Si Anak Dakjal itu sangat menyebalkan.
~~~~~
Sudah ketiga kalinya laki-laki ini memanggil nama gadis yang masih berada di dalam selimut itu, sudah bermenit-menit juga ia menunggu, namun hasilnya sama saja. Gadis didalam selimut ini masih tidak mau membuka matanya.
"Lo gue tinggal ya" Ucap Laki-laki itu dengan mode malasnya, ia sudah tidak bersemangat lagi untuk membangunkan gadis disampingnya ini.
"Bentar 5 menit lagi lang" Gadis itu menguap dengan posisi terduduk, namun matanya masih terpejam. Matanya terbuka saat ada tangan yang menepuk mulutnya itu dengan seenaknya.
Siapa lagi jika bukan Langit, satu-satunya cowo yang berani menyentuhnya, cowo lain? bahkan gadis ini tidak memiliki mantan. Entahlah dia juga bingung ada apa dengannya.
Gadis itu berdecak kesal sambil mengikat rambutnya asal, "Buruan Pelangi, gue mau jemput Alleta" Iya, gadis yang sedari tadi ia tunggu itu adalah Pelangi, gadis barbar dan juga ceroboh, seperti preman.
"Gue ga mandi, cuman cuci muka sama sikat gigi, lo ke bawah aja gih" Ucap Pelangi sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Langit menuruti saja, ia juga sudah lapar ingin makan, ia sekarang sedang berada di rumah gadis itu, bahkan ia rela mendatangi rumah ini pada pukul 5 subuh, demi membangunkan Pelangi.
Ia menuruni tangga itu satu persatu, sampai akhirnya ia menginjakkan kakinya di dapur, disana sudah ada Marisa, ibu dari pelangi.
"Udah bangun belum itu anak?" Tanya marisa, Langit membalasnya dengan anggukan lalu memakan roti yang sudah disediakan, baginya rumah ini adalah rumah ketiganya setelah sekolah.
"Pacar kamu itu pasti nungguin deh, bunda bingung lang sama pelangi, dia itu jago banget begadang" Kata Marisa, itulah hal yang tidak disukai Langit kepada Pelangi. Sudah diperingatkan berkali-kali untuk tidak begadang namun tetap saja gadis itu begadang.
"Sita aja bun hp sama Laptopnya" Ucap Langit.
"Enak aja lo, gausah komporin bunda gue ya!" cerocos Pelangi yang datang tiba-tiba lalu mengambil tempat disamping Langit.
Langit memutar bola matanya malas "Lo itu bandel kalo dikasih tau, jadi harus dikasih hukuman!" Ucap Langit membuat Pelangi bergumam.
"Udah kalian berangkat, dikit lagi kalian telat" Ucap Marisa yang diangguki keduanya.
Mereka menyalimi punggung tangan Marisa lalu pergi dari sana. Bukan sekolah tujuan mereka, melainkan menjemput sang kekasih dari Langit.
"Gue males banget pindah ke belakang lang" Ujar Pelangi membuat Langit menatapnya tajam.
Pelangi memajukan bibirnya lalu membuka pintu dan pindah ke kursi belakang, ia bahkan membanting pintu mobil itu, membuat Langit terkejut.
Pintu disamping supir itu terbuka, menampilkan gadis manis dan juga cantik disana. Gadis itu adalah Alleta kekasih dari Langit.
"Maaf ya lama, soalnya tadi bangunin si Kebo dulu" Sindir Langit sambil melirik ke arah Pelangi, gadis itu hanya memutar bola matanya malas sambil bersedekap dada.
"Iyaa gapapa, udah yuk jalan" Gadis disamping langit ini sangat berbeda dengan gadis bernama Pelangi itu, memang namanya indah, namun kelakuannya sudah seperti orang yang tidak tahu urat malunya kemana. Benar-benar gila.
Alleta yang pendiam dan juga kalem, berbeda dengan Pelangi yang sangat amat barbar, namun tetap saja, tingkat kepopulerannya tetap berada di Pelangi, karena gadis itu adalah salah satu gadis yang mengikuti seni bela diri, yaitu Karate.
Sedangkan kekasih dari Langit? Ia memilih untuk mengikuti ekskul yang dimana itu adalah ekskul yang lebih fokus pada pelajaran, apakah masa-masa SMA harus dengan belajar? tentu saja tidak bagi Pelangi, gadis itu sangat amat menikmati masa-masa SMAnya.
"Pelangi kamu nanti pulang sama Langit?" Tanya Alleta lembut.
"Hemm gue paling sama Anet" Jelas Pelangi membuat Langit melihatnya dari kaca mobil yang mengarah pada kursi belakang.
"Kenapa ga bareng sama gue?" Tanya Langit.
Pelangi mendengus kesal "Ya gue juga bosen ngintilin lo berdua mulu, cape jadi nyamuk terus" Bisa kalian ingat kan? kalau Pelangi itu barbar, jadi hal semacam ini sudah biasa.
"Mending gue sama Anet, bisa ngopi-ngopi dulu, kalo ikut kalian ujung-ujungnya ke toko buku, belom masuk aja gue udah mabok buku duluan" Cerocos Pelangi membuat Alleta terkekeh, gadis itu bukan tipe gadis yang baperan, ia sangat tahu bagaimana Pelangi.
"Serah lo aja nyet" Ucap Langit.
Pelangi tentu saja tidak peduli, ia lebih memilih memperhatikan jalanan dari jendela mobil itu.
'Dasar anak dakjal' Batin Pelangi
<><><>
Halo guys!! ini itu cerita kedua aku!
Aku harap kalian suka yaaa!!
Kalo prolog ga perlu panjang-panjang yaaa.Dan jangan lupa vote dan komennya!!
Sampai jumpa di part awal guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [TAMAT]
Teen FictionGadis barbar dan juga satu manusia yang dingin, hanya saja jika bertemu gadis barbar itu, ia menjadi gila, bahkan lebih lebih dari seorang yang disebut gila. Bersahabat selama 17 tahun, dan mereka tidak mungkin gampang untuk dipisahkan. Berawal dari...