Liburan hari kedua, Minjoo memutuskan untuk pergi berenang atau sekedar berjemur di atas kapal pesiar dan lagi-lagi ia menemukan pria itu yang sedang berenang disana. Pria yang menciumnya dan membuatnya mengenal kasino.
Ahn Yujin sedang berenang tanpa memperdulikan tatapan para wanita padanya seolah tidak ada orang di kolam renang itu. Minjoo hanya bisa menghela nafas. Kenapa ia harus bertemu pria itu di sepanjang liburan di kapal ini?
Minjoo memutuskan untuk melangkahkan kakinya dan duduk di salah satu kursi santai dan meletakkan tasnya. Ia hanya memakai coat yang menutupi tubuhnya yang saat ini hanya memakai bikini. Ia memilih berjemur terlebih dahulu.
Mata Minjoo melirik teman barunya selama pesiaran dan pria itu masih asik dengan kegiatan berenangnya sendiri membuat Minjoo merasa sedikit lega. Ia masih bisa berjemur dengan leluasa tanpa diganggu oleh pria itu.
Minjoo segera menggunakan kacamata hitamnya dan tiduran di kursi santai dengan sebuah payung besar diatasnya agar tidak membuat kulitnya menjadi rusak atau terlalu terbakar matahari. Beberapa menit yang menikmati suara deburan laut, burung-burung yang berterbangan dan sinar hangat matahari hingga merasakan kulitnya terasa basah oleh tetesan air.
"Kenapa kau malah berjemur dan bukannya bergabung denganku berenang?"
Minjoo mengenali suara itu. Ia lantas mambuka kacamata hitamnya dan menatap kesal pria itu yang kemudian ia batalkan setelah melihat keseksian tubuh Yujin lebih dekat.
Rambut hitam dengan sedikit highlight abu-abu basah karena air disisirnya ke belakang menampilkan wajahnya yang tidak tercela bagaikan patung adonis yang sempurna. Bahkan dadanya yang bidang dan abs yang tercetak disana basah menimbulkan kesan seksi pada Yujin.
Minjoo menelan ludahnya perlahan, "K-keringkan tubuhmu!" ucap Minjoo membuang muka.
"Kenapa?"
"Kau bisa masuk angin. Lihat angin laut begitu kencang disini!"
Yujin menghela nafas, "Tapi sinar matahari juga panas, jadi aku tidak akan masuk angin. Kau sudah selesai berjemur? Bagaimana jika kita berenang bersama?"
Minjoo terdiam. Jika berenang bersama, berarti ia akan melihat pria itu lebih lama lagi dengan tubuh seksinya dan bagaimana jika dibawah air tubuh mereka bersentuhan?
"Minjoo?"
"A-aku masih ingin berjemur!"
Yujin menghela nafas, "Bukan berjemur namanya jika kau masih menutupi tubuhmu dengan coat itu,"
Minjoo menyadari kebodohannya. Ia lupa membuka coat yang menutupi tubuhnya karena daritadi terpesona oleh Yujin yang sedang berenang.
"Be-benar juga," Minjoo hendak melepaskannya kemudian melirik Yujin lagi, "Kenapa kau masih disini?"
"Aku ingin melihat bagaimana tubuhmu yang memakai bikini," ucapnya menyeringai.
"Tidak! Tidak! Aku lebih baik- KYYAAAAA!"
Yujin mengangkat tubuh Minjoo dengan mudahnya pada bahu miliknya bagaikan sebuah karung dan melangkah menuju kolam renang yang cukup besar yang itu.
"Turunkan aku! Apa-apaan ini?! securityyyyy!" teriak Minjoo memberontak.
Yujin menurunkan Minjoo tepat di tepi kolam renang. Minjoo berusaha lari, tetapi tangan Yujin lebih cepat dan membuka coat Minjoo yang hanya ditali pada bagian depannya itu dengan mudah kemudian membalikkan tubuh Minjoo dan melepaskannya sambil mendorong tubuh mungil itu.
"Enjoy your swimming,"
BYYUUURRRR
Minjoo masuk ke dalam kolam renang dan ia segera mengontrol tubuhnya untuk memunculkan kepalanya keluar dari air.