Empat Belas - End

9.6K 885 56
                                    

.
.
.

Seungcheol terduduk lemas di bangku taman. Pikirannya kacau dan hatinya sudah remuk redam. Jeon Wonwoo yang selama ini disukainya sudah berpaling ke orang lain yang sialnya orang itu adalah cupid-nya sendiri, Kim Mingyu. Seharusnya dari awal Seungcheol tidak perlu menolak mentah-mentah kenyataan bahwa Wonwoo melibatkan seorang cupid untuk mendapatkan cintanya. Tapi nyatanya semua memang sudah terlambat dan Seungcheol hanya bisa menyesali.

Dia sudah lelah menyalahkan dirinya sendiri dan bahkan menyalahkan Wonwoo, tapi memang benar apa yang dikatakan Wonwoo, sikapnya selama inilah yang membuat Wonwoo menjauh dan tidak berani mengatakan perasaannya secara langsung. Seungcheol menghela nafas panjang, menyesal benar-benar sudah tidak ada gunanya.

Seungcheol merogoh sakunya dan menelpon seseorang.

"Han, gue di taman belakang kampus. Jemput gue ya sekarang."

Setelahnya, pemuda itu mematikan ponsel dan meletakkan kembali ke saku. Sekali lagi, dia sudah kalah telak. Mungkin bisa dibilang semua karma kembali kepada dirinya. Secepat itu dan Wonwoo sendiri yang secara tidak langsung membalasnya.

💕💕💕

"Won, makasih ya udah ngelakuin hal berani kayak tadi." Puji Mingyu ketika keduanya duduk di mobil sore itu. Wonwoo masih menundukkan wajahnya. Dia sedikit menyesal telah berkata seperti itu pada Seungcheol, tapi Wonwoo harus menyelesaikan semuanya. Termasuk menuntaskan perasaannya pada pemuda berlesung pipi tersebut.

"Tapi apa aku nggak terlalu jahat ya, Gyu?" Tanya Wonwoo pelan.

"Menurutku nggak kok Won. Itu udah bahasa paling halus yang kamu pakai untuk 'menampar' Seungcheol secara tidak langsung. Dia juga harus menerima kenyataan bahwa seluruh dunia belum tentu berpihak sama dia." Jawab Mingyu. Wonwoo mengangguk pelan. Mingyu kemudian mendekat dan mengelus pelan rambut Wonwoo. Laki-laki besar itu kemudian merengkuh bahu Wonwoo dan membawanya pada sebuah pelukan hangat.

"Won, lakukan apa yang menurut kamu benar. Kebahagiaan kamu itu yang paling penting. Masih ada orang yang bener-bener sayang dan menghargai kamu apa adanya, Won." Ucap Mingyu lembut. Wonwoo menarik nafas panjang, merasakan aroma tubuh Mingyu yang saat ini sedang memeluknya erat.

"Gyu, apa pilihanku sekarang udah bener?" Tanya Wonwoo lirih. Terus terang dia merasakan ketenangan ketika Wonwoo memeluknya dan dia benar-benar dapat melupakan perasaannya pada Seungcheol dengan Mingyu yang kini berada di sisinya.

"Tanya hati kamu Won dan kamu pasti nemuin jawaban. Tapi yang perlu kamu tau, aku tulus sama kamu. Syarat atau apapun yang aku bilang sama kamu itu hanya alasan karena aku mau hanya aku satu-satunya yang memiliki hati kamu, Won. Aku juga jatuh cinta sama kamu. Entah sejak kapan, tapi cupid ini hanya mau kamu seorang, Won." jawab Mingyu sambil mengelus lembut rambut Wonwoo. Wonwoo benar-benar lemas dan tenggelam dalam pelukan Mingyu, terhanyut dan terbawa perasaannya sendiri.

"Gyu, karna kamu statusnya adalah cupid, aku boleh nggak minta tolong sama kamu? Tolong kabulkan permintaanku ya, Gyu, karna aku akan kasi apapun yang kamu minta ke aku." Pinta Wonwoo. Mingyu terkejut dan melepaskan pelukannya pada Wonwoo. Dia menatap dalam-dalam mata Wonwoo dan berusaha untuk fokus mendengarkan apa permintaannya itu.

"A—apa yang kamu minta, Won?" Tanya Mingyu ragu. Dia takut Wonwoo berubah pikiran.

"Mingyu—ah Cupid... Tolong jodohkan aku...."

Mingyu menelan ludah disetiap kata yang diucapkan Wonwoo.

"Tolong jodohkan aku sama Kim Mingyu. Aku bener-bener mau jadi pacarnya." Mingyu menghembuskan nafas lega terutama setelah melihat perubahan ekspresi Wonwoo yang tersenyum amat manis padanya. Ah, Wonwoo sekarang sudah tau bagaimana menggodanya.

Mas Comblang [Minwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang