Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sumber gambar: https://www.podia.com/articles/how-to-become-a-travel-blogger
Banyak orang yang suka traveling, bahkan tidak sedikit juga yang suka menulis. Namun, suka traveling sekaligus berbagi cerita tentang pengalaman traveling merupakan suatu hal yang luar biasa. Itulah yang dilakukan travel blogger.
Sebelum membahas tentang travel blogger lebih jauh, blogger sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu narablog berarti orang yang membuat blog; bloger; pengeblog.
Travel blogger adalah sebutan bagi seseorang atau sekumpulan orang yang mengisi blog-nya dengan tulisan-tulisan bertema traveling. Untuk menjadi travel blogger, seseorang harus bisa menceritakan setiap detail tempat, daerah, bahkan negara-negara yang pernah dikunjungi, dengan cerita yang menarik dan bahasa yang asyik.
Biasanya travel blogger tidak hanya menceritakan seberapa banyak tempat yang telah dikunjungi, tetapi juga membagikan tips bagaimana cara traveling dengan menekan budget sehemat mungkin, memanfaatkan waktu sempit buat traveling, memilih tempat-tempat menarik buat travelling yang tentunya akan membantu para pembaca bila ingin melakukan hal yang sama.
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa traveling merupakan kegiatan yang menghambur-hamburkan uang. Padahal sebaliknya, menjadi travel blogger justru bisa menghasilkan rupiah yang lumayan.
🔍Manfaat menjadi narablog perjalanan🔍 🔍Menulis dan mengekspresikan pikiran secara online melalui travel blogging akan mempertajam intuisi atau pikiran dan perasaan seseorang.
🔍Menjadi seorang blogger juga akan membuat seseorang banyak tahu tentang blog, website, komputer, laptop, gadget, internet, berbagai aplikasi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dunia maya sehingga tidak akan gagap teknologi alias gaptek.
🔍Dengan menjadi travel blogger, seseorang bisa meningkatkan jaringan pertemanannya dengan bertambahnya teman baru yang sehobi.
🔍Travel blogger bisa bekerja menjadi penulis di majalah travel, tetapi sebelum itu, biasanya dimintai portofolio dan harus memberi bukti kalau memang bisa nulis. Salah satu caranya adalah dengan memberikan link blog atau print-an tulisan yang sudah ditulis di blog. Dengan punya blog pribadi, bukan tidak mungkin akan terpilih karena sudah memiliki pengalaman menulis. Nilai tambah dari portofolio yaitu bisa pendongkrak personal branding travel blogger.
🔍Bisa ikut lomba, karena sering kali menteri pariwisata atau lembaga lain mengadakan lomba yang bertema traveling ke sebuah tempat tertentu. Biasanya, hadiahnya pun tidak tanggung-tanggung, misalnya sejumlah uang atau traveling ke suatu tempat. Jika sudah punya pengalaman dan sudah terbiasa menuliskannya, tentu tidak perlu berpikir 10 x untuk mengikuti lomba tersebut.
🔍Dengan menjadi travel blogger, seseorang bisa membuat buku berdasarkan pengalamanan traveling sendiri dengan mengirimkan naskahnya ke penerbit, seperti yang dilakukan oleh banyak travel writer sejak bertahun silam.
