnya gue to the point aja, lu nggak minta comblangin sama gue kan?"

Glek!

Wonwoo menelan ludahnya sendiri. Secepat itukah dia ketahuan? Wajah Wonwoo memucat seketika.

"Nggak kok, Cheol. Aku memang berteman dengan Mingyu." Wonwoo berusaha menjawab sesantai dan senatural mungkin. Dia sudah ketahuan. Mungkin hampir.

"Serius? Gue tau Mingyu dan gue tau betul sepak terjangnya. Lagi pula kalo tujuan lu memang minta jodohin sama gue, mending lupain," ujarnya dingin.

Mas Comblang [Minwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang