6

132 11 20
                                    

Jangan ceroboh lagi

~~~~~

Pulang sekolah, Pelangi, Anet, dan juga Alleta sudah menunggu diparkiran, mereka semua akan pulang dengan anak-anak Lioner.

"Ini anak cowo lama banget si" Keluh Anet yang sudah menyenderkan tubuhnya di motor milik kekasihnya.

Alleta yang sejak tadi berdiri disamping motor Jovi pun mengangguk, tumben sekali mereka lama "iya, tumben banget" Sahut Alleta juga. Sedangkan Pelangi hanya setia mendengar keluhan kedua sahabatnya itu.

Mereka melihat ke arah dimana para inti Lioner berada, mereka berjalan mengarah ke parkiran, bersama dengan satu gadis, gadis yang sangat di benci oleh Pelangi, bahkan Anet juga muak.

Pelangi melihat sinis ke arah gadis yang berjalan disamping sahabatnya itu, bisa-bisanya gadis itu memanfaatkan situasi, lenjeh!

"Ngapain dia kesini?" Tanya Pelangi kepada mereka yang baru saja sampai, yang lain tidak berani menjawab

"Dia balik bareng gue" Balas Langit datar, Pelangi mengangguk mengerti.

"Bagas, lo bisa anter gue balik?" Tanya Pelangi, Bagas yang ditanya sedikit bingung.

"Maaf nih Pelangi, gue balik bareng Reihan soalnya motor gue masuk bengkel" Jawaban Bagas membuat Pelangi mengangguk.

"Oke, gue duluan yaa" Balas Pelangi, sedangkan tangannya di tahan Alleta.

"Aku ikut kamu aja" Kata Alleta.

Pelangi tersenyum lalu melepas pelan genggaman tangan Alleta "lo balik bareng Jovi oke? gue bisa balik sendiri ko" Balas Pelangi membuat Alleta menatapnya.

"Tenang aja ta, gue bakalan pulang dalam keadaan sehat walafiat" Ucap Pelangi meyakinkan Alleta.

Anet menghampiri Pelangi "Kalo udah sampe kabarin gue ya" Ucapnya sedikit khawatir.

Pelangi mengangguk "Iya nyet" Balasnya membuat Anet memukul lengan Pelangi pelan.

"Gas, han, ro, jo gue duluan" Setelah pamit ia langsung menuju ke depan gerbang sekolah, mungkin ia akan menaiki taksi, melihat langit yang sudah mendung, sepertinya akan turun hujan.

Dalam hati Langit, ia tidak bisa membiarkan Pelangi pulang sendiri, namun mengingat gadis itu masih marah dengannya, ia juga harus bisa membiarkan gadis itu.

"Pelangi mana?" Pertanyaan itu keluar dari suara serak seorang laki-laki yang tiba-tiba datang, ia adalah Aksa.

"Nah kebetulan ada lo, lo anterin Pelangi pulang gih sa, dia balik sendiri tuh di depan sekolah" Ucap Bagas membuat Aksa melihat ke arah depan gerbang, betul sekali, disana Pelangi sedang berdiri, mungkin sedang menunggu taksi.

Aksa mengangguk "Kebetulan juga, gue emang mau ajak dia balik bareng, gue duluan" Pamitnya langsung mengambil motor besar miliknya. Bagas dan Jovi mengangguk saat motor Aksa memberi klakson tepat saat melewati mereka.

"Untung ada si Aksa" Celetuk Bagas sambil melirik Langit yang sedang menatap motor Aksa tak suka.

Sedangkan di depan gerbang, Pelangi di kejutkan dengan klakson yang tiba-tiba membuyarkan lamunannya.

Our Story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang