11. Cute Offer

2.1K 201 9
                                    

Original story : Cuteness Overload by jungjoonyoung5555 (NotJJY)
Translator Indo : HaruDay7

Peringatan!!!
Bacaan untuk 18+ karena ada beberapa kata kasar.
I've already warn you.

***

3rd person Pov

Phana akhirnya duduk dengan Wayo di restoran untuk memiliki makan siang mereka. Tapi alisnya berubah menjadi mengerut dengan keras. Fakta bahwa Kit kembali menjadi ramah dengan Beam lagi mengganggunya.

"Setelah Beam memilih untuk berteman dengan Forth yang memukulku dan dengan jelas berbicara hal buruk tentang kita semua, Beam masih bertahan berteman dengannya." Phana berkata dengan bingung dan dengan ketidaksetujuan sambil dia menatap Wayo.

Wayo masih menatap pada buku menu. Dia dengan perlahan mengangkat wajahnya untuk menatap Phana.

"Sekarang...? Kit tiba-tiba membalikkan punggungnya melawanku juga. Dia bersama Beam. Aku tidak bisa percaya dia hanya melakukan itu." Phana bertingkah terluka. "Dan Ming melakukannya juga."

Ketika Phana menyebut nama Ming, Wayo menggenggam lengan Phana. "Ming? Ming sudah kembali dengan P'Kit? Mereka baik-baik saja?!"

Phana mengerutkan kening. "Apa maksudmu mereka baik-baik saja?"

Wayo berkedip. Dia tertawa dalan ketidakpercayaan. "Kau serius bertanya itu padaku?"

Phana menatap Wayo dalam kebingungan. "Apa? Kenapa?"

Mata Wayo melebar. "P'Pha...? P'Kit dan Ming hampir putus seminggu yang lalu!! Tuhanku! Tidakkah kau tahu? Aku pikir kau tahu... Tapi..." Wayo tidak bisa mempercayai itu.

"Aku pikir kita tidak membicarakan tentang ini karena kau ingin mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri."

Phana berkedip.

"Kau tidak tahu?! Lalu kau tidak memberikan P'Kit waktu sendirian untuk berpikir dan menyelesaikan masalah, tapi kau tidak tahu?!" Mata Wayo hampir melompat keluar dari wajahnya.

Wayo yang marah. Bukan sebuah pertanda yang bagus, dia akan...

Wayo berdiri. "Apa kau?!"

Phana terpaku.

Mata Wayo menjadi berair. "Aku tahu kau orang yang selalu menjaga teman-temanmu! Aku melihat bagaimana kau selalu berada di sisi P'Beam ketika dia kehilangan ayahnya dan ditindas karena dia kecil dulu lalu dan P'Kit yang ditindas juga karena dia seorang anak yang gemuk dulu bahkan jika dia sudah di sekolah menengah.

Kau bahkan menyelamatkanku juga, meskipun kau tidak tahu aku!" Dia meledak dalam kekecewaan.

Phana tidak bisa bergerak sama sekali.

"Sekarang siapa kau?!"

"Aku..."

"Jika dengan bersamaku membuatmu berubah terlalu banyak hingga kau tidak memiliki waktu bahkan untuk berpikir tentang yang lain, maka jangan bersama denganku!" Air mata merebak dari mata Wayo tapi dia menghapus mereka secara isntan.

"Baby, tidak..." Phana berdiri dengan instan dan menggenggam kedua tangan Wayo.

Wayo memukul tangan Phana dan membebaskan tangannya. "Sekarang aku tahu kenapa P'Forth memukulmu! Kau memiliki cukup alasan dan aku mungkin menjadi bagian dari itu." Wayo berjalan menjauh.

"Baby! Yo, kemana kau pergi?" Phana berlari untuk menyusulnya.

"Untuk meminta maaf pada P'Beam!" Wayo berjalan dengan terburu-buru dengan langkah lebar dan melambaikan tangannya untuk memanggil sebuah taksi.

"Yo...? Apa yang kau lakukan?" Phana bingung dan takut ketika Wayo memasuki taksi untuk meninggalkannya tepat di sana. Dia datang ke sini dengan Phana, lalu kenapa...

Tapi Wayo memukul tangan Phana lagi, yang dengan putus asa mencoba untuk menghentikannya dari pergi dan berkendara menjauh di dalam taksi, menuju Kedokteran.

Phana terpaku, terlihat tak berdaya sambil taksi menghilang dari pandangannya. Dia mengerutkan kening dengan keras. Apa yang baru saja terjadi?

Dan lalu kata-kata Wayo dengan perlahan memasuki pikirannya.
Dengan sangat perlahan.

Phana berjalan kembali ke restoran untuk membayar tagihan dan lalu dia mengendarai mobilnya kembali ke kantin Kedokteran. Ketika dia sampai di sana, tidak terlihat Ming, Wayo, Kit, atau Beam di sekitar.

Dimana semua orang?!

Sebenarnya, mereka menyelesaikan makan siang mereka dengan awal dan lalu mereka pergi ke Teknik untuk mengantar Ming dan mahasiswa Teknik lainnya kembali ke Fakultas mereka.

Kit dan Beam menggunakan mobil Beam.
Mereka terkejut ketika tiba di Teknik dan menemukan Wayo turun dari taksi dan menangis, berlari secara instan ke Beam.

Dia sudah memanggil Ming di perjalanan, lega bahwa Ming dan Kit sudah berbaikan, dan tahu bahwa mereka semua ada di Teknik.

"P'Beam khaarb~... Aku minta maaf!!" Wayo menangis dan memeluk Beam. "P'Pha adalah seorang berengsek! Aku minta maaf jika aku berkontribusi menjadi penyebab juga." Dia melepaskan pelukannya dan menatap Beam. "Aku putus dengannya."

Beam menaikkan alisnya.
Kit terkejut.
Mata Ming melebar.

Forth berkedip.
Park, Lam, Max, dan Tul tidak terlalu peduli.

Tapi seorang Wayo yang menangis, yang sedang memeluk Beam yang terpaku membuat sebuah adegan di lobby Teknik.

"Tidak, kau tidak." Beam berkata.

"Aku iya!" Wayo bersikeras. "Aku memberitahunya jika dengan bersamaku merubahnya menjadi seorang teman yang buruk maka aku tidak akan bersama dengannya lagi. Ini untuk yang terbaik, P'."

Beam berkedip. "Tidak. Tidak... Dia bukan seorang teman yang buruk."

Forth dan yang lainnya memutar mata mereka.

Beam menangkap gestur itu. Dan dia mengingat sesuatu tiba-tiba, dan berkata. "Tapi jika kau berpikir seperti itu... Maka it's okay. Hanya yakinkan dirimu tidak melukai dirimu sendiri."

"Tidak. Ini untuk yang terbaik!" Wayo yakin dengan keputusannya.

Kit menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Oh Tuhan, ini tidak terjadi." Dia berbisik pada dirinya sendiri.

"Yo... Pikirkan tentang ini dengan hati-hati..." Ming menambahkan, dia berjalan mendekat pada Wayo.

"Tidak! Aku sudah berpikir sejak P'Forth memukul P'Pha! Aku telah berpikir bagaimana manisnya P'Beam! Jika bukan karena dia hanya tertarik dengan para gadis, aku akan bersedia menjadi pacarnya, sungguh!" Wayo marah.

Ming benar-benar terpaku dnegan kata-kata itu.

Dan lalu Wayo berbalik pada Beam dalam pelukannya. "Aku tidak bisa percaya aku meninggalkan mu di bandara dan membiarkan P'Pha tidak merawat mobilmu lebih baik. Aku sungguh minta maaf!"

"Hey, hey... Itu bukan apa-apa. Dan well... Jika kau sungguh putus dengan Phana, aku bukan pria yang tepat unutk mu. Well... kau harus... Harus menemukan seseorang yang lebih baik daripada Phana." Beam mendorong Wayo dari sisinya dan memegang nya di kedua bahunya.

Wayo mengerutkan kening. "Siapa?"

Beam melirik sekilas pada Forth sebelum berkata. "Forth."

Semua pria lainnya merasa darah mengering dari tubuh mereka.

Beam mengatakan apa?!

Forth berkedip. Dia menatap Beam.

Beam terlihat sangat serius. Dia mengunci matanya pada Wayo.

***

A/N:
Bermaksud untuk menggantung.

Proofread by @allenshizar . Thank you for your help.

***

Translator note:
Inilah karma Phana, thanks to Wayo.
Dan Beam malah nyodorin Wayo wkwkwk.
Seimbang ya chapter kemarin panjang naujubilah yang kali ini pendek wkwkwk.
Happy reading and enjoy everyone. And thanks sudah mampir baca, syukur-syukur di vote dan komen juga✌️

[Bahasa] Cuteness Overload By jungjoonyoung5555 (NotJJY) (ForthBeam Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang