#006_Nahyuck is Love
Written by : @dreamjaeminchenle
Summary :
"Aku akan membawa Woody. Dia seperti Bo Peep suka berpindah tempat. Kurasa mereka akan senang kalau dipertemukan. Seperti kita berdua, Donghyuckie."
Genre : Fantasy ABO - AU - Romance
.
...
NAHYUCK is Love #006 written by : dreamjaeminchenle . Happy Reading♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan. Laki-laki berparas manis itu tengah sibuk dengan berbagai bahan masakan. Sejak semalam sebelum tidur, ia sudah berniat untuk menyiapkan sebuah bekal makan siang untuk sang pujaan hati. Na Jaemin, murid baru yang berada di kelasnya.
Wajah tampan dan senyumnya yang begitu indah adalah dua hal yang membuatnya jatuh hati kepada Jaemin. Bukan hanya itu, Haechan sangat menyukai feromon alpha yang dikeluarkan oleh Jaemin. Entah uke atau perempuan lain mencium feromon kuat dari murid baru itu atau tidak. Tetapi, mengingat respons mereka semua begitu histeris seakan siap dihamili oleh seorang Na Jaemin membuktikan bahwa Jaemin memang mengeluarkan feromon itu.
"Kalau begini aku siap dihamili olehnya." Haechan tersenyum bahagia. Wajahnya memerah membayangkan hal-hal tidak senonoh yang selalu dilihatnya ketika sahabtnya Renjun tengah bermesraan dengan kekasihnya, Jeno. Kedua pasangan yang tidak tahu tempat melakukan hal-hal yang dapat merusak mata, batin dan pikiran kotor.
"Eh tadi aku bilang apa? Siap dihamili? Tidak ... tidak ... aku bisa digantung oleh Daddy kalau sampai hamil di luar nikah. Tidak ... tidak ada ... jauhkan pikiran kotor itu, biarkan Renjun dan Jeno saja yang memiliki pikiran kotor seperti itu."
Haechan mengibaskan tangannya tepat di atas kepalanya, seakan membuyarkan setiap khayalan-khayalan tidak senonoh yang baru saja terlintas dipikirannya. Ingatkan Haechan adalah anak yang polos dan belum ternodai sedikitpun, kecuali pikirannya yang sedikit tercemar oleh sahabatnya.
'"Sepertinya aku harus meminta Renjun untuk mengaku dosa. Pikirannya harus dibersihkan dari segala hal-hal tidak baik yang melibatkan seorang Jeno."
Mulutnya tidak berhenti berceloteh mengingat Renjun dulu sama seperti dirinya yang polos dan tidak tahu apa-apa. Namun semua itu berubah ketika Jeno datang dan mere—ah tidak, lebih tepatnya mencuci otak polos sahabatnya itu. Tangannya senantiasa menata bekal makan siang layaknya sebuah bento yang terlihat begitu cantik.
"Sudah cantik! Tidak sia-sia aku membuat telur dadar berbentuk kelinci ini. Aku harus meletakkannya diam-diam di laci meja Jaemin. Aku juga tidak tahu dia akan suka atau tidak, setidaknya aku sudah memberikan ini secara diam-diam."
Satu kecupan mendarat di atas tutup kotak makan siang. "Semoga Jaemin suka."
Tangannya membuak tas ransel miliknya. Matanya sedikit melebar saat melihat obat heat-nya sudah berada di dalam tas. "Siapa yang meletakan ini di dalam tasku? Daddy dan Mommy sedang bulan madu. Apa aku yang meletakkan ini semalam ketika menyiapkan jadwal untuk hari ini?" pikir Haechan yang mengingat apa aja yang dilakukannya semalam.
"Seingatku, heat-ku masih dua hari lagi. Buat apa aku masukkan sekarang?" Haechan mengeluarkan obat miliknya. "Kutinggal saja. Lagi pula heat-ku masih lusa," katanya yang mengeluarkan obat heat-nya dan memasukan bekal makan siang untuknya dan juga Jaemin. "Mari kita berangkat dan melihat Jaemin memakan bekal buatanku yang tidak kalah enak dari Mommy Chitta."