A Naughty Proposal ✔️

A Naughty Proposal II - 1

Hei! Ada yang kangen sama ini ga ? Aku sempat janji sama salah satu readers yang minta season 2 nya.
Cerita yang kali ini ga terlalu panjang kok, ga berat juga konfliknya. Jadi aku taruh disini aja gapapa ya ? Anw sorry banget kalau lama. Selamat membaca -! 💜

..

Taehyung melonggarkan dasinya saat baru melewati pintu mansion.

Dia kelelahan akibat perjalanan bisnis yang mengharuskannya terbang ke Paris, meninggalkan istrinya yang tengah hamil dengan ketidakrelaan.

Namun rasa lelah itu sirna, melihat siluet istrinya dari arah dapur bergerak kesana kemari. Taehyung berlari kecil menghampiri.

Greb!

"Oh! Ya tuhan.. Kau mengejutkanku."

"Maaf sayang, dia terkejut ?"

Tangannya dibawa mengusap perut buncit Rose.

"Dia baik-baik saja, tapi Baby Kim bilang dia merindukan ayahnya."

"Benarkah ?"

"Ya, mau dengar sesuatu ?"

Rose berbalik, memberi gestur agar pria itu sejajar dengan perutnya.

Didetik berikutnya saat Taehyung menempelkan telinganya, sesuatu dari perut Rose bergerak kecil.

Baby Kim menendang. Seolah seperti mengiyakan ucapan Rose, bahwa dia pun merindukan ayahnya. Seperti memberikan ucapan selamat datang padanya.

"Dia menendang, Rose!"

"Yah, dia bisa melakukannya sekarang atau setiap malam lebih tepatnya."

"Apa itu sakit, sayang ?"

"Sedikit. Tapi aku suka, dia selalu merespon semua ucapanku."

"Ah, dia pasti akan menuruti semua ucapanmu saat sudah keluar nanti."

"Aku kan ibunya, tentu saja."

"Tapi aku ayah nya. Dia tidak akan ada tanpaku."

Rose menepuk bahu Taehyung kesal, dan membuat pipi gembilnya semakin mengembang lucu.

"Ngomong-ngomong, dimana bibi Lee ?"

"Bibi ada urusan mendadak, anaknya sakit dan aku menyuruhnya untuk pulang saja."

"Kenapa tidak pesan saja ? Kau bisa kelelahan, Rose."

"Ck! Usianya masih 4 bulan, Tae. Aku masih kuat kok."

"Tetap saja-"

Cup!

"Kutinggal 3 hari saja kau sudah semakin nakal, ya."

"Itu karena kau rewel."

"Aku sangat khawatir, kau bisa saja kelelahan dan.."

"Aku tau itu, Papa Kim. Jangan terlalu khawatir begitu."

Rose mengecup lembut pelipis Taehyung.

Taehyung menikmati momen dipagi hari ini. Dia memang sengaja pulang cepat hanya untuk melihat wanita kesayangannya.

"Aku memasak sesuatu, kau sudah lapar ?"

"Ya. Aku sudah sangat kelaparan."

"Seharusnya kau pergi kesalah satu restoran sebelum kemari."

"Tidak sempat. Lagipula aku hanya ingin masakan buatan istriku."

"Haha, begitu ?"

"Ya. Koki hebat manapun sudah pasti kalah."