5

2.4K 383 104
                                    

Minggu pagi yang cerah, bahkan cahayanya mampu menghangatkan para umat yang sudah bertebaran dibumi untuk memulai aktivasi masing-masing. Tapi sayang sekali sepertinya tidak bisa menghangatkan hati seorang Samudera Rakasura, terbukti dengan wajahnya yang sedari tadi ditekuk sambil menunduk.

"Udah gapapa, kan kita bisa pake motor." Langit masih berusaha mengembalikan mood sang calon menantu. Pasal tak jadi membawa mobil membuat Sam malu karena tidak bisa menepati janjinya. Ia merasa bukan lelaki sejati.

"Tapi kan lelaki sejati tak pernah ingkar janji." Jawabnya

"Kata siapa?"

"Kata Papa Zola." Langit segera berbalik sambil tersenyum datar, salahnya bertanya.

Tok tok

"Om Langittt!" Suara Yovie mengalihkan atensi satu rumah, dengan segera Samudera berlari membukakan pintu untuk sang tamu. Bukan karna ia ingin melihat sosok manis itu, hanya saja ia ingin mengambil perhatian sang mertua yang awalnya berniat membukakan pintu sebelum ia berlari mendahuluinya.

"Owh ada pacarnya Biyuu." Ucapnya

"Samudera Kak."

"Serah, eh pada mau kemana? Yoyo ga diajak nih?"

"Pengen ngurus Jampelthas Om, masa mau ikut." Kekeh Langit

"Gapapa mah, ini pegang!" Yovie menyerahkan rantang makanan yang diamanahkan Ibunya untuk diberikan ke kediaman ini

"Bener ya ditungguin! Kita perginya bareng." Ucapnya sambil berlari meninggalkan rumah tersebut menuju rumahnya

"PINJEM MOBIL!" Langkahnya terhenti dan menatap Samudera "Ntar uang bensin gue yang ngasih." Mendengar itu ia melanjutkan langkahnya

"Ini taro mana?" Samudera mengangkat rantang milik keluarga Yovie

"Dipisah terus ditaro didalam lemari, ehhh? Sini Ibu aja yang ngerjain." Langit melupakan fakta jika Samudera bukanlah anaknya.

"Gapapa Ibu." Tapi Samudera sudah lebih dulu berlari menuju dapur.

Tak lama setelah itu mobil Yovie sudah terparkir didepan rumah mereka.

"Ayoo semuaa kita berangkat!!!" Sorak pemuda manis itu dari luar

"Dikira rumah sendiri apa." Kekeh Gara sambil keluar dari rumahnya disusul yang lain.

•••

Ternyata posisi yayasan thalassemia terletak lumayan jauh dari rumah mereka, butuh sekitar 1 jam untuk bisa sampai disana. Lalu setiba disana mereka langsung disambut dengan baik dan diberikan pelayanan dengan cepat, tidak berbelit ataupun dipersulit.

"Wahh akhirnya kita punya inii!" Biru mengangkat kartu Jampelthas sang Ibu lalu melompat-lompat kesana kemari

"Mulai sekarang Ibu udah bisa tranfusi darah gratis, terus Ibu sehat." Soraknya,sementara yang lain hanya tersenyum senang melihat betapa baiknya suasana hati si bungsu.

"Ehh kan kalo dari sini ke pantai deket Bu, gimana kalo kita main ke pantai dulu? Kan lumayan ini pake mobilnya Kak Yovie." Usul Samudera

"Coba tanya yang punya mobil dulu."

"Hayuk aja mah, lumayan piknik dadakan." Ternyata Yovie sedari tadi mendengarkan percakapan mereka.

"Tapi lo yang bawa." Yovie menyerahkan kunci mobilnya pada Samudera dan diterima dengan senang hati.

Akhirnya, destinasi terakhir adalah pantai yang jarak tempuh nya dari posisi awal hanya membutuhkan waktu 15 menit. Karna hari libur pantai lebih ramai dari biasanya.

BElieVE [ATEEZ BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang