#006_Nahyuck is Love
Written by : @dreamjaeminchenle
Summary :
"Aku akan membawa Woody. Dia seperti Bo Peep suka berpindah tempat. Kurasa mereka akan senang kalau dipertemukan. Seperti kita berdua, Donghyuckie."
Genre : Fantasy ABO - AU - Romance
.
...
NAHYUCK is Love #006 written by : dreamjaeminchenle . Happy Reading♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia Bo Peep, sang perempuan pengembala domba berkepala tiga. Dia bukan mainan, tetapi dia adalah pajangan lampu tidur. Setiap malam dia akan menyalakan lampunya untuk menerangi seorang anak laki-laki manis yang kini sudah beranjak dewasa.
Senyum Bo Peep akan semakin mengembang ketika melihat anak laki-laki itu tersenyum di kala tidur nyenyaknya. Seakan menjadi seorang ibu yang membesarkan anak laki-lakinya, Bo Peep cukup senang karena dari sekian banyak mainan dan barang-barang bayi milik anak laki-laki itu, hanya dirinya yang tidak dibuang atau disubangkan.
Bo Peep ingat ketika anak laki-laki itu berusia lima tahun menangis kencang ketika dirinya akan disumbangkan kepada panti asuhan. Bo Peep ingin menangis kala itu, namun dia tidak bisa membuat anak laki-laki itu dan orang tuanya terkejut dan mengatai dirinya sebagai benda iblis.
Sekarang anak laki-laki itu telah tumbuh menjadi remaja yang manis. Dan itu membuat Bo Peep sangat senang. "Siapa Jaemin itu? Apa dia kekasihmu? Kenapa kau selalu menyebut namanya di dalam mimpimu, Haechan?"
Haechan atau Lee Donghyuck nama laki-laki berparas manis yang juga pemiliknya. Sudah satu minggu ini Bo Peep selalu mendengar Haechan menggumamkan nama seorang laki-laki. Merasa gemas karena Haechan telah mengenal apa itu cinta membuatnya selalu menusuk pipi gembul itu dengan tongkat gembalanya.
"Kau harus mengenalkannya kepadaku, Haechan."
Bo Peep tersenyum. "Aku selalu berharap kau bertemu dengan seorang alpha yang dapat melindungi dan menyayangimu sebagaimana aku menyayangimu selama ini."
Merasa ada yang menarik topinya, Bo Peep melihat ke belakang dan mendapat domba miliknya menunjuk sebuah kalender. Seketika Bo Peep menepuk keningnya, "Aku harus menyiapkan obat heat-nya. Jika tidak, dia bisa menjadi incara para alpha yang bisa saja menjadikannya pemuas nafsu."
Bo Peep turun dengan perlahan. Ingat sebagai sebuah pajangan lampu, dirinya bukan terbuat dari bahan plastik seperti mainan pada umumnya. Tubuhnya merupakan barang pecah belah, begitupn dengan domba miliknya.
"Kau pasti akan melupakan obat heat-mu kalau saja aku tidak ada. Kau tetaplah bayiku, walau usiamu sudah remaja, Haechan."