[ #3 ]

134 28 2
                                    

Hari ini, Yena akhirnya masuk kembali ke sekolah setelah seminggu demam tinggi. Jelas, sakitnya yang tiba-tiba itu menimbulkan beribu tanya dari teman-temannya. Apalagi, terakhir kali dia ditemukan dalam kondisi yang kurang baik.

"Lo beneran gak apa-apa yen?" tanya Yuqi khawatir, wajar saja karena Yena yang saat ini dia lihat jauh berbeda dengan Yena yang biasanya.

Bibirnya kering, rona di wajahnya hilang, juga tatapan matanya terlihat lelah dan kosong.

"Gue gak apa-apa," jawabnya yang jelas-jelas bohong.

"Kalo gak enak badan, ke UKS aja yuk sini gue anterin!" Choi Hyunsuk yang entah darimana datangnya tiba-tiba menginterupsi. Mengundang jitakan Hyewon tepat di dahi cowok itu.

"Aww sakit anjir, dasar Hyewon gembul! Cemburu mah bilang!" gerutu Hyunsuk sambil mengelus-elus bekas jitakannya.

"Yeu, siapa suruh mengambil kesempatan dalam kesempitan! Gue tahu lo mau nganterin Yena biar bisa mabal!" balas Hyewon tak kalah sewot.

"Kenapa? Lo pengen mabal juga?"

"Ya jelaslah! Mending gue aja yang nganter kalo gitu hehehe. Yen, ayok sini kalo pusing gue anterin!" ajak Hyewon antusias.

Emang ya temen-temennya gak ada satu pun yang bener. Gak jelas semua.

Yena hanya tersenyum menanggapi kericuhan teman-temannya. Tak punya energi yang cukup untuk menyahuti mereka. Yena menyandarkan punggungnya di kursi lalu merogoh kolong meja, mencari buku komik seperti biasa. Alih-alih buku komik, tangannya malah menyentuh sesuatu seperti amplop.

Alis gadis Choi itu menyatu melihat amplop tersebut. Warnanya kuning terang mencolok dengan tulisan 'metallschlange' di pojok.

"Eh itu apaan?" tanya Yuqi penasaran.

"Nggak tahu, tiba-tiba ada di kolong meja," jawab Yena seadanya. Toh, dia memang tak tahu menahu soal amplop ini.

Hyunsuk yang jahilnya nggak ketolongan langsung merampas amplop itu. "Woaaah, warna kuning warna kesukaan Yena! Wangi pula! Fix ini surat cinta! Ngakak, siapa yang naksir sama lo yen?"

Yena membisu. Tak yakin juga harus merespons apa. Begitu pula kedua temannya yang lain. Mereka malah jadi menonton Hyunsuk yang tengah mengecek isi surat itu.

 Mereka malah jadi menonton Hyunsuk yang tengah mengecek isi surat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isinya sama sekali tidak seperti yang diduga. Potret manusia berkepala kuda. Hyunsuk yang tadinya siap melayangkan ejekan malah jadi khawatir sendiri.

"Apaan isinya, cuk?" tanya Yuqi sambil mengambil alih potret itu. "Lah ini apaan anjrit?"

Hyewon dan Yena tertegun melihat potret tersebut. Tak ada yang berkomentar, malah sibuk dengan pikiran masing masing.

Yuqi membalik potretnya dan menemukan tulisan di sana. Ditulis dengan sangat rapih dan cantik.

Beware (99─01L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang