Xiao Zhan adalah seorang omega yang tidak pernah diharapkan oleh kedua orang tuanya, sampai suatu hari dirinya mencoba bunuh diri dan bertemu dengan Wang Yibo, seorang alpha dominan yang membenci seorang omega pria.
❝ Kamu ibaratkan rembul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara alunan musik yang dihasilkan oleh nada-nada dari gitar yang dipetik memenuhi semua penjuru cafe.
Bulan bersinar dengan terang di luar sana, membuat suasana menjadi lebih damai.
Wang Yibo adalah seorang pembalap muda yang sedang digilai oleh kaum hawa atau bahkan omega pria.
Pada malam hari, Yibo sering menghabiskan waktu bermain musik di cafe milik sepupunya yaitu Liu Haikuan. Mempesona para pengunjung cafe dengan suaranya yang merdu, walau tidak jarang para pengunjung disana lebih tertarik memperhatikan wajah rupawan dari seorang Wang Yibo.
Senyuman lembut Yibo tampilkan saat selesai membawakan salah satu lagu, membuat orang-orang disana tersipu dengan ketampanannya.
Yibo turun dari atas panggung, tidak lupa memberikan ucapan terimakasih kepada para pengunjung disana, banyak juga di antara mereka yang meminta Yibo menyanyikan beberapa lagu lagi. Namun, dengan lembut Yibo menolak hal tersebut, membuat beberapa wanita disana menatapnya dengan tatapan kecewa yang hanya Yibo balas dengan senyuman manis.
"Kerja bagus, Yibo." Haikuan menepuk pundak Yibo dengan pelan, tersenyum ramah ke arah pria tersebut yang hanya Yibo angguki sebagai jawaban.
Haikuan yang mengenal tingkah sepupunya tersebut, hanya bisa menggelengkan kepalanya, tahu bahwa sepupunya tersebut memang minim eskpresi. Ya kecuali pada wanita, memang jiwa playboy seorang Wang Yibo tidak bisa dipungkiri.
Yibo menaiki motor sport hitam kesayangan, membelah jalanan malam kota Beijing yang dihiasi lampu-lampu di sepanjang penjuru jalan.
Memarkirkan motornya tepat di bawah jembatan, dimana dia bisa melihat bulan sabit dimalam hari ini dengan jelas. Udara hangat musim semi membuat Yibo nyaman dengan suasana disana.
Terdengar cukup aneh memang, seseorang yang hampir setiap malam datang ketempat yang sama hanya untuk melihat bulan.
Yibo menemukan tempat ini tidak sengaja, saat dirinya hendak bunuh diri di atas jembatan disana. Namun sayangnya gagal.
Pada akhirnya Yibo berenang ke tepian, karena lagi-lagi usaha bunuh diri yang dia rencanakan gagal, Yibo berpikir, mungkin jika dirinya jatuh ke dalam air maka tubuhnya akan hancur dan akhirnya terbawa oleh arus sungai.
Namun sayang. Saat itu sungai sedang surut, membuat rencananya gagal. Anggap saja ini sebuah keberuntungan ganda, karena itu Yibo menemukan tempat indah ini, dimana dia bisa melihat bulan dengan jelas, yang entah kenapa itu membuat dirinya tenang.
