Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sumber gambar: https://republika.co.id/berita/p9y3s9313/tradisi-10-hari-terakhir-ramadhan-di-pakistan-seperti-apa
Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, di Pakistan memiliki banyak tantangan seperti durasi siang yang panjang dan cuaca yang sangat panas. Meski demikian semangat masyarakat Pakistan melaksanakan ibadah di bulan Ramadan tidak berkurang.
Apalagi saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Muslim di Pakistan berlomba-lomba mendapatkan pahala. Sama halnya seperti umat Islam di berbagai negara lainnya, Muslim di Pakistan juga berlomba-lomba mencari pahala ketika Ramadan datang.
Masjid-masjid lebih ramai dari biasanya. Antusias masyarakat Pakistan sangat terlihat apalagi saat memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Antusias ini juga bisa dilihat dari perempuan-perempuan Pakistan yang ikut beritikaf. Bahkan mereka yang usianya sudah renta, tetap ikut salat tarawih meskipun salat dalam keadaan duduk.
Biasanya perempuan yang muda maupun yang tua di Pakistan lebih sering berada di rumah, tetapi saat Ramadan banyak perempuan yang ikut itikaf di masjid. Selain itu, itikaf yang biasanya dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan di masjid-masjid Pakistan tidak dipungut biaya sepeser pun.
Salat tarawih dilaksanakan di Masjid Faisal yang terletak di Islamabad pada tiga hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini karena mereka akan melihat malam Sabina dan penghataman Alquran dalam jangka waktu tiga hari dalam salat tarawih yaitu 10 juz setiap malam untuk 20 rakaat salat tarawih, dan masjid juga dihias dengan lampu berwarna-warni di sekelilingnya saat malam Sabina.
Kebiasaan yang juga dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, ada budaya atau kebiasaan saling tukar makanan antar tetangga untuk menu buka puasa. Biasanya menu makanan yang ditukar cukup spesial seperti chickenkarahi, dahi balle, dan chart.
Ketika musim dingin, durasi malam akan semakin panjang sedangkan durasi siang akan semakin pendek. Beda halnya saat sedang musim panas, durasi malam akan semakin pendek dan durasi siang akan semakin panjang. Ditambah suhu udara mencapai 46 derajat celsius saat siang.
Di Pakistan, puasa Ramadan berdurasi kurang lebih 16 jam, tepatnya yaitu azan Subuh jam 03.15 (waktu setempat) dan azan Magrib jam 19.22 (waktu setempat).
🔍Tradisi Idul Fitri🔍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sumber gambar: https://travel.detik.com/international-destination/d-2321394/chaand-raat-festival-lebaran-seru--unik-di-pakistan
Setiap negara pasti punya warna-warni tradisi/budaya untuk merayakan momen Idul Fitri. Sedangkan Pakistan punya Festival ChaandRaat yang meriah.
Chaand Raat dalam bahasa Sansekerta berarti malam melihat bulan. Mereka percaya kalau merayakan tradisi ini pada malam takbiran, mereka akan mendapat limpahan berkah yang besar dari Tuhan.
Dikutip dari Detik Travel, Daily Times, ungkapan kata ini diawali oleh orang Hindi, Urdu dan Bengali di Pakistan. Festival ini merupakan perayaan untuk menyambut malam 1 Syawal yang dirayakan seluruh umat muslim di Pakistan.
Mereka berkumpul dan bersuka cita merayakan festival Chaand Raat pada malam takbir dikumandangkan. Di samping itu, mereka menyaksikan hilal bersama-sama sebagai penanda datangnya kemenangan.
Jika hilal sudah terlihat, para kaum perempuan dengan semangat mempersiapkan segala hal mulai dari menyiapkan makanan untuk hari Lebaran sampai berbelanja pernak-pernik aksesoris dengan teman dan keluarga.
Dalam festival ini, laki-laki dan perempuan merayakan festival secara terpisah. Para kaum perempuan lebih mendominasi festival ini. Kaum hawa dinilai punya segala ragam cara untuk menghabiskan malam takbiran. Sedangkan para lelaki hanya berkumpul dan mengobrol.
Para perempuan berkumpul menggunakan pakaian tradisional Pakistan dan mempercantik diri dengan mengecat tangan dan kuku dengan hena. Terkadang, mereka sampai merelakan diri membuat janji dengan salon kecantikan.
Mereka juga bernyanyi riang serta menyibukkan diri menyambut datangnya hari Lebaran. Masyarakat lokal biasanya sudah memadati jalan protokol kota untuk merayakan festival ini.
Semua pusat hiburan seperti mal, pasar malam, taman kota akan dihias cerah dan diramaikan hingga larut malam.
🔍Tradisi Pernikahan🔍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sumber gambar: https://m.liputan6.com/global/read/10058/pernikahan-pakistan-gemerlap-perhiasan Upacara perkawinan tradisonal Pakistan ternyata tak hanya semarak dengan sejumlah ritual, tetapi juga oleh pernik-pernik perhiasan yang mahal dan aneka kain tenun khas yang indah.
Dalam upacara tersebut, pakian kedua mempelai dihiasi sejumlah batu Zamrud dan permata yang mewah, serta khaddar-sebutan bagi kain tenun Pakistan terbuat dari katun sutra berkombinasi batu mulia.
Sebagaimana tradisi perkawinan adat di Indonesia, upacara pernikahan tradisional Pakistan juga dilangsungkan dengan memperhitungkan banyak hal. Perhitungannya, misalnya waktu pelaksanaan pesta, siang atau malam, latar belakang keluarga, sampai hal-hal khusus seperti sifat konservatif kedua mempelai dan keluarganya.
Acara pesta perkawinan tradisional Pakistan, ternyata cukup rumit karena harus melalui sejumlah prosesi. Dimulai dari pemberian mas kawin oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Dalam acara tersebut, mempelai pria harus mengoleskan sedikit tanah pada kening calon mempelai wanita. Selanjutnya, kedua orang tua mempelai wanita mengoleskan tanah pada sehelai uang kertas dan daun. Inilah ritual yang menyimbolkan cinta kasih di antara kedua pasangan yang berbahagia.
Sumber artikel: https://republika.co.id/berita/p9y3s9313/tradisi-10-hari-terakhir-ramadhan-di-pakistan-seperti-apa
