[ #2 ]

167 28 3
                                    

"Lo udah denger kabar terbaru belum?" Jo Yuri, si suara merdu dari kelas XI-2 bertanya pada temannya yang sedang sibuk menggambar tugas kesenian mereka.

Nako menggeleng. "Gak tahu, emang apaan? Jangan bilang kakel famous pacaran lagi? Gak penting tahu gak?"

"Enggak bukan itu! Ini jauh lebih hot! Eksklusif!" ujar Yuri dengan ekspresi ala kepanasan yang dibuat-buat.

Nako mengangkat kepala menatap Yuri dengan sedikit minat. "Apaan?"

Yuri tersenyum puas melihat reaksi Nako lalu mencondongkan tubuh ke arah gadis mungil itu. "Kak Yena ditemuin pingsan di ruang siaran, tapi tahu apa yang aneh? Setelah CCTV dicek, Kak Yena kayak orang yang kerasukan gitu. Dia jalan sambil nutup telinga dan teriak-teriak sendiri!"

"Mungkin lagi bercanda kali? Kan tahu sendiri dia bobrok banget," balas Nako sambil mengerutkan kening, agak tak yakin pada pendapatnya sendiri.

Yuri mendengus lalu melipat kedua tangan di dada. "Kalau itu cuma bercanda, gak mungkin Kak Yena gak masuk sampai dua hari!"

Nako hanya diam mendengarkan ocehan Yuri. Perasaannya tiba-tiba jadi terasa tak enak. Segala teori-teori tentang Yena mulai bermunculan menyesaki otaknya.

"Ah udahlah gosipnya, gue mau ngumpulin tugas aja. Lo mau ngumpulin tugas juga nggak?" Nako berdiri membawa buku gambarnya.

Yuri menggeleng. "Belum selesai hehehe, duluan aja ya, Yako!"

Nako memutar bola matanya malas lantas berjalan keluar menuju ruang guru. Di jalan, entah kenapa dia melamunkan tentang Yena lagi. Tapi, buru-buru dihapusnya pikiran itu. Dia gak boleh mikir yang aneh-aneh.

Sebelum tiba di ruang guru, Nako harus melewati ruang band, yang seharusnya saat itu kosong karena pembelajaran masih berlangsung. Tapi, sayup-sayup dia bisa mendengar ada suara dentingan piano.

"Ada yang lagi bolos ya?" gumamnya.

Karena rasa penasaran, dia mengintip dari jendela. Di sana, Nako melihat seorang perempuan berambut hitam dikuncir kuda. Bentuk tubuhnya persis seseorang yang dia kenal, Choi Yena.

"Dia udah masuk toh?"

Merasa diperhatikan, Yena menoleh dan tersenyum mendapati Nako di balik jendela. Nako pun balas tersenyum pada kakak kelasnya tersebut. Lega ternyata dia baik-baik saja tak seperti yang diceritakan Yuri.

Sesudah itu Nako melanjutkan perjalanannya menuju ruang guru. Sesegera mungkin menyelipkan tugasnya sebelum guru yang bersangkutan datang. Setelah itu dia berjalan kembali menuju kelas.

Namun baru beberapa langkah, Nako berhenti. Keringat dingin mulai membasahi seragam miliknya. Kakinya terasa lemah dan tak sanggup berdiri lebih lama saat dia akhirnya sadar jendela di ruang band kacanya satu arah. Cuma orang yang ada di dalam ruangan yang bisa melihat menembus jendela. Orang di luar hanya akan melihat pantulan dirinya sendiri, jadi siapa yang tadi Nako lihat?

 Orang di luar hanya akan melihat pantulan dirinya sendiri, jadi siapa yang tadi Nako lihat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ Yabuki Nako ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ Yabuki Nako ㅡ

ㅡ Yabuki Nako ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡ Jo Yuri ㅡ

Beware (99─01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang