5. Home Teater

1.3K 167 11
                                    

"Habis darimana aja Lee Haechan?!" Tegur Ten selaku orang tua Haechan yang sudah stand by diruang tamu dengan tangan bersedikap, ditemani Johnny yang sedang memainkan ponselnya.

'Siaga satu.' Guman Haechan.

"Mau kemana Lee Haechan?!" Ujar Jhonny menghentikan Haechan yang ingin pergi kekamarnya.

Haechan tersenyum tak berdosa, menghampiri kedua orang tuanya. "Biasa Mom, urusan anak muda. Orang tua kaya kalian mana paham." Sahut Haechan yang sudah duduk dihadapan Johnny dan Ten.

"Kamu belanja apa saja?! Belum sampai 1 minggu, kamu sudah menghabiskan 50 juta won direkening kamu!" Tanya Ten.

Haechan sudah tau kalau ini akan terjadi. Ia memutar segala cara agar Mommy dan Daddynya tidak marah dan mengambil semua fasilitas miliknya.

"Mom, Dad. Kalian lebih sayang uang daripada anak kalian sendiri? Ayolah, uang segitu tidak akan membuat kalian miskin." Jelas Haechan.

Ten menatapnya dengan tatapan dingin yang membuat Haechan meneguk salivanya secara kasar. Bukan hanya Ten, Johnny juga menatapnya dengan tatapan dingin.

"Mommy gak permasalahkan uangnya, yang mommy tanyakan kamu beli apa saja sampai menghabiskan 50 juta won dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu?!" Tanya Ten dengan nada serius.

Haechan memutar otaknya untuk mencari jawaban. Masa iya dirinya harus bilang karena membelikan ponsel keluaran terbaru, tas keluaran  terbaru dari merek ternama dan lainnya untuk IM Yoora selaku gebetannya, kan gak mungkin!

"Jawab Lee Haechan!" Titah Johnny.

"Mianhe, Haechan salah." Ujar Haechan menyesal. Lebih tepatnya pura-pura menyesal agar dirinya aman dari amukan singa betina dan jantan ini.

"Mommy gak butuh maaf-mu! Yang mommy butuhkan adalah alasannya! Kenapa kau menggunakan uang sebanyak itu? Apakah kamu gunakan untuk membeli narkoba atau obatan terla--"

"Mom come on! Haechan gak sedepresi itu! Walaupun Mommy sama Daddy kerjaannya bikin anak setiap hari! Haechan gak akan menggunakan barang haram itu! Jangankan itu, Haechan aja sering tersedak asap rokok temen Haechan dan Vape milik daddy!" Sergah Haechan menangkal tuduhan Ten.

"Terus kamu kemanakan uang itu? Beli ponsel baru? Tidak! Motor, mobil? Tidak! Tidak cukup juga. Baju atau aksesoris baru? Oh come on! Kamu orang yang malas belanja terlebih jarang mandi dan selalu suka berpakaian yang itu-itu aja!" Tanya Ten sekali lagi.

"Haechan traktir temen-temen Haechan! Ayolah Mommy! Masa iya mommy introgasi Haechan hanya karena Haechan menghabiskan 50 juta won di kartu kredit Haechan!"

"Traktir temen gak sampai 50 juta Lee Haechan! Kamu jangan bohongi mommy!"

"Sumpah demi selingkuhan Daddy! Haechan gak bohong!" Balas Haechan tak mau kalah dengan mommynya.

"Apa?! Selingkuhan Daddy?! Siapa?" Tanya Ten.

Haechan meneguk salivanya kasar melihat Mommynya yang sedang naik pitam menahan kemurkaannya yang sedikit lagi meledak.

"Sayang, jangan dengerin anak itu. Aku gak pernah selingkuh dari kamu." Ujar Johnny seraya menatap Haechan penuh permusuhan.

"Diam! Aku tidak berbicara denganmu Lee Johnny! Aku sedang berbicara dengan Lee Haechan! Siapa dia?!" Tanya Ten memastikan.

Haechan meneguk salivanya, ia sendiri tidak tau siapa selingkuhan Johnny. Ia hanya berbicara asal agar keluar dari masalahnya yang malah menimbulkan masalah baru.

"Lee Haechan!" Tegur Ten sekali lagi sedangkan Johnny yang sedaritadi memberikan penjelasan kepada Ten atas sikap anaknya yang gila.

"Haechan gak tau. Tanya Hendery, dia yang tau soal itu!" Sergah Haechan melampiaskan semuanya kepada Hendery yang baru saja pulang.

HE'S MY ENEMY(?) - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang