Suara hati seorang putri

45 4 2
                                    

Dibuat semirip mungkin dengan versi aslinya, garing dan tidak lucu. Ini drama Indosiap, jadi begitulah.

Pada suatu hari yang tidak cerah, hiduplah seorang anak perempuan barbar tapi manis bernama Seolhyun. Seolhyun adalah seorang putri dari diktaktor kejam tak berakhlak bernama Siwon.

Siwon memiliki seorang putra yang digadang gadang menjadi penerusnya bernama Q, dan menganggap Seolhyun adalah anak pungutnya.

Kehidupan Seolhyun di mansion besar milik Siwon sangat memilukan, kehidupan memaksanya menjadi anak yang irit, dengan hanya menghabiskan 50 juta setiap harinya, padahal sebenarnya jatahnya hanya 500 ribu per bulan. Tapi Seolhyun tetap tersenyum dan tidak pernah mengeluh. Ia selalu berharap ayahnya akan membuka hati untuk menjadikannya CO CEO suatu hari nanti.

Seolhyun yang manis memiliki tiga orang putri pungut lainnya yang harus ia hidupi, setelah ia gagal nikah dengan pangeran tukang panci, Jiminto, semenjak itu, kehidupan Seolhyun pun bertambah keras setiap detiknya. Ia dipaksa untuk hidup sederhana di tengah kalangan borjuis seperti ayahnya.

Tapi Siwon selalu menganggapnya debu halus yang harus disingkirkan dari mansionnya, tiap hari ia lakukan segala cara untuk menyingkirkan Seolhyun, tapi Seolhyun terlalu polos untuk mengerti makiannya, dan berujung malah membuatnya tensi dan terdiam balik. Seolhyun yang malang ....

-

Saat itu mansion sedang ramai karena satu lagi prestasi yang berhasil ditorehkan putra mahkota Siwon, yaitu Q. Ia berhasil menjadi juara satu lomba jalan kayang di kecamatan, sehingga Siwon amatlah bangga dan membuat pesta besar untuk merayakannya.

"Ahahaha, ini baru perasaan bangga dari seorang ayah pada anaknya, hah ... aku senang sekali, putraku." Siwon menepuk pundak Q bangga sambil tertawa ria.

"Terimakasih ayah, ah, sudah lama aku tidak memenangkan lomba." Q tersenyum menyambut ayahnya.

"Ah selamat paman, kau keren sekali, aku bangga padamu." Wonyoung menyampaikan kebanggaannya kepada Q.

"Ah, itu bukan apa apa ...." jawab Q rendah hati.

"Mas Q, kamu keren, kok!" Dahyun menimpali.

Yah, kita semua tahu masalahnya bukan di Q, tetapi ....

"Mas Q, selamat atas keberhasilanmu. Aku turut senang, untukmu." Seolhyun mengucapkan selamatnya.

"Kalau kau mengikuti lomba itu juga ... aku akan langsung menemui panitianya." Siwon melirik Seolhyun yang berbinar.

"Untuk apa ayah?"

"Aku akan berkata pada panitia, berapa biaya yang akan kukeluarkan untuk menendangmu dari lomba!"

"Kenapa begitu ayah!" Seolhyun menatap ayahnya nyalang, "kau tinggal berikan semua asetmu atas namaku dan itu semua akan beres!"

Siwon tidak mengindahkan perkataan Seolhyun dan lanjut menatap putranya bangga.

"Kau akan masuk ke kampus bagus sepeti UAi anakku, kau akan!" Siwon terkekeh senang untuk Q.

"Aku juga kan ayah?" tanya Seolhyun polos.

"Tidak nak, UAi sudah penuh!"

"Lalu kenapa ayah merekomendasikan ku kesana?" Heran Q. Biasa, ayah nya kan sudah tua, ngomong nya suka ngasal.

"Kalau untukmu putraku, setiap jurusan akan dikosongkan satu tempat!"

"Dih! Pilih kasih kau wahai bapack tua!" Sentak Seolhyun sedih tak terima.

"Dih, siapa kau?" Siwon mendecih.

"Aku Seolhyun ayah, manusia satu dibumi, yang tidak akan ada lagi, presentasenya hanya sekali seumur hidup!" Jawab Seolhyun lantang.

"Idih." Siwon kembali berulah.

"Itu fakta ayah! Mana ada orang seperti aku dibumi! Saya pakai telur dua! Dengan perpaduan asam garam yang pas!"

"Halu mu itu lho ...." Siwon menggelengkan kepala pusing. "Dilampu merah banyak yang sepertimu!"

"Silahkan cari! Tak akan ada yang sepertiku ayah!" Seolhyun berkata tegar.

"Idih!"

tuh kan, Siwon ngajak betumbuk ...

"Aku memiliki sisi lembut lagi keibuan ayah ...."

"You tau percuma punya sisi seorang ibu bile tak punye duit

-filmmalaysialupanamanya"

"Itu makanya aku realistis ayah! Karena hidup makan gengsi, bukan cinta!" Seolhyun menggigit kaca meja sedih.

"Kau bukan putriku!" Siwon meninggikan suaranya.

"Kenapa kau tetap mengelak ayah?!" Seolhyun menitikkan air mata berlian cairnya.

"Psst, ngapain kita disini?" Minju nyimak bersama Wony.

"Pasang taruhan ajalah." Sahut Wonyoung.

"Kau dukung siapa memang?" Minju bicara sambil lihat ke depan, tapi udah acungkan duit merah 3 lembar.

"Aku sama Mami aja." Wonyoung balas mengacungkan uang abu abu ke Minju yang dibalas dengan tabok tabokan ala mereka.

-

 Ҡ♡St-ΛИ SΛ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang